5 Film Paling Mindblowing Garapan Sutradara Yorgos Lanthimos

2. The Favourite (2018)

Film ini dieksekusi bak roller coaster, lika liku drama, komedi slapstick, horor, dan sejarah. Sekilas, trailer-nya terasa boring dan terlihat sekedar mengupas sejarah tentang para tokoh abad ke-18 dengan segala isu sosial dan dramanya. Namun, film ini sungguh jauh dari kata boring. 

Berlatar di era abad 18 saat Inggris sedang berperang melawan Perancis. Ratu Anne (Olivia Colman) dengan kondisi lemah menduduki takhta Inggris dan teman dekatnya, Lady Sarah (Rachel Weisz) memerintah negara menggantikan Anne. Hal itupun ia lakukan sambil merawat Anne yang narsistik dan tempramental.

Ketika seorang pelayan baru bernama Abigail (Emma Stone) tiba, pesonanya membuat ia disayangi oleh Sarah. Sarah pun mengambil Abigail di bawah sayap pemerintahannya dan peluang itu ditangkap oleh sang pelayan untuk kembali ke akar aristokratnya.

Ketika politik perang membuat Sarah mulai kewalahan, Abigail mengisi celah sebagai pendamping ratu dengan cara yang begitu manipulatif. Persahabatan mereka justru dimanfaatkan oleh Abigail demi menjalani misinya untuk menguasai istana.

3. The Lobster (2015)  

The Lobster merupakan film dark comedy yang berlatar di era distopia, sebuah masa depan di mana laki-laki atau perempuan lajang harus segera menemukan pasangan dalam waktu 45 hari. Jika tidak berhasil menemukan pasangan, mereka secara paksa akan diubah menjadi hewan.

Sungguh alur cerita yang mindblowing bagi siapa saja yang menontonnya. Trailer-nya sengaja dibuat untuk mengecoh para penonton, seolah-olah film ini adalah romance yang unik dan jenaka. Padahal konsep film ini sangat dark dan cukup meresahkan untuk ditonton. 

4. Dogtooth (2009)

Dogtooth merupakan film yang sempat diviralkan oleh influencer terkenal, Karin Novilda alias Awkarin di Stories miliknya. Film ini memuat adegan seksual yang tidak disensor sama sekali dan mengadung adegan inses yang sangat mengganggu. 

Alur filmnya berfokus pada sebuah keluarga kaya raya, tapi memiliki kepala keluarga yang sakit jiwa. Ia terlihat normal dari luar, tapi memiliki penyimpangan, di mana ia tidak memperbolehkan satupun anggota keluarganya untuk keluar rumah sejak mereka dilahirkan. Otomatis hal tersebut menyebabkan kelainan dan penyimpangan mental terhadap anak-anaknya. 

Narasinya dibuat sangat realistis, menggambarkan apa yang benar-benar terjadi jika manusia tidak pernah berinteraksi dengan siapa pun selain keluarganya. Otak mereka tidak berkembang dan tenggelam dalam doktrin ayahnya yang gila.