TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sifat Pemimpin dari Captain America yang Bisa Kamu Contoh

Superhero dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi, nih!

Captain America (dok. Marvel Studios/Avengers: Endgame)

Captain America adalah superhero di Marvel Cinematic Universe (MCU) yang selalu jadi sorotan. Karakter yang disebut sebagai simbol superhero dan kebanggaan  Amerika Serikat ini memiliki jiwa kepemimpinan dan karisma tinggi. Tak heran banyak superhero lain yang menurut padanya.

Pada dasarnya, Steve Rogers adalah pria baik yang mendapat pelatihan di militer sebelum akhirnya jadi seorang patriot. Sebagai pemimpin Avengers, Captain America mempunyai sifat pemimpin yang bisa kita contoh dan teladani. Superhero Marvel ini patut dicontoh!

Baca Juga: 5 Kesalahan Terbesar Captain America di MCU, Ada yang Fatal!

1. Rela berkorban dan mendahulukan kepentingan bersama

Steve menutup granat dengan tubuhnya (dok. Marvel Studios/Captain America: The First Avengers)

Sejak awal kisahnya di Captain America: The First Avengers (2011), Steve Rogers yang baru saja bergabung dengan militer berani menutup granat dengan tubuhnya untuk melindungi rekan-rekanya. Hal tersebut meyakinkan para perwira militer untuk memberinya serum tentara super. Di akhir film, Steve juga mengorbankan dirinya dalam upaya menghentikan bom HYDRA.

Sifat tersebut patut di contoh. Sebagai pemimpin yang baik, kamu harus punya jiwa patriot yang rela berkorban jika diperlukan. Karena rekan kita adalah tanggung jawabmu. Kamu harus bisa jadi pemimpin yang mengayomi rekan-rekanmu selayaknya Captain America.

2. Mengerti kemampuan anggota tim dan memanfaatkanya semaksimal mungkin

Captain America mengkomando tim Avengers untuk melawan Chitauri (dok. Marvel Studios/The Avengers)

Sebagai seorang pemimpin, sudah seharusnya tugas kita untuk mengetahui karakteristik seluruh anggota tim. Jika tidak peka soal hal ini, maka teamwork bakal tidak maksimal atau malah penuh konflik.

Captain America sebagai pemimpin Avengers tentu bisa jadi inspirasi. Steve Rogers tidak punya kemampuan super ataupun senjata dewa, namun dirinya tak tergantikan di tim Avengers. Kenapa? Tentu saja karena skill leadership dan kepekaanya terhadap kemampuan anggota tim. Steve selalu bisa meramu strategi yang efektif untuk melawan musuh, seperti dalam film The Avengers (2012)

Baca Juga: 5 Hal Buruk yang Iron Man Lakukan di MCU, Bikin Avengers Kesal!

3. Berani mengakui kesalahan

Steve merasa ragu untuk menerima kembali tamengnya karena masih merasa bersalah (dok. Marvel Studios/Avengers: Endgame)

Meskipun memiliki integritas dan pendirian yang kuat, Captain America tidak pernah menolak kritikan. Sifatnya tersebut yang membuat dia dihormati oleh rekan maupun masyarakat. Steve tidak malu untuk mengakui kesalahan dan menanggung konsekuensi jika memang dia salah.

Dalam Captain America: Civil War (2016), Steve mengakui bahwa dirinya salah karena tidak memberitahu Tony soal kematian orang tuanya. Itulah mengapa dia meninggalkan perisai miliknya karena merasa tidak pantas membawa benda peninggalan ayah Tony. Jika kamu memang seorang pemimpin sejati, maka jangan takut menerima kritikan, ya!

4. Teguh dengan pendiriannya

Captain America berseteru dengan Iron Man karena menolak pemerintah (dok. Marvel Studios/Captain America: Civil War)

“When the mob and the press and the whole world tell you to move, your job is to plant yourself like a tree by the river of truth, and tell the whole world 'No, You Move.”

Yang jadi permasalahan konflik dalam Captain America: Civil War (2016) adalah penolakan Steve Rogers untuk menandatangani perjanjian Sokovia yang bertujuan mengontrol dan mengatur kegiatan para superhero. Secara garis besar, perjanjian tersebut membuat Avengers jadi antek pemerintah. Captain America tentu saja menolak.

Meskipun punya julukan sebagai simbol superhero Amerika, namun Steve Rogers percaya bahwa Avengers harus tetap independen tanpa ada pengaruh dari pemerintah. Hal tersebut karena pengalamanya ketika pemerintah disusupi HYDRA selama bertahun-tahun di Captain America: The Winter Soldier (2014).

Steve akan tetap teguh dengan keyakinanya meski harus melawan rekan-rekanya dan menjadi musuh seluruh dunia. Tak heran jika pada akhirnya terjadi konflik besar di film ketiga Captain America tersebut.

5. Menginspirasi lewat aksi, bukan hanya teori

Captain America memimpin perang di garis depan (dok. Marvel Studios/Avengers: Infinity War)

Lebih banyak aksi, kurangi bicara. Kalimat tersebut sangat cocok menggambarkan Steve Rogers. Meskipun Steve Rogers sangat jago dalam rousing speech, namun ia selalu beraksi setelah menyemangati rekan-rekanya. Itulah mengapa Steve Rogers didapuk sebagai pemimpin Avengers.

Pidatonya dalam Captain America: The Winter Soldier (2014) sebelum menyerang Hellicarrier seorang diri menyadarkan orang-orang bahwa Steve adalah orang yang tidak bicara omong kosong. Jika kamu adalah seorang pemimpin, kamu bisa belajar untuk bisa memberi contoh dan tak hanya memberi perintah saja. 

Baca Juga: 10 Evolusi Dramatis Captain America dalam Marvel Cinematic Universe

Verified Writer

Mito Rudito

Menulis tentang hobi sambil meminum secangkir kopi perlahan menjadi rutinitas yang menyenangkan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya