TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Film Chungking Express, Kisah Pria Menyikapi Patah Hati

Mahakarya sineas asal Hong Kong, Wong Kar-wai

poster Film Chungking Express (dok. Blok 2 Distribution/Chungking Express)

Tahun 1994 adalah era kehadiran film independen mulai diperhitungkan oleh kritikus film, salah satunya Chungking Express. Film yang disutradarai Wong Kar-wai ini menjadi salah satu mahakarya yang wajib ditonton para pencinta film. Selain karena ceritanya yang unik, film ini mengolah gerak kamera dengan cara yang tak biasa.

Penasaran mengapa film ini menjadi salah satu film terbaik dari Hong Kong? Yuk, simak lima fakta menarik Chungking Express yang menjadikannya layak tonton!

1. Kisah cinta dua bab tentang cara pria menyikapi patah hati

cuplikan Film Chungking Express (dok. Blok 2 Distribution/Chungking Express)

Bab pertama berkisah tentang He Qiwu (Kaneshiro Takeshi) yang berjalan menyusuri kota untuk menyembuhkan luka hatinya setelah diputus oleh May, kekasihnya. Selain itu, ia memakan nanas kaleng yang tanggal kadaluwarsanya 01 Mei dan ketika tanggal tersebut tiba, berarti kisah cintanya dengan May benar-benar berakhir. Tepat pada tanggal 01 Mei, He Qiwu bertemu dengan gadis bermantel krem berambut pirang, dan saat itu pula ia memutuskan untuk menambatkan hati padanya.

Bab kedua berfokus pada polisi bernomor 663 yang baru saja putus dengan pacar pramugarinya. Pria tersebut menghabiskan waktu dengan berteman dengan seorang wanita pramusaji bernama Faye (Faye Wang), yang diam-diam menaruh hati padanya. Polisi tersebut juga membunuh rasa sepinya dengan mengajak bicara boneka-boneka peninggalan kekasih di rumahnya.

Dua pria malang tersebut tampak konyol saat sedang patah hati, namun begitulah cara pria membunuh rasa sepi setelah ditinggal kekasih. Mereka berjalan di tempat dengan berfokus pada sesuatu yang mengingatkan mantan, hingga lupa bahwa kehidupan terus berjalan. 

Baca Juga: Biodata dan Profil 5 Duta FFI 2024, Slamet Rahardjo hingga Dian Sastro

2. Dinamika kamera yang unik

cuplikan Film Chungking Express (dok. Blok 2 Distribution/Chungking Express)

Kerap kali sutradara mengambil long take yang mengikuti sudut pandang karakter itu sendiri, dan juga mengambil dengan gerakan yang spontan dan terkesan mentah. Namun, teknik pengambilan kamera inilah yang memberikan pesan metaforis tentang apa yang dirasakan karakter.

Misalnya saja, karakter utama yang bergerak melambat sementara aktifitas kota dan orang-orang bergerak cepat. Ini seolah menandakan bahwa patah hati menyebabkan hidup dua pria tersebut berhenti di situ saja.

3. Dialog yang melankolis namun tidak berlebihan

cuplikan Film Chungking Express (dok. Blok 2 Distribution/Chungking Express)

He Qiwu melewati fase patah hati yang berat, yang bahkan ia enggan move-on dari kekasihnya. Di satu fase, ada sebuah dialog yang begitu melankolis dan menggelitik, seperti ini dialognya, “Aku suka berlari sekeras-kerasnya, agar semua cairan di tubuhku tidak tersisa, jadi tidak ada cairan untuk mengeluarkan air mataku.”

Dialog ini diiringi dengan adegan He Qiwu yang berlari mengitari lapangan hingga bajunya basah oleh keringat, penggambaran apik dengan dialog yang sangat menyentuh.

4. Narasi yang tampak semrawut namun tetap fokus

cuplikan Film Chungking Express (dok. Blok 2 Distribution/Chungking Express)

Alih-alih memenuhi ekspektasi penonton dengan cerita serupa dengan narasi film lainnya, penonton malah diajak menyelami kesendirian dan rasa kehilangan yang dialami para tokoh. Penonton berharap He Qiwu dan wanita berambut pirang berdiskusi secara mendalam di kamar hotel dan menjadikan aktifitas itu awal mula pendekatan mereka.

Namun, adegan yang terjadi justru sebaliknya. Wanita berambut pirang tertidur pulas setelah mengejar komplotan orang-orang yang menipunya, sementara Qiwu memesan menu hotel dan menghabiskannya sendirian. Narasi ini tampak semrawut namun hal ini malah membuka sudut pandang penonton tentang menyikapi perasaan kehilangan.

Begitu juga dengan cerita di bab kedua, di mana kita mengikuti Faye yang menyelundup di rumah polisi 663 hanya untuk mengagumi setiap benda yang disentuh pria yang disukainya itu. Sekilas seperti adegan tidak penting, namun kita diajak memahami keinginan terdalam sang pengagum rahasia.

Verified Writer

Nina Rochana

Just keep writing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya