TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sinopsis Crocodile Tears, Film Indonesia Sukses Tayang di TIFF 2024

Marissa Anita curi perhatian dunia di Crocodile Tears

Crocodile Tears (dok. Talamedia/Crocodile Tears)

Film Crocodile Tears tayang perdana di Toronto International Film Festival, Selasa (10/9/2024). Film Indonesia karya sutradara Tumpal Tampubolon ini berhasil mendapatkan respons positif di TIFF 2024. Crocodile Tears sukses menuai pujian karena memiliki aspek dan atmosfer luar biasa, khususnya saat berada di penangkaran buaya.

Crocodile Tears dibintangi oleh Marissa Anita dan Yusuf Mahardika. Dengan durasi 98 menit, premiere film ini akan digelar di Indonesia, Prancis, Singapura, dan Jerman. Penasaran dengan karakter, trailer, dan sinopsis Crocodile Tears? Yuk, simak fakta menarik Crocodile Tears!

1. Sinopsis film Crocodile Tears

Crocodile Tears (dok. Talamedia/Crocodile Tears)

Crocodile Tears mengikuti kisah Johan (Yusuf Mahardika), pemuda yang tinggal bersama ibunya (Marissa Anita). Mereka tinggal di penangkaran buaya yang sudah kumuh dan jarang dikunjungi wisatawan di Jawa Barat. Keduanya bersama-sama mengurus peternakan buaya yang sudah terbengkalai tersebut.

Johan sendiri tidak pernah meminta peternakan buaya itu, meski ia sudah dewasa. Di sinilah hubungan toxic relationship antara ibu dan anak ini perlahan mulai terungkap. Sang ibu ternyata berusaha mengendalikan setiap gerakan Johan melalui peternakan buaya.

Bisa dikatakan, penangkaran buaya itu adalah pusat kehidupan Johan dan ibunya. Aktivitas merawat buaya-buaya membuat Johan sibuk dan terisolasi dari dunia luar, begitu pula sang ibu. Keduanya hanya menjalani rutinitas harian tanpa dirupsi dari dunia luar.

Namun semua itu berubah saat seorang wanita muda memasuki kehidupan Johan. Wanita bernama Arumi (Zulfa Maharani) ini mulai menciptakan gangguan dalam rutinitas yang dibangun ibu Johan. Hubungan Johan dan Arumi bertumbuh.

Apakah pada akhirnya sang ibu lebih memprioritaskan kebahagiaan Johan? Atau apakah dia akan meniru buaya, yang air matanya menunjukkan belas kasihan, sekaligus kehancuran yang kejam? Nantikan jadwal penanyangan film Crocodile Tears di Indonesia!

Baca Juga: Sinopsis Drama China Love of Nirvana dan Daftar Pemainnya

2. Apa makna judul Crocodile Tears?

Crocodile Tears (dok. Talamedia/Crocodile Tears)

Judul Crocodile Tears diambil oleh sang sutradara dari kata air mata buaya. Julukan ini biasa digunakan kepada seseorang untuk menyiratkan air mata yang tidak tulus. Pasalnya, buaya memang akan meneteskan air mata saat melahap mangsanya.

Para ahli meyakini bahwa air mata buaya saat melahap mangsa tidak disengaja, atau kemungkinan berasal dari rangsangan berlebihan saat makan. Menariknya, buaya tidak cuma menggunakan giginya untuk melahap mangsa, tetapi juga memanfaatkannya untuk melindungi dan menggendong anaknya.

Lalu apakah buaya juga akan meneteskan air mata saat menggendong anaknya di antara giginya? Hal ini seolah hendak digambarkan oleh Tumpak Tampubolon melalui debut film perdananya. Dengan analogi air mata buaya, ia mengeksplorasi hubungan emosional yang kompleks antara ibu dan anak laki-laki, terutama terkait pola asuh otoriter, yang memaksakan kekuasaan atas nama cinta.

Writer

Aryna Meliana

menyepi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya