5 Fakta Unik tentang Ikat Kepala di Naruto Shippuden
Ikat kepala di naruto Shippuden (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)
Anime Naruto shippuden dibuat oleh Masashi Kishimoto dan diterbitkan oleh pierrot. Salah satu aksesoris yang ikonik dari seri ini adalah ikat kepala ninja atau hitai-ate. Dalam Naruto Shippuden, ikat kepala ini bukan hanya sekadar pelindung kepala, tetapi juga merupakan simbol kesetiaan kepada desa dan tanda kelulusan seorang ninja dari akademi ninja.
Setiap desa di dunia Naruto memiliki simbol yang berbeda-beda yang diukir di ikat kepala mereka. Contohnya, desa Konoha memiliki simbol daun, Amegakure dengan simbol hujan, Kumogakure dengan simbol petir, dan Sunagakure dengan simbol pasir. Yuk, simak beberapa fakta unik tentang ikat kepala di Naruto Shippuden!
1. Konsep awal yang berbeda
Naruto dan Sasuke telah menjadi rival sejak kecil (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)Masih ingat di episode pertama Naruto ketika Naruto kecil memakai kacamata? Ya, pada awalnya Masashi Kishimoto berencana membuat para ninja memakai kacamata sebagai simbol mereka. Masashi Kishimoto kemudian menyadari bahwa menggambar kacamata akan memakan waktu lama, sehingga ia mengubah konsepnya menjadi ikat kepala seperti yang kita kenal sekarang.
Baca Juga: Diajak Masuk ke Dunia Gothic, Ini 8 Film Tim Burton Paling Kelam
2. Meskipun disebut ikat kepala, ninja bebas memakainya di area tubuh mana saja
Hinata memakai ikat kepalanya di leher (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)Sebagian besar ninja di Naruto Shippuden memakai ikat kepala di dahi untuk melindungi bagian vital dari serangan musuh. Memakai ikat kepala di dahi juga menandakan bahwa ninja tersebut bangga terhadap desanya. Namun, ada juga ninja yang memakainya di tempat lain, seperti Hinata yang memakainya di leher, Shikamaru di lengan kiri, dan Rock Lee sebagai sabuk.
Hal ini menandakan bahwa setiap ninja diberi kebebasan untuk memakai ikat kepala di posisi mana pun dan tidak ada peraturan dari desa yang mengharuskan pemakaian di dahi.
3. Ninja pelarian mencoret ikat kepala mereka
Jūzō dan Itachi mencoret lambang ikat kepala desanya (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)Ninja pelarian atau missing-nin adalah ninja yang mengkhianati desanya. Mereka biasanya mencoret simbol desa pada ikat kepala mereka, menunjukkan bahwa mereka tidak lagi menghormati desa tersebut.
Para anggota Akatsuki, misalnya, semuanya mencoret ikat kepala mereka sebagai tanda pengkhianatan terhadap desa masing-masing. Hal ini diperintahkan langsung oleh sang pemimpin Akatsuki, yaitu Nagato.
4. Jiraiya, ninja dengan ikat kepala berbeda
Ikat kepala jiraiya (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)Jiraiya, yang dikenal sebagai "Sannin Legendaris" atau "Petapa Genit", memiliki ikat kepala yang unik. Ikat kepalanya besar, berbentuk berbeda, dan berwarna perak dengan tulisan "abura" yang berarti minyak. Ini melambangkan hubungan Jiraiya dengan Gunung Myoboku, tempat para kodok bijak tinggal. Jiraiya tidak memakai ikat kepala Konoha agar lebih fleksibel dalam menjalankan misi rahasia di desa-desa lain.
5. Ikat kepala pada Perang Dunia Shinobi Keempat
Ikat kepala pasukan aliansi shinobi (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)Selama Perang Dunia Shinobi Keempat, semua ninja diwajibkan memakai ikat kepala khusus yang memiliki simbol kanji shinobi. Simbol di ikat kepala tersebut melambangkan persatuan di antara para shinobi dari lima desa besar.
Ikat kepala ini dirancang oleh mifune, pemimpin para samurai, untuk memperlihatkan bahwa semua shinobi bersatu melawan ancaman yang lebih besar meskipun awalnya mereka berasal dari desa yang berbeda-beda.
Sebagai aksesoris ninja yang unik, ikat kepala di Naruto Shippuden tak sekadar menjadi pelindung tetapi juga memiliki nilai filosofis di baliknya. Dari simbol kesetiaan hingga tanda pengkhianatan, setiap detail yang tertanam di dalamnya mencerminkan perjalanan dan identitas para shinobi. Masashi Kishimoto dengan kreatif mendesain ikat kepala ini, menjadikannya salah satu ciri khas dalam dunia anime.
Baca Juga: 10 Karakter di Naruto yang Paling Disukai Fans, Favorit Sejuta Umat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
