TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Momen Paling Mengejutkan di House of the Dragon Season 2

Dari pengkhianatan sampai aliansi tak terduga

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Artikel ini mengandung spoiler bagi yang belum menonton House of the Dragon Season 2

Musim kedua House of the Dragon baru saja berakhir dengan episode "The Queen Who Ever Was" pada Minggu (4/8/2024). Alih-alih pertempuran epik dan kematian dramatis seperti yang diharapkan, episode ini justru menghadirkan akhir kejutan dan kontroversi. Dengan intrik politik yang menegangkan sejak awal, ending yang tak terduga ini berhasil membelah penggemar menjadi dua kubu.

Terlepas dari reaksi yang berbeda-beda, musim kedua House of the Dragon menyimpan banyak momen yang membuat penonton terpana. Dari pengkhianatan tak terbayangkan hingga aliansi baru penuh risiko, momen-momen ini akan membentuk jalan cerita di musim berikutnya yang sangat dinantikan.

Penasaran dengan kejutan-kejutan yang mengguncang Westeros di musim kedua ini? Berikut tujuh momen paling mengejutkan di House of the Dragon Season 2 yang pasti membuatmu tercengang dan semakin tak sabar menantikan kelanjutan kisah epik ini.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Belum Terjawab di Ending House of the Dragon Season 2

1. Pembunuhan tragis Jaehaerys Targaryen

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Di awal musim kedua House of the Dragon, salah satu momen yang paling mengejutkan datang dari pembunuhan brutal terhadap Jaehaerys Targaryen yang masih kecil. Ketegangan yang menumpuk sepanjang episode pertama mencapai klimaks mengerikan ketika dua pembunuh bayaran, yang dikirim oleh Daemon Targaryen (Matt Smith) untuk membunuh Aemond (Ewan Mitchell), malah salah sasaran.

Mereka masuk ke kamar tidur yang salah dan berhadapan dengan Helaena Targaryen (Phia Saban) dan anak-anaknya. Helaena dipaksa membuat pilihan yang tak terbayangkan: anak mana yang akan dikorbankan. Keputusan tragis ini berujung pada kematian Jaehaerys.

Pembunuhan seorang anak yang tak bersalah ini memicu perang besar yang tak terhindarkan antara Greens dan Blacks (baca: kubu Aegon dan Rhaenyra). Peristiwa ini menunjukkan sejauh mana ambisi dan dendam bisa membutakan seseorang, bahkan hingga mengorbankan nyawa yang tak berdosa.

2. Duel berdarah antara si kembar Cargyll

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Siapa yang tak tercekat melihat pertarungan tragis antara si kembar Cargyll, Ser Arryk dan Ser Erryk (Luke dan Elliot Tittensor)? Bayangkan, dua orang yang identik, tetapi punya kesetiaan yang berbeda.

Ser Arryk, yang berpihak pada Raja Aegon II (Tom Glynn-Carney), mendapat tugas rahasia menyusup ke Dragonstone untuk membunuh Rhaenyra (Emma D'Arcy). Sementara Ser Erryk, yang setia pada sang ratu, bertekad melindunginya.

Ketika Ser Arryk berhasil mencapai kamar Rhaenyra, Ser Erryk muncul, siap menghadang. Pertarungan sengit pun terjadi, membingungkan semua orang karena tak ada yang bisa membedakan siapa lawan dan siapa kawan.

Akhirnya, kedua saudara itu saling membunuh. Ser Erryk, yang selamat, pun menusuk dirinya sendiri karena tak sanggup menanggung beban telah membunuh saudara kembarnya. Adegan ini benar-benar menguras emosi, sekaligus mengingatkan penonton bahwa perang saudara ini tak hanya mempertaruhkan tahta, tetapi juga menghancurkan ikatan keluarga yang paling erat.

3. Pertemuan rahasia penuh emosi antara Rhaenyra dan Alicent

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Di tengah kobaran api perang yang semakin panas, Rhaenyra dan Alicent (Olivia Cooke), dua wanita yang pernah bersahabat, tapi kini berdiri di pihak yang berseberangan, melakukan pertemuan rahasia yang penuh emosi di Grand Sept. Rhaenyra, yang menyamar sebagai seorang biarawati, nekat menyusup ke King's Landing dengan satu tujuan, yakni mencegah pertumpahan darah yang lebih besar.

Di bawah kerlip lilin-lilin suci, mereka berhadapan, diliputi oleh amarah, kesedihan, dan harapan yang perlahan memudar. Rhaenyra memohon pada Alicent untuk mengakui kesalahan dan mundur dari perang, sementara Alicent, dengan teguhnya, menolak untuk menyerah. Pertemuan ini berakhir tanpa kesepakatan, meninggalkan penonton dengan hati yang tercabik dan pertanyaan besar: Mungkinkah perang saudara ini sebenarnya bisa dihindari?

Baca Juga: 5 Karakter Paling Ditunggu di House of the Dragon Season 2

4. Pengkhianatan sadis Aemond

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Salah satu momen paling mencengangkan di House of the Dragon Season 2 terjadi di tengah pertempuran udara yang epik. Aemond, yang mengendarai naga raksasa Vhagar, awalnya tampak datang untuk membantu saudaranya, Aegon, dan naga Sunfyre yang sedang kewalahan menghadapi serangan Meleys, naga Rhaenys (Eve Best). Namun, dalam sebuah tindakan yang sulit dipercaya, Aemond justru mengarahkan semburan api Vhagar ke arah Aegon dan Sunfyre, membuat keduanya terhempas jatuh.

Pengkhianatan ini tak hanya mengejutkan karena dilakukan terhadap saudara sendiri, tetapi juga karena dampaknya terhadap jalannya perang. Aemond, dengan ambisinya yang membara, seakan membuka jalan bagi dirinya sendiri untuk merebut tahta. Kejadian ini tak pelak meninggalkan luka mendalam, baik secara fisik maupun emosional, yang akan terus membayangi sisa cerita House of the Dragon.

5. Tragedi dan kejutan di pemilihan dragonrider

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Kematian tragis Ser Steffon Darklyn (Anthony Flanagan), seorang anggota Queensguard Rhaenyra, di tangan naga Seasmoke menjadi awal paling menegangkan dalam subplot pemilihan dragonrider di House of the Dragon Season 2. Namun, di tengah kesedihan, muncul harapan baru.

Addam di Hull (Clinton Liberty), anak Corlys Velaryon (Steve Toussaint) di luar pernikahannya dengan Rhaenys, secara tak terduga berhasil menjinakkan Seasmoke. Ini membuktikan bahwa garis keturunan Targaryen, meski samar, masih memiliki kekuatan.

Keberhasilan Addam membuka pintu bagi individu-individu "buangan" lainnya untuk mencoba peruntungan mereka. Hugh Hammer (Kieran Bew), seorang pandai besi sederhana, dan Ulf (Tom Bennett) si pemabuk mengaku sebagai keturunan Targaryen dan ikut serta dalam upaya berbahaya ini.

Pemilihan dragonrider baru ini dipenuhi ketegangan. Ketika para calon memasuki gua naga, Vermithor, naga raksasa yang ganas, menyerang tanpa ampun. Di tengah kekacauan, Hugh Hammer, dengan keberanian dan amarah yang berkobar, berhasil menaklukkan Vermithor. Ulf, meski awalnya ketakutan, juga menemukan takdirnya saat bertemu dengan Silverwing.

6. Kebangkitan mencengangkan Oscar Tully

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Oscar Tully (Archie Barnes), sosok yang sebelumnya terlihat naif, memberi kejutan tak terduga lewat aura kepemimpinannya yang kuat. Ia dengan tegas mengkritik Daemon Targaryen yang dinilainya telah mencemarkan nama baik dirinya sendiri dan mahkota.

Tak hanya itu, Oscar juga dengan berani menegur Lord Blackwood (Jack Parry-Jones) atas tindakannya terhadap House Bracken. Ketika Blackwood berdalih hanya mengikuti perintah Daemon, Oscar menunjukkan wibawanya dengan memerintahkan Daemon untuk memenggal kepala Blackwood.

Langkah berani Oscar ini bukan hanya sekadar unjuk kekuatan, tetapi juga caranya menegakkan keadilan bagi para penguasa Riverlands. Sementara itu, Daemon harus menanggung akibat dari perbuatannya dengan menjadi algojo untuk sehari. Transformasi Oscar Tully dari pemuda lugu menjadi pemimpin yang berwibawa tentu menjadi salah satu momen paling mengejutkan sekaligus mengesankan di musim ini.

7. Tawaran putus asa dari Alicent

adegan dalam serial House of the Dragon. (dok. HBO/House of the Dragon)

Di akhir musim kedua House of the Dragon, penonton disuguhi momen yang bikin jantung berhenti berdetak. Alicent, dengan muka yang gelisah, datang ke Dragonstone untuk bernegosiasi dengan Rhaenyra. Ia bahkan menawarkan untuk membuka gerbang King's Landing, agar Rhaenyra bisa merebut kembali tahta tanpa pertumpahan darah.

Namun, Rhaenyra menolak mentah-mentah tawaran ini. Ia tahu bahwa jika ia menerima tawaran Alicent, itu berarti ia harus membunuh Aegon II. Dan meskipun Aegon adalah seorang penguasa yang lemah dan tak kompeten, ia tetaplah saudara tirinya. Rhaenyra terjebak dalam dilema moral yang sulit, dan keputusannya akan memiliki konsekuensi besar bagi seluruh Westeros.

Tawaran Alicent ini menunjukkan betapa putus asanya ia untuk mengakhiri perang ini. Ia rela melakukan apa saja, bahkan mengkhianati anaknya sendiri, demi perdamaian. Namun, penolakan Rhaenyra menunjukkan bahwa perang ini tak bisa dihindari lagi. Darah akan tumpah, dan Iron Throne akan direbut dengan kekerasan. Kita hanya bisa menunggu dan melihat siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam pertempuran epik ini.

House of the Dragon Season 2 bukan hanya penuh dengan intrik, tetapi juga momen-momen mengejutkan yang membuat penonton terus terpaku. Dari pengkhianatan hingga keputusan-keputusan sulit, musim ini berhasil memperlihatkan bahwa Westeros tak pernah kehilangan pesonanya.

Tak sabar menantikan musim selanjutnya? Sambil menunggu, mari kita kembali merenungkan ketujuh momen tak terlupakan ini dan berharap waktu berlalu lebih cepat!

Baca Juga: 6 Karakter Perempuan dengan Jiwa Pemimpin di Game of Thrones

Verified Writer

Satria Wibawa

Movie and series enthusiast. Please, visit my IG: @satriaphile90 or my Letterboxd: @satriaphile to see my other reviews. Gracias!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya