TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Serial Dokumenter Netflix Paling Kontroversial, Ada Queen Cleopatra!

Belum rilis, Queen Cleopatra sudah dikecam netizen

poster serial Queen Cleopatra (dok. Netflix/Queen Cleopatra)

Meski dikenal sebagai salah satu layanan streaming terpopuler, Netflix rupanya tak lepas dari kontroversi. Beberapa serial yang ditelurkan oleh mereka memang sukses besar dan digandrungi oleh para penonton. Namun, ada juga beberapa judul yang menuai kecaman.

Lima di antaranya yakni 13 Reasons Why (adegan bunuh diri yang disajikan secara eksplisit), Insatiable (lelucon yang menyinggung orang bertubuh gemuk), Messiah (penggambaran karakter yang dinilai antiislam), Atypical (representasi autisme yang salah kaprah), dan Dahmer (glorifikasi sosok pembunuh berantai). Tak cuma serial fiksi, beberapa serial dokumenter Netflix juga memicu kontroversi yang menghebohkan, lho.

Terbaru ada serial dokumenter tentang Ratu Mesir Cleopatra, Queen Cleopatra, berikut enam serial dokumenter Netflix paling kontroversial. Simak sampai habis, ya!

1. Making a Murderer (2015-2018)

adegan dalam serial Making a Murderer (dok. Netflix/Making a Murderer)

Berjalan selama dua musim, serial dokumenter yang ditulis dan disutradarai Laura Ricciardi dan Moira Demos ini berfokus pada Steven Avery, seorang pria asal Wisconsin, Amerika Serikat, yang dipenjara dengan tuduhan yang salah selama 18 tahun, hanya untuk didakwa kembali atas pembunuhan lain dua tahun setelah dibebaskan. Musim pertama mengeksplorasi proses penangkapan dan hukuman Avery, sedangkan musim kedua mengungkap bukti baru bahwa Avery telah dijebak.

Selain meraih ulasan positif dari para kritikus dan empat penghargaan di Emmy Awards 2016, Making a Murderer juga menimbulkan kontroversi yang cukup besar di masyarakat. Dilansir Time, ada lebih dari 180 ribu orang mengajukan petisi kepada presiden untuk mengampuni Steven Avery pada saat itu. Di sisi lain, Andrew Colborn, petugas penegak hukum yang menangani kasus Avery, melayangkan gugatan dan menuduh Netflix telah memutarbalikkan fakta.

2. Wild Wild Country (2018)

adegan dalam serial Wild Wild Country (dok. Netflix/Wild Wild Country)

Setelah mencuri perhatian lewat The Battered Bastards of Baseball (2014), duo sineas Maclain dan Chapman Way kembali mengarahkan serial dokumenter yang tak kalah menggigit, yakni Wild Wild Country. Fokus ceritanya mengenai Bhagwan Shree Rajneesh, guru kontroversial asal India yang memimpin komunitas religius bernama Rajneeshpuram di Oregon, Amerika Serikat, pada tahun 80-an.

Bukan sembarang komunitas, Rajneeshpuram terkenal karena meracuni lebih dari 700 orang di kota tersebut dengan menaruh bakteri Salmonella di sepuluh restoran lokal—peristiwa ini kemudian disebut sebagai serangan bioteroris terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Sementara itu, Rajneesh sendiri dikenal akan kebebasannya dalam beragama dan seks.

Meski diceritakan dengan sangat apik, sayangnya Wild Wild Country mendapat kritikan dari majalah The New Republic karena luput menyoroti beberapa fakta penting terkait Rajneesh dan para pengikutnya, seperti pelecehan seksual terhadap wanita dan anak-anak.

"They have not addressed squarely some of the more important issues raised by their film, and have left others out completely," tulis sang reporter, Win McCormack, dalam artikelnya yang berjudul Outside the Limits of the Human Imagination.

Baca Juga: Sinopsis Queen Cleopatra, Serial Dokumenter Netflix yang Kontroversial

3. The Devil Next Door (2019)

adegan dalam serial The Devil Next Door (dok. Netflix/The Devil Next Door)

Seperti yang kamu tahu, dunia mempunyai catatan kelam mengenai sederet kejahatan terhadap kemanusiaan. Salah satu yang masih menyisakan luka menganga adalah tragedi Holocaust, di mana sekitar enam juta orang Yahudi dibantai dan disiksa secara sistematis oleh rezim Nazi Jerman beserta para sekutunya.

The Devil Next Door menyoroti efek dari peristiwa tersebut lewat kehidupan John Demjanjuk, pria keturunan Amerika/Ukraina, yang dituduh sebagai penjaga kamp penjara Nazi yang kejam bernama Ivan the Terrible. Berjumlah lima episode, serial dokumenter ini menayangkan persidangan Demjanjuk, kesaksian para penyintas Holocaust, hingga rekaman sejarah.

Namun, di tahun yang sama dengan penayangannya, The Devil Next Door mendapatkan kritikan dari Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki karena penggambaran kamp Nazi yang tidak akurat. Alih-alih menekankan bahwa kamp tersebut dijalankan oleh Nazi Jerman, segmen tersebut malah menampilkan peta Polandia versi modern sebagai gantinya.

4. The Goop Lab (2020)

adegan dalam serial The Goop Lab (dok. Netflix/The Goop Lab)

Gwyneth Paltrow. Siapa yang tak tahu dengan sosok aktris Hollywood satu ini? Beberapa tahun belakangan, tepatnya pada 2008, pemeran Pepper Potts di Marvel Cinematic Universe (MCU) ini mulai merambah dunia bisnis dengan mendirikan perusahaan yang berkutat di bidang kesehatan dan gaya hidup bernama Goop.

Sayangnya, perusahaan tersebut mendapat kecaman dari sejumlah konsumen karena dianggap memasarkan produk yang berbahaya bagi kesehatan. Kritik yang sama juga didapat oleh serial dokumenternya, The Goop Lab, yang tayang di Netflix pada 24 Januari 2020 silam.

Banyak yang menganggap kalau Netflix sengaja menyediakan "panggung" bagi Paltrow untuk mempromosikan paham pseudosains (praktik yang tidak sesuai dengan metode ilmiah) miliknya.

5. Harry & Meghan (2022)

adegan dalam serial Harry and Meghan (dok. Netflix/Harry and Meghan)

Jika merasa sesi wawancara Oprah Winfrey dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Oprah with Meghan and Harry (2021) masih kurang, maka kamu perlu menyimak serial dokumenter mereka yang berjudul Harry & Meghan ini. Disutradarai oleh Liz Garbus (Becoming Cousteau) dan Erica Sashin, Harry & Meghan menelusuri awal hubungan pasangan sensasional tersebut hingga keputusan mereka untuk mundur sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris.

Tak pelak, serial dokumenter yang terbagi dalam dua volume ini menimbulkan nada sumbang di kalangan media Inggris. Beberapa menganggap Harry dan Meghan mencoba menodai reputasi mendiang Ratu Elizabeth II, sementara yang lain menuduh keduanya menjual cerita sedih dengan mengkambinghitamkan kerajaan.

Meski begitu, penonton Netflix sepertinya tak ambil pusing dengan kontroversi yang beredar. Dilansir Independent, Harry & Meghan berhasil mengumpulkan 2,4 juta penonton di hari pertama penayangannya. Uniknya, angka tersebut merupakan dua kali lipat dari jumlah penonton The Crown Season 5 yang tayang sebulan sebelumnya, lho!

Baca Juga: 5 Film Dokumenter Pemenang Oscar yang Tayang di Netflix, Sudah Nonton?

Verified Writer

Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya