TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Kriminal Terbaik Berlatar Era 60-an, Ada The Bikeriders!

Meski latarnya jadul, isu yang diangkat masih tetap relevan

poster film The Bikeriders (dok. Focus Features/The Bikeriders)

Era 60-an merupakan era penuh gejolak dengan berbagai perubahan sosial dan politik yang signifikan. Hal ini pun menjadi inspirasi bagi banyak pembuat film untuk menghadirkan karya berlatar era tersebut, termasuk film kriminal. Dalam 1 dekade terakhir, beberapa film kriminal berlatar era 60-an telah berhasil memikat penonton dengan ceritanya yang menegangkan, penuh gaya, dan sarat makna.

Film-film ini tak hanya membawa nostalgia bagi para penonton yang pernah hidup di era tersebut, tetapi juga menawarkan sentuhan modern yang segar dan relevan dengan zaman sekarang. Berikut ini lima rekomendasi film kriminal berlatar era 60-an yang wajib kamu tonton. Salah satunya The Bikeriders (2024), karya terbaru Jeff Nichols, yang mengangkat sisi gelap kehidupan bikers.

Baca Juga: 7 Film Kriminal Berbumbu Romcom di Netflix, Hit Man Curi Atensi!

1. Legend (2015)

Tom Hardy dalam film Legend (dok. StudioCanal/Legend)

Legend menceritakan kisah nyata kembar identik Reginald "Reggie" Kray dan Ronald "Ronnie" Kray, yang meneror London di era 60-an. Diperankan Tom Hardy, mereka menjelma menjadi gangster kejam yang membangun kerajaan kriminal di East End. Kekejaman dan ambisi mereka membawa mereka ke puncak kekuasaan, namun takdir kelam menanti di ujung jalan.

Film ini menawarkan gambaran kompleks tentang hubungan saudara kembar yang penuh ketegangan dan kekerasan. Reggie, yang lebih karismatik dan ambisius, beradu dengan Ronnie yang temperamental dan paranoid. Akting luar biasa dari Tom Hardy membuat Legend menjadi tontonan yang sangat direkomendasikan bagi penggemar kisah kriminal dan drama keluarga.

2. Bad Times at the El Royale (2018)

adegan dalam film Bad Times at the El Royale (dok. 20th Century Studios/Bad Times at the El Royale)

Bad Times at the El Royale mengisahkan tujuh orang asing dengan masa lalu kelam yang bertemu di sebuah hotel terpencil bernama El Royale pada akhir era 60-an. Dibalik kemegahannya, hotel ini menyimpan rahasia gelap dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa tragis. Ketegangan dan misteri semakin memuncak saat para tamu hotel mulai saling mencurigai dan berusaha mengungkap rahasia satu sama lain.

Bad Times at the El Royale mengajak penonton untuk menjelajahi sisi kelam dari setiap karakter dan menemukan siapa di antara mereka yang menyimpan rahasia paling mengerikan. Drew Goddard, selaku sutradara, lihai memadukan elemen kriminal dan misteri dengan sentuhan neo-noir yang khas. Selain unsur-unsur tersebut, film ini juga mengangkat tema-tema filosofis mendalam, seperti dosa, penebusan, dan identitas.

3. The Irishman (2019)

adegan dalam film The Irishman (dok. Netflix/The Irishman)

The Irishman hadir sebagai mahakarya gangster yang memadukan nostalgia dengan refleksi kelam. Film ini disutradarai oleh Martin Scorsese dan dibintangi oleh trio aktor legendaris, yakni Robert De Niro, Al Pacino, dan Joe Pesci. Alurnya mengikuti kisah Frank Sheeran (De Niro), pembunuh bayaran yang disewa oleh Jimmy Hoffa (Pacino), pemimpin serikat buruh Teamsters yang kuat, antara 1950-an sampai 1970-an.

Dengan durasi lebih dari 3 jam, The Irishman tak hanya menawarkan hiburan visual, tetapi juga refleksi mendalam tentang pilihan hidup dan konsekuensi dari tindakan kriminal. Scorsese menghadirkan penggambaran yang realistis tentang kehidupan mafia, tanpa mengorbankan nuansa dramatis dan kompleksitas psikologis para karakter utamanya. Dengan presentasi yang solid tersebut, tak heran jika film ini berhasil meraih 10 nominasi di Oscar 2020.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Noir Netflix Terbaik, Ada The Irishman!

4. The Devil All the Time (2020)

Tom Holland dalam film The Devil All the time (dok. Netflix/The Devil All the Time)

The Devil All the Time membawa penonton ke pelosok Amerika di era 60-an, di mana sejumlah individu saling terkait dalam kisah balas dendam dan penebusan dosa. Ceritanya berputar di sekitar Arvin Russell (Tom Holland), pemuda yang terjebak dalam lingkaran kekerasan saat ia berusaha melindungi orang-orang yang dicintainya. Di tengahnya, berbagai karakter jahat dan korup muncul, menciptakan jalinan cerita yang kompleks dan penuh ketegangan.

Salah satu daya tarik utama film ini adalah sinematografi garapan Lol Crawley. Crawley, yang sebelumnya dikenal lewat karyanya di Mandela: Long Walk to Freedom (2013) dan The OA (2016), berhasil menghadirkan nuansa pedesaan yang kelam dan terisolasi. Hasilnya, penonton seolah-olah ikut terjebak dalam dunia Arvin dan merasakan ketakutan yang dialaminya.

Verified Writer

Satria Wibawa

Movie and series enthusiast. Please, visit my IG: @satriaphile90 or my Letterboxd: @satriaphile to see my other reviews. Gracias!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya