TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lirik Lagu Secukupnya - Hindia

Angkat minumanmu, bersedih bersama-sama

Hindia (Instagram.com/wordfangs)

Dikenal sebagai singer-songwriter dengan segudang karya yang hits, Hindia terus menginspirasi banyak orang dengan lagu-lagu yang menyentuh emosi, termasuk lagu Secukupnya yang menjadi bagian dari album Menari dengan Bayangan.

Lirik lagu Secukupnya menggambarkan realitas kehidupan yang sering kali dipenuhi ekspektasi, sehingga sangat cocok didengarkan saat kalian merasa lelah dengan rutinitas sehari-hari. Ingin tahu lebih dalam tentang pesan yang ingin disampaikan Hindia melalui lagu ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Lirik lagu Secukupnya

[Verse 1]
Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang?
(Renggang)
Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang
Di esok hari

[Pre-Chorus]
Tubuh yang berpatah hati
Bergantung pada gaji
Berlomba jadi asri
Mengais validasi

[Chorus]
Dan aku pun tak hadir
Seakan paling mahir
Menenangkan dirimu
Yang merasa terpinggirkan dunia
Tak pernah adil
Kita semua gagal
Angkat minumanmu
Bersedih bersama-sama

[Post-Chorus]
(Ah-ah-ah-ah-ah)
Sia-sia (Pada akhirnya)
Putus asa, (Terekam pedih semua)
Masalahnya, (Lebih dari yang)
Secukupnya

[Verse 2]
Rekam gambar dirimu yang terabadikan bertahun
Silam

[Pre-Chorus]
Putra-putri sakit hati
Ayah-ibu sendiri
Komitmen lama mati
Hubungan yang menyepi

[Chorus]
Wisata masa lalu
Kau hanya merindu
Mencari pelarian
Dari pengabdian yang terbakar sirna
(Mengapur berdebu)
Kita semua gagal
Ambil s'dikit tisu
Bersedihlah secukupnya

[Post-Chorus]
(Ah-ah-ah-ah-ah)
Secukupnya ('Kan masih ada)
Penggantinya (Belum waktunya kau bisa)
Menjawabnya (Ah-ah-ah-ah-ah)
Secukupnya

[Outro]
Semua yang sirna 'kan kembali lagi
Semua yang sirna 'kan nanti berganti
(Ah-ah-ah-ah-ah)
(Ah-ah-ah-ah-ah)
(Ah-ah-ah-ah-ah)
(Ah-ah-ah-ah-ah)

2. Makna lagu Secukupnya

potret Hindia (Instagram.com/wordfangs)

Dalam lirik lagu Secukupnya, para pendengar diajak untuk merenungkan pengalaman sehari-hari dari tekanan sosial hingga masalah emosional yang sering kali mengganggu ketenangan jiwa.

Lagu ini juga menggambarkan realitas kehidupan yang sering kali dipenuhi dengan tekanan untuk memenuhi ekspektasi, baik dari diri sendiri maupun lingkungan. Selain itu, lagu ini seolah mengingatkan kita bahwa tidak semua orang dapat merasa bahagia atau sempurna, serta menerima kegagalan juga merupakan bagian dari prosesnya.

Melalui lagu ini, kita tidak hanya diajak untuk mensyukuri keadaan, tetapi juga mendorong kita untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri dan menjalani hidup secukupnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya