TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Bikin Kangen dari Anime One Piece Versi Lawas

One Piece bakal dibuat ulang oleh WIT Studio, lho!

One Piece (dok. Toei Animation/One Piece)

Intinya Sih...

  • Perubahan desain karakter setelah time skip membuat penggemar merindukan desain karakter yang lebih ramping dan simpel.
  • Pertarungan dalam anime One Piece dinilai terlalu mirip Dragon Ball.
  • Kehadiran konsep Haki membuat pertarungan menjadi terlalu ramai. Hilang kesan dramatis dan emosional dari pertarungan tanpa Haki.

One Piece (1999) adalah anime populer yang hampir 3 dekade menemani penikmat anime. Saat ini, adaptasi manga karya Eiichiro Oda ini telah sampai lebih dari seribu episode, lho! Ngomong-ngomong, buat kamu yang mengikuti anime One Piece dari awal, ada rasa kangen gak, sih, sama episode-episode jadul One Piece?

Soalnya, setelah time skip pada Return to Sabaody Arc, vibes cerita dan visual One Piece perlahan berubah. Bukannya kualitas Toei Animation yang menurun, tapi One Piece versi lawas punya vibes terasa spesial dan melekat di hati Nakama—sebutan untuk penggemar One Piece. Jadi, apa, sih, yang bikin kangen dari One Piece episode lawas? Yuk, simak di bawah ini!

1. Desain karakter yang sederhana, tapi sangat pas

desain Franky sebelum time skip (kiri) dan setelah time skip (kanan) (dok. Toei Animation/One Piece)

Salah satu perubahan yang dapat terlihat jelas setelah time skip ialah desain karakter yang berubah menjadi lebih dewasa. Postur tubuh para kru bajak laut Topi Jerami mulai bertambah kekar dengan menampilkan banyak otot, terutama Roronoa Zoro, Usopp, dan Monkey D Luffy. Penjelasan utama dari perubahan ini ialah latihan keras mereka saat time skip selama 2 tahun menempa tubuh mereka menjadi sedemikian rupa.

Namun, penggemar One Piece kadang merindukan masa-masa saat para karakter punya desain yang lebih ramping dan digambar dengan gaya kartun. Desain pakaian mereka kala itu juga lebih simpel dan realistis. Saat ini, beberapa desain kru Topi Jerami terlihat berbeda. Lihat saja desain Franky dan Usopp yang terlalu berlebihan dan Nami yang terlalu terbuka. Rindu saat mereka masih polos-polosnya, ya? 

2. Adegan pertarungan yang lebih simpel, tapi dramatis

Pertarungan Monkey D Luffy vs. Arlong sangat ikonis. (dok. Toei Animation/One Piece)

Belakangan ini, banyak penggemar beranggapan jika pertarungan dalam anime One Piece telah berubah menjadi mirip Dragon Ball. Mereka gak salah. Lihat saja pertarungan antara Monkey D Luffy dan Kaido pada Wano Arc. Pertarungan tersebut penuh efek animasi ramai yang keren, tapi terkesan berlebihan. Mungkin perubahan tersebut untuk menekankan level pertarungan kelas Yonkō yang sudah sangat destruktif, ya?

Berhubung Bajak Laut Topi Jerami sudah jadi salah satu kru terkuat di Lautan Dunia Baru, mereka memang harus ditunjukkan punya kemampuan yang gak main-main. Namun, banyak penggemar yang merindukan saat pertarungan One Piece lebih simpel dan sederhana. Saja Monkey D Luffy melawan Arlong pada Arlong Park Arc, misalnya, pertarungan tersebut berfokus pada tangan kosong dengan kemampuan Buah Iblis. Tak ada percikan energi, efek spesial, atau kehancuran yang berlebihan.

Bahkan, kekuatan Gura Gura no Mi milik Shirohige yang disebut bisa menghancurkan dunia juga tak begitu banyak efek berlebihan saat ditampilkan pada Marineford Arc. Efek minim juga bukan berarti pertarungan kurang seru, lho! Ia malah berjalan lebih dramatis dan emosional.

3. Haki masih menjadi misteri, pertarungan perlu mengandalkan Buah Iblis dengan kreatif untuk bisa menang

Haki menciptakan efek aura yang bikin pertarungan lebih heboh. (dok. Toei Animation/One Piece)

Sebelum dikenalkan dengan konsep Haki secara detail oleh Silvers Rayleigh pada Sabaody Archipelago Arc dan Amazon Lily Arc, Haki adalah kekuatan misterius yang eksistensinya hampir tak pernah diperlihatkan. Ia hanya muncul sebagai kekuatan misterius dari Shanks. Haki pada akhirnya menjadi kekuatan mainstream yang dimiliki oleh banyak karakter kuat. Ia pun jadi sumber kekuatan utama mengalahkan Buah Iblis.

Sebelum ada Haki yang bisa digunakan untuk mengonter kemampuan Buah Iblis dan bikin kebal serangan, pertarungan dalam anime One Piece jauh lebih kompleks dan kreatif. Haki juga membuat efek pertarungan jadi terlalu ramai. Armament Haki, misalnya, menciptakan efek hitam pada tubuh. Lalu, ada Conqueror Haki yang memunculkan efek petir hitam. Adapun, contoh pertarungan tanpa Haki yang bikin kangen ialah pertarungan kru Topi Jerami melawan CP9 pada Enies Lobby Arc yang seru dan dramatis. 

Baca Juga: 5 Misteri Terbesar tentang Blackbeard dalam One Piece

4. Alur lebih santai, tapi banyak misteri yang bikin penonton penasaran. Hype animenya luar biasa!

Topi Jerami bertualang di Alabasta. (dok. Toei Animation/One Piece)

Ada kesan tersendiri saat menonton awal sebuah kisah epik. Saat One Piece masih seputar petualangan menjelajahi pulau-pulau di East Blue, kita masih sangat antusias dengan apa yang ada di lautan Grand Line. Karakter kuat, seperti Dracule Mihawk dan Monkey D Dragon, tiba-tiba juga muncul dengan mengesankan. Hal seperti ini menambah hype. Ada juga perasaan jika para kru Topi Jerami masih belum siap untuk menghadapi monster yang bakal menghadang mimpi mereka. Masih ingat saat musuh paling berat Luffy adalah Crocodile pada Alabasta Arc?

Sekarang, perasaan tersebut tidak bisa kamu rasakan kembali karena Bajak Laut Topi Jerami sudah jadi salah satu Yonkō dengan armada kuat. Apalagi, Luffy juga berhasil mengalahkan Kaido, salah satu karakter terkuat dalam cerita One Piece. Bajak laut Topi Jerami tinggal berfokus pada tujuan utama mereka menemukan jalan ke Laugh Tale sembari menaklukkan para Yonkō dan Angkatan Laut yang mulai gencar memburu mereka.

5. Interaksi antara kru berasa spesial dengan berfokus pada komedi yang menghibur

Momen lucu dan konyol sering muncul pada episode lama One Piece. (dok. Toei Animation/One Piece)

Hal yang paling dirindukan dari One Piece jadul ialah vibes komedinya. Karena dulu alur cerita masih santai, cerita jadi bisa banyak menampilkan adegan kebersamaan antarkru yang dipenuhi komedi gokil. Meski adegan humor khas One Piece masih ada hingga sekarang, vibes-nya sudah gak sama lagi.

Cerita saat ini sudah terlalu berfokus ke pendalaman alur untuk menuju puncak cerita One Piece. Banyak rahasia yang mulai terungkap dan karakter baru yang muncul. Ini membuat vibes santai pada episode lama One Piece mulai hilang. Meski tak selucu dulu, Eiichiro Oda masih dengan terampil menyisipkan humor sana sini.

Verified Writer

Mito Rudito

Seorang guru SD yang hobi menulis tentang apa yang dia sukai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya