TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Film The Nightingale, Kisah Balas Dendam di Tanah Tasmania

Perjalanan balas dendam yang menguras emosi!

cuplikan film The Nightingale (dok. Causeway Films/The Nightingale)

Pernahkah kamu mendengar tentang film The Nightingale yang penuh dengan ketegangan, emosi mendalam, dan penggambaran sejarah yang kuat? Jika belum, film ini adalah salah satu karya yang wajib kamu tonton. Dikenal dengan kisah balas dendam yang intens dan latar belakang yang menawan, The Nightingale menawarkan pengalaman menonton yang tidak biasa.

The Nightingale mengisahkan tentang Clare, seorang narapidana muda asal Irlandia, yang melakukan perjalanan berbahaya melalui belantara Tasmania untuk memburu seorang perwira Inggris sebagai bagian dari misinya untuk membalas dendam. Namun, film ini tidak hanya tentang dendam, tetapi juga tentang perjuangan dan ketahanan manusia.

Ingin tahu lebih banyak tentang film yang memukau ini? Simak lima fakta menarik tentang The Nightingale berikut ini. Yuk, simak selengkapnya!

1. Kisah balas dendam yang intens

cuplikan film The Nightingale (dok. Causeway Films/The Nightingale)

The Nightingale menceritakan perjalanan balas dendam yang emosional dan penuh ketegangan. Mengikuti kisah Clare, seorang narapidana muda asal Irlandia, yang melakukan perjalanan berbahaya melalui belantara Tasmania untuk memburu seorang perwira Inggris. Clare, yang diperankan oleh Aisling Franciosi, diceritakan bertekad untuk membalas dendam atas kekerasan yang menimpa dirinya dan keluarganya.

Clare menunjukkan ketabahan dan keberanian yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan. Perubahan Clare dari seorang korban menjadi seorang pejuang yang kuat sangat terasa sepanjang film, membuat perjalanan emosionalnya menjadi inti dari cerita ini.

2. Berlatar di Tasmania tahun 1825

cuplikan film The Nightingale (dok. Causeway Films/The Nightingale)

Film ini mengambil latar di Tasmania tahun 1825, saat kawasan tersebut dikenal dengan kondisi yang keras dan brutal. Van Diemen’s Land, nama lama Tasmania, menjadi setting yang sangat sesuai untuk menggambarkan konflik dan kekejaman selama Black War. Dengan penggambaran yang sangat detail, penonton bisa merasakan atmosfer dan realitas masa lalu yang kelam.

Detail penggambaran ini tidak hanya menambah kedalaman cerita tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konteks sejarah film. Tasmanian yang keras dan penuh tantangan dalam film ini memperkuat pesan dan konflik yang dihadapi oleh karakter-karakter dalam cerita.

Baca Juga: 5 Fakta Film Black Lotus, Aksi Mendebarkan di Tengah Kota Amsterdam!

3. Penggunaan bahasa Tasmanian yang hampir punah

cuplikan film The Nightingale (dok. Causeway Films/The Nightingale)

Salah satu hal menarik dari The Nightingale adalah penggunaan palawa kani, bahasa Tasmania yang hampir punah. Ini adalah pertama kalinya bahasa tersebut digunakan dalam film, memberikan suara kepada budaya yang hampir terlupakan dan mengangkat aspek linguistik yang jarang ditemukan dalam karya seni kontemporer.

Dengan menggunakan bahasa ini, film tidak hanya menambah keaslian tetapi juga menghormati dan melestarikan warisan budaya yang penting. Penggunaan palawa kani memberikan dimensi tambahan pada film, menjadikannya lebih otentik dan berharga dari segi historis dan budaya.

4. Mendapat pujian kritis meski kontroversial

cuplikan film The Nightingale (dok. Causeway Films/The Nightingale)

Film ini sempat menuai kontroversi karena penggambaran kekerasan yang eksplisit, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan. Meskipun beberapa penonton dan kritikus menganggapnya sebagai hal yang berat, banyak yang memuji keberanian film ini dalam menghadapi isu-isu sensitif. Jennifer Kent, sutradara film ini, mendapat apresiasi karena kemampuannya mengelola tema-tema berat dengan cara yang mendalam dan penuh perasaan.

Penampilan Aisling Franciosi sebagai Clare juga mendapat pujian tinggi. Kemampuan Franciosi dalam menyampaikan emosi dan kompleksitas karakter secara mendalam menjadi salah satu kekuatan utama film ini, meski menghadapi tantangan dari tema-tema kontroversial yang diangkat.

Verified Writer

Written by Aldifa

Halo! Salam kenal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya