TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Film Giallo Terbaik Dario Argento, Estetik tapi Disturbing!

Definisi mencekam di balik segala keindahan visual

adegan dalam film Suspiria (dok. Seda Spettacoli/Suspiria)

Sebagai penggemar film horor, kamu pasti tak asing dengan sejumlah subgenre di dalamnya, seperti folk horror, found footage horror, sampai psychological horror. Namun, tahukah kamu dengan giallo?

Giallo, yang secara harfiah berarti kuning dalam bahasa Italia, merujuk pada genre film horor Italia yang populer pada 1960-an hingga 1980-an. Subgenre ini sering menampilkan adegan kekerasan yang eksplisit dan plot rumit. Bahkan, giallo juga dibumbui elemen supernatural, erotisme, dan misteri pembunuhan yang membuat cerita semakin memikat.

Selama masa kejayaannya, salah satu sineas yang terkenal lewat subgenre ini adalah Dario Argento. Dijuluki sebagai "Master of Horror", laki-laki kelahiran Roma, Italia, 83 tahun silam ini telah menelurkan puluhan judul yang sukses menakut-nakuti para sinefili di seluruh dunia. Tak hanya seram, film giallo garapannya juga sarat ciri khas, seperti sinematografi dan desain produksi yang estetis.

Nah, jika kamu ingin lebih mengenal subgenre ini, tujuh rekomendasi film giallo garapan Dario Argento di bawah ini bisa menjadi awal perkenalan yang baik. Namun awas, jangan coba-coba menontonnya sendirian di rumah, ya!

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Folk Horror Wajib Tonton jika Kamu Suka Inang

1. Suspiria (1977)

adegan dalam film Suspiria (dok. Seda Spettacoli/Suspiria)

Dinobatkan sebagai masterpiece dari Dario Argento, Suspiria mengikuti seorang gadis Amerika bernama Suzy Bannion (Jessica Harper) yang tiba di sebuah sekolah tari terkenal di Jerman. Namun, ia segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tak beres ketika serangkaian pembunuhan mengerikan terjadi di sekitar sekolah tersebut.

Suspiria menonjolkan visual yang kuat dan musik yang menakutkan, sehingga menciptakan atmosfer yang mencekam sepanjang film. Sementara dari segi narasi, Argento berhasil menggabungkan elemen supernatural dengan kekerasan brutal untuk menciptakan pengalaman horor yang tak terlupakan bagi para penonton.

2. Deep Red (1975)

adegan dalam film Deep Red (dok. Rizzoli Film/Deep Red)

Film lain yang juga patut disebutkan adalah Deep Red. Film ini berkisah tentang seorang pianis jazz bernama Marcus Daly (David Hemmings) yang menjadi saksi sebuah pembunuhan brutal. Alih-alih diam, ia malah memutuskan untuk menyelidiki kasus tersebut dan tanpa sadar terjerat dalam jaring-jaring misteri pembunuhan yang pelik.

Sebagaimana ciri khas karya-karya Argento, Deep Red juga menampilkan adegan pembunuhan sadis dan plot yang rumit, menjadikannya salah satu film giallo paling ikonik. Dalam film ini, Argento berhasil menciptakan ketegangan yang konstan dan menggabungkannya dengan kejutan-kejutan yang tak terduga sepanjang durasi.

3. Tenebre (1982)

adegan dalam film Tenebre (dok. Titanus/Tenebre)

Film ketiga yang tak boleh kamu lewatkan adalah Tenebre. Alur ceritanya berfokus pada penulis novel thriller bernama Peter Neal (Anthony Franciosa) yang sedang berada di Roma untuk mempromosikan novel terbarunya. Nahas, bukannya bahagia, hidupnya malah menjadi jungkir balik saat ia menjadi target dari seorang pembunuh misterius yang terinspirasi oleh novel-novel garapannya.

Tenebre menampilkan adegan kekerasan yang brutal dan deretan plot twist yang mengguncang. Argento menggambarkan kekerasan dengan cara yang estetis, menciptakan efek visual yang menakutkan namun memukau. Selain itu, film ini juga menunjukkan kepiawaian Argento dalam mengatur suasana dan membangun ketegangan.

Baca Juga: 5 Film Horor Tentang Boneka Terkutuk, Ada Five Nights at the Freddy's!

4. Opera (1987)

adegan dalam film Opera (dok. ADC Films/Opera)

Film keempat dalam daftar ini adalah Opera. Plotnya mengikuti aktris muda bernama Betty (Cristina Marsillach) yang terlibat sebuah produksi pertunjukan opera kontroversial yang penuh dengan kekerasan dan tragedi. Saat Betty mulai mendapatkan peran utama, ia menjadi sasaran psikopat yang menggunakan burung gagak sebagai simbol pembunuhan.

Opera menampilkan adegan kekerasan yang ekspresif dan visual yang indah, sehingga menciptakan kontras yang menarik antara keindahan dan kebrutalan. Apalagi, gedung opera kuno yang digunakan sebagai latar juga memfasilitasi Argento dalam membangun atmosfer mencekam. Dijamin bikin bergidik!

5. Phenomena (1985)

Jennifer Connelly dalam film Phenomena (dok. Titanus/Phenomena)

Sebelum membintangi film-film besar, seperti Hulk (2003), Alita: Battle Angel (2019), dan Top Gun: Maverick (2022), Jennifer Connelly mengawali kariernya dengan bermain dalam sejumlah film independen. Salah satunya Phenomena yang disutradarai Dario Argento ini.

Dalam film yang mencampurkan giallo dan horor supernatural ini, peraih Best Supporting Actress Oscar lewat A Beautiful Mind (2001) tersebut memerankan Jennifer Corvino, gadis dengan kemampuan khusus berkomunikasi dengan serangga. Ketika seorang pembunuh mulai meresahkan kota, ia harus menggunakan kekuatannya tersebut untuk mengungkap identitas sang pelaku.

6. Inferno (1980)

adegan dalam film Inferno (dok. 20th Century Studios/Inferno)

Tiga tahun setelah Suspiria, Argento menelurkan Inferno yang diatur sebagai sekuel spiritualnya. Film ini berkisah tentang perempuan yang hilang secara misterius setelah menemukan buku antik berjudul The Three Mothers. Usut punya usut, buku kuno tersebut mengandung rahasia yang mengungkap keberadaan tiga iblis jahat dari dasar neraka.

Layaknya Suspiria, lewat penggunaan warna mencolok dan musik yang menghantui, Argento berhasil menciptakan atmosfer yang gelap dan menakutkan. Ditambah dengan sejumlah adegan disturbing dan jumpscare menegangkan, Inferno menjadi salah satu film horor yang patut ditonton sekali seumur hidup.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Lebih Memilih Film Horor Saat Nonton Bareng Pacar

Verified Writer

Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya