Beetlejuice Beetlejuice, Sekuel Memuaskan dengan Absurditas Baru

Gambarkan Afterlife dengan cara menarik

Beetlejuice (1988) adalah film yang telah mengukir tempatnya dalam hati penggemar dengan perpaduan unik antara horor dan komedi. Sekuel terbarunya, Beetlejuice Beetlejuice (2024), kembali menghadirkan karakter-karakter konyol dan situasi yang tak terduga.

Penonton yang mengenal film sebelumnya pasti akan terhibur oleh elemen nostalgia yang kaya. Sementara penonton baru akan dengan mudah terhanyut dalam alur cerita yang mengasyikkan.

Beetlejuice Beetlejuice menawarkan banyak momen gelap dan absurd yang tetap menghibur. Dengan begitu, membuatnya cocok bagi penggemar komedi gelap.

Dalam ulasan kali ini, penulis membahas bagaimana Beetlejuice Beetlejuice berhasil menyuguhkan humor segar dan daya tarik visual yang memikat. Yuk, simak review film Beetlejuice Beetlejuice yang menurut penulis cukup memuaskan ini!

Baca Juga: 4 Fakta Film Beetlejuice Beetlejuice, Kembalinya Hantu Pembuat Onar

1. Narasi yang menyajikan kelanjutan hidup keluarga Deetz

Beetlejuice Beetlejuice, Sekuel Memuaskan dengan Absurditas Barucuplikan film Beetlejuice Beetlejuice (dok. Warner Bros. Pictures/Beetlejuice Beetlejuice)

Sekuel ini dibuka dengan kembalinya Lydia (Winona Ryder) bersama ibu tirinya, Delia (Catherine O'Hara), serta putrinya yang remaja, Astrid (Jenna Ortega), dan kekasihnya ke rumah lama keluarganya di Winter River, setelah kematian ayah Lydia. Mereka kembali untuk membereskan isi rumah lama ayahnya, yang membawa mereka ke dalam kenangan dan masalah baru di rumah berhantu tersebut.

Lydia, yang kini menjadi ibu tunggal, menghadirkan dinamika baru dalam cerita. Sementara Delia yang telah menjadi tokoh seni terkenal, tetap memiliki sisi eksentrik seperti dalam film pertama.

Film ini juga menceritakan kelanjutan cerita dari pasangan Maitland, yang dulunya menghuni loteng rumah tersebut, meskipun mereka kini telah pergi setelah menemukan penyebab mereka menjadi hantu pada Beetlejuice (1988). Selain melanjutkan narasi keluarga Deetz, Beetlejuice Beetlejuice menggali sedikit tentang latar belakang Beetlejuice (Michael Keaton), yang nantinya akan mengenalkan karakter baru yang sedang mengejarnya. Penjelasan ini menambah kedalaman cerita dan rasa penasaran penonton tentang kelanjutan hidup karakter-karakter favorit mereka.

2. Konsistensi dalam absurditas yang menghibur

Beetlejuice Beetlejuice, Sekuel Memuaskan dengan Absurditas Barucuplikan Michael Keaton sebagai Beetlejuice (dok. Warner Bros. Pictures/Beetlejuice Beetlejuice)

Dengan menjaga alur cerita yang konsisten, film ini juga berhasil mempertahankan absurditas yang menjadi ciri khas Beetlejuice. Kenakalan Beetlejuice sebagai sorotan utama tetap ditampilkan dengan humor konyol.

Adanya adegan-adegan menyanyi dan menari yang mirip dengan boneka yang digerakkan, seperti di film pertamanya, menjadi tambahan yang absurd namun sangat menghibur. Beetlejuice yang beberapa kali bernyanyi solo sebagai bentuk merayu Lydia juga sukses menambah kharisma karakternya, menjadikannya semakin menarik dan memikat di balik kekonyolannya.

Karakter lain juga tidak kalah menariknya. Seperti Delia, yang kadang memberikan sudut pandang berbeda dan sulit diterima oleh manusia lain pada umumnya. Kehebohannya dalam bereaksi juga menambah elemen humor tersendiri. Sementara itu, Lydia, yang di film pertama digambarkan memiliki gaya yang unik, tetap menunjukkan karakter naifnya, termasuk pilihannya untuk mengencani Rory (Justin Theroux).

Tidak lengkap rasanya tanpa memasukkan karakter-karakter penghuni Afterlife yang juga berkontribusi pada suasana absurd film ini. Dengan tingkah laku acaknya, mereka juga berhasil menciptakan hiburan khas seperti di film sebelumnya.

3. Eksplorasi Afterlife yang semakin menarik

Beetlejuice Beetlejuice, Sekuel Memuaskan dengan Absurditas Barucuplikan stasiun kereta di film Beetlejuice Beetlejuice (dok. Warner Bros. Pictures/Beetlejuice Beetlejuice)

Tim Burton, selaku sutradara, tahu bagaimana cara memanjakan penggemar Beetlejuice. Ia mengeksplorasi Afterlife dengan lebih luas, menjawab banyak pertanyaan penggemar tentang hunian setelah kematian.

Setelah sebelumnya menampilkan kantor dan ruang tunggu untuk konsultasi masalah hantu, sekuel ini menghadirkan gambaran akhirat yang lebih kreatif dan beragam, termasuk adanya kantor polisi yang mirip dunia manusia. Karakter polisi, Wolf Jackson (Willem Dafoe), memiliki daya tariknya tersendiri yang tampaknya lebih ambisius untuk menjadi aktor terkenal daripada menangani kasus penting yang melibatkan Delores (Monica Bellucci), 

Beetlejuice Beetlejuice berhasil memperkenalkan karakter-karakter baru sambil mengeksplorasi dunia Afterlife yang penuh imajinasi. Melalui karakter Jeremy (Arthur Conti), penonton juga diajak menyaksikan stasiun kereta di alam arwah di mana jiwa-jiwa melakukan aktivitas normal seperti manusia dan beberapanya tampak ceria seolah menikmati perjalanan liburan.

Baca Juga: 9 Karakter Ikonik di Film Tim Burton, Beetlejuice Siap Comeback!

4. Didukung peningkatan visual yang memukau

Beetlejuice Beetlejuice, Sekuel Memuaskan dengan Absurditas Barucuplikan film Beetlejuice Beetlejuice (dok. Warner Bros. Pictures/Beetlejuice Beetlejuice)

Sekuel ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek visual. Penggunaan efek khusus yang lebih canggih dan desain produksi yang kreatif menciptakan suasana fantastis yang memperkaya pengalaman sinematik penonton.

Selain menggambarkan dunia Afterlife, dunia bawah tanah yang dihuni oleh Cacing Pasir raksasa juga menambah daya tarik visual, menghadirkan pemandangan yang memukau dan mendebarkan. Beberapa penggalan animasi dan editing yang menggambarkan masa lalu turut memperkaya narasi dan visual film secara keseluruhan.

5. Sayangnya, eksplorasi cerita tidak semuanya berhasil

Beetlejuice Beetlejuice, Sekuel Memuaskan dengan Absurditas Barucuplikan Monica Bellucci sebagai Delores (dok. Warner Bros. Pictures/Beetlejuice Beetlejuice)

Film ini mencoba mengeksplorasi berbagai elemen baru, tetapi tidak semua bagian berhasil dengan baik. Penggambaran karakter Delores, mantan istri Beetlejuice yang digambarkan sebagai pemimpin kultus yang kuat, terasa kurang mendalam.

Cara pengenalan karakter Delores membuat penonton berharap lebih, terutama karena ia tampaknya menjadi salah satu ancaman yang dapat melenyapkan hantu, termasuk Beetlejuice. Namun, hasil akhirnya tidak memenuhi ekspektasi, meninggalkan rasa kurang terhadap pengembangan karakter ini.

Secara keseluruhan, sekuel film ini berhasil menghadirkan pengalaman yang memuaskan melalui peningkatan visual dan konsistensi dalam absurditas yang menjadi ciri khas Beetlejuice. Meskipun beberapa elemen baru, seperti hubungan Lydia—Astrid serta karakter Delores, tidak memenuhi ekspektasi, daya tarik humor dan karakter-karakter unik tetap mampu menghibur penonton. Sekuel ini menawarkan nostalgia sekaligus keasyikan baru yang patut untuk disaksikan. 

Baca Juga: Winona Ryder akan Muncul di Wedneday S2? Ini Kata Jenna Ortega

Davrean Dita Photo Verified Writer Davrean Dita

a zen writer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya