TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Film Tebusan Dosa, Related dengan Kisah Pribadi Sutradara

Diproduseri juga oleh Showbox yang menggarap Exhuma

Press conference trailer film "Tebusan Dosa" di Epicentrum XXI pada Selasa (17/9/2024) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times - Tepat setelah perilisan poster dan trailer perdana Tebusan Dosa (2024), ada banyak hal menarik dari proyek terbaru Palari Films ini. Dalam acara yang dihelat di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/9/2024), sutradara Yosep Anggi Noen beserta jajaran cast mengungkap beberapa fakta di balik pembuatannya.

Dari kisah pribadi Anggi Noen yang menginspirasi hingga kerja sama dengan perusahaan distribusi yang menggarap Exhuma (2024), berikut deretan fakta unik tentang Tebusan Dosa.

1. Film misteri-horor pertama Anggi Noen

Sutradara Tebusan Dosa, Yosep Anggi Noen (dok. Instagram.com/@angginoen)

Yosep Anggi Noen, yang dikenal dengan karya-karya dramanya, kini mencoba genre baru dengan Tebusan Dosa. Menjadi proyek misteri-horor pertamanya, tentu ada beberapa perbedaan mencolok dibanding film-film sebelumnya. Walau menjadi salah satu genre populer di dunia, ia tetap berusaha menghadirkan variasi dalam film ini.

"Sebagai pembuat film, saya selalu berusaha menemukan formula yang tepat untuk membuat film saya stand out," kata sutradara Istirahatlah Kata-Kata (2016) ini.

Anggi menyatakan bahwa tantangan terbesar dalam proyek ini adalah bagaimana menciptakan ketegangan yang tak langsung terlihat di layar. Dengan begitu, film ini dapat memberikan pengalaman unik bagi siapapun yang menontonnya.

"Tantangan terbesar bagi saya adalah menjadi penonton pertama film ini dan saya sangat menantikannya," ungkapnya.

2. Terinspirasi dari kisah masa kecil Anggi Noen

Poster Tebusan Dosa (dok. Palari Films)

Kisah Tebusan Dosa terinspirasi dari pengalaman pribadi Anggi Noen. Ia mengungkapkan, peristiwa traumatis saat masa kecilnya, kehilangan seorang teman dekat di SMP, menjadi dasar emosional cerita film ini.

"Saya itu waktu SMP kehilangan teman baik saya, tenggelam di sungai. Ketika saya tidur, teman saya seperti datang dan menyalahkan saya. Enggak tahu ya, itu seperti subconscious seseorang yang barusan kehilangan," ucapnya di kawasan Karet Kuningan.

Perasaan bersalah tersebut ia panggil kembali lalu diolah menjadi kisah tentang seorang ibu yang kehilangan anaknya. Dari situ, Anggi Noen membawa elemen personal yang kuat ke dalam cerita untuk memberikan pengalaman mendalam pada penonton.

Baca Juga: Di Balik Film Tebusan Dosa, Gandeng Showbox Korea yang Garap Exhuma

3. Menjadi film horor pertama Putri Marino

Putri Marino di Tebusan Dosa (dok. Palari Films)

Tidak hanya menjadi debut horor bagi sutradara, Tebusan Dosa juga menjadi film pertama Putri Marino dalam genre ini. Aktris yang dikenal lewat film drama keluarga seperti Losmen Bu Broto (2021) merasa perlu mengeksplorasi genre lain untuk menguji kemampuan aktingnya.

"Sebab kalau hanya berkutat di satu genre tertentu, aku jadi enggak bisa menguji sampai sejauh mana kemampuanku dalam memerankan suatu karakter. Setelah dijalani, terasa menenangkan juga karena sutradaranya Mas Anggi," ungkap sang aktris.

4. Kolaborasi pertama Putri Marino dengan Happy Salma

Happy Salma dan Putri Marino di Tebusan Dosa (dok. Palari Films)

Karya terbaru Palari Films ini juga menandai kolaborasi pertama antara Putri Marino dan Happy Salma. Dalam film ini, Happy Salma berperan sebagai Wening, seorang ibu yang kehilangan anaknya, Nirmala. Sementara Putri Marino memerankan Tirta, seorang podcaster misteri yang berusaha membantu Wening mengungkap peristiwa tersebut.

"Kalo sama Teh Happy, kita udah kenal lama, cuman gak sering ngobrol. Terus akhirnya ketemu di sini kita mulai ngobrol banyak. Di set, Teh Happy memberikan energi yang sangat luar biasa sehingga aku nyaman untuk melakukan setiap scene," jelasnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya