TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Rekomendasi Film Panjang dan Pendek Chicco Kurniawan, Duta FFI 2023

Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI 2021 

Film Chicco Kurniawan (dok. instagram.com/hagaipakan | dok. Legacy Pictures / Kadet 1947)

Chicco Kurniawan patut berbangga, pasalnya aktor yang mengawali kariernya sebagai model ini mendapatkan kesempatan untuk menjadi duta FFI (Festival Film Indonesia) 2023. Bersama dengan Chicco Kurniawan, ada juga Laura Basuki, Putri Marino, Lukman Sardi, hingga Christine Hakim yang turut jadi duta FFI 2023.

Chicco sendiri merupakan aktor yang pernah menjadi Pemeran Utama Pria Terbaik, dalam ajang Festival Film Indonesia 2021. Selain dari prestasinya, berikut beberapa rekomendasi film panjang dan pendek Chicco Kurniawan, di bawah ini.

1. Film Pria (2017)

Film pendek Pria (dok. Babibutafilm / Pria)

Sebelum dikenal seperti sekarang ini, Chicco Kurniawan sudah beberapa kali membintangi film pendek. Salah satu film pendek yang terbilang paling sukses dengan cerita yang tidak biasa ini, berjudul Pria (2017). Sebuah film yang mengangkat tema tidak biasa, yakni tentang penyimpangan orientasi seksual yang dialami oleh Aris (Chicco Kurniawan).

Aris adalah seorang pria desa yang terlahir dari keluarga dan lingkungan yang sangat agamis. Dari kecil, Aris diajarkan norma-norma kesopanan serta ilmu agama yang sangat mendalam. Meskipun begitu, Aris tetap tidak bisa membohongi perasaannya, kalau dirinya merupakan pria yang malah menyukai sesama pria.

Hal yang tentunya membuat keluarga Aris kecewa ini, membuat Aris harus menikah dan dijodohkan dengan seorang perempuan yang sama sekali tidak dia cinta. Film pendek ini berhasil dengan sukses, terlihat dari 10 penghargaan dan 23 nominasi internasional, yang didapatkan film Pria.

Baca Juga: 9 Potret Duta FFI 2023, Para Lintas Generasi Peraih Piala Citra

2. Film Zeta: When the Dead Awaken (2019)

Zeta: When the Dead Awaken (dok. Swan Studio / Zeta: When the Dead Awaken)

Selanjutnya ada film panjang yang dibintangi oleh Chicco Kurniawan, berjudul Zeta: When the Dead Awaken (2019). Sebuah film yang membahas tentang perjuangan seorang anak SMA bernama Deon (Jeff Smith) dalam menyelematkan ibunya yang terkurung di apartemen saat kondisi di luar sedang sangat kacau.

Kekacauan yang terjadi ini diakibatkan oleh banyaknya manusia yang terkena virus membahayakan dan mampu membuat orang-orang berubah menjadi zombie. Film yang tayang pada tanggal 1 Agustus 2019 ini, terbilang sangat seru dan menantang karena menggabungkan antara unsur drama thriller dengan sentuhan sci-fi.

3. Film Kadet 1947 (2021)

Kadet (dok. Legacy Pictures / Kadet)

Film Kadet 1947 (2021), sepertinya sangat wajib menjadi bagian dari film terbaik yang pernah dibintangi oleh Chicco Kurniawan. Selain menceritakan tentang peperangan yang mungkin sering dilihat di film-film lainnya, film ini juga mengangkat cerita tentang persahabatan, serta hubungan asmara di dalamnya.

Film Kadet 1947 ini terinspirasi dari sebuah misi serangan udara pertama Angkatan Udara Republik Indonesia, yang dilakukan oleh para kadet. Dimana aksi ini terjadi disaat Belanda melanggar janjinya untuk berdamai, tetapi melakukan serangan secara sepihak. Kejadian ini sering kita pelajari di buku sejarah dengan nama Agresi Militer Belanda I.

Film ini sendiri menceritakan tentang perjuangan para kadet (calon penerbang Angkatan Udara) dalam melawan para penjajah Belanda. Padahal mereka belum saatnya berperang, karena masih berstatus sebagai pelajar. Nah, Chicco sendiri berperan sebagai penembak udara bernama Dul.

4. Film Penyalin Cahaya (2022)

film Penyalin Cahaya (dok. Rekata Studio / Penyalin Cahaya)

Semua orang pasti setuju, kalau film Penyalin Cahaya (2022) merupakan film yang mampu membuat nama Chicco menjadi lebih dikenal. Selain itu, ini juga menjadi film pertama bagi Chicco yang mampu membuat dirinya mendapatkan penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia di tahun 2021.

Penyalin Cahaya, mengangkat isu tentang pelecehan seksual dan orientasi seksual yang tidak biasa. Dimana beberapa mahasiswa di film ini, secara tidak sadar menjadi korban dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria yang terlihat sangat baik. Pria ini diperankan oleh Giulio Parengkuan, yakni pria yang memiliki penyimpangan seksual aneh.

Chicco Kurniawan sendiri di film ini, berperan sebagai seorang penjaga photocopy yang juga menjadi sahabat dari seorang perempuan bernama Suryani (Shenina Cinnamon). Suryani adalah salah satu korban pelecehan seksual yang paling merasakan efek negatifnya. Salah satunya, Suryani diputuskan beasiswanya oleh pihak kampus.

Baca Juga: Shenina dan Chicco Kurniawan Lakoni Adegan Dewasa di Cross the Line

Verified Writer

Sandi Nugraha

Bismillahirrahmanirrahim

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya