TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Visualisasi Anime Demon Slayer yang Gak Ada di Manganya

Berhasil meningkatkan kualitas cerita aslinya

Entertainment District Arc (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer)

Intinya Sih...

  • Anime Demon Slayer menjadi fenomena besar di industri hiburan, dengan adaptasi anime memberikan sentuhan magis pada adegan yang tidak selalu terjadi dalam manga.
  • Studio Ufotable berhasil mengubah visual statis dalam manga menjadi animasi spektakuler, memikat penggemar berkat kualitas animasi yang luar biasa.
  • Adaptasi anime Demon Slayer berhasil meningkatkan kualitas cerita aslinya dengan sentuhan brilian yang memanjakan mata dan menyentuh hati para penggemar.

Tidak dapat disangkal, anime Demon Slayer kini menjadi fenomena besar di industri hiburan. Karya brilian Koyoharu Gotouge dalam manga ini telah berhasil membentuk lanskap budaya pop modern. Para penggemar sangat antusias menyaksikan bagaimana gaya pernapasan yang khas dihadirkan secara memukau dalam adaptasi anime. Meskipun efek visual yang mencolok tidak selalu terjadi dalam setiap pertarungan di manga, namun kebebasan kreatif dalam anime telah memberikan sentuhan magis pada setiap adegan, sehingga serial ini semakin memikat.

Perjalanan Tanjiro Kamado yang kehilangan keluarganya, kemudian bangkit dengan tekad baja untuk mempelajari teknik berpedang guna membasmi para iblis, menjadi kisah yang mendebarkan untuk diikuti. Studio Ufotable berhasil mengubah visual statis dalam manga menjadi animasi yang spektakuler. Bahkan, sebagian besar penggemar Demon Slayer tertarik pada serial ini berkat kualitas animasi yang luar biasa. Beberapa bahkan berpendapat bahwa anime adalah cara terbaik untuk menikmati kisah Demon Slayer yang epik ini. Hal ini terlihat berkat penyempurnaan dari anime yang mana ini tidak ada di manganya!

1. Pertempuran melawan Kyogai: Visualisasi memukau yang mengubah persepsi

cuplikan Kyogai vs Tanjiro (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Melawan mantan Iblis Bulan Atas Enam bukanlah perkara mudah. Tanjiro harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menghadapi Kyogai. Tantangan semakin berat dengan iblis tersebut yang terus-menerus memukul drumnya, menciptakan ilusi ruang yang memusingkan dan membuka celah bagi serangan mematikan. Meskipun Tanjiro mampu memahami efek setiap drum, Kyogai semakin menggila, menghujani Tanjiro dengan ketukan drum yang membabi buta.

Namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah sebuah tontonan visual yang mengagumkan. Tanjiro dengan lincah menggunakan teknik Pernapasan Air untuk bergerak bebas di tengah ruangan yang terus berputar. Gerakannya yang sehalus air memungkinkan ia mendekati Kyogai dan melancarkan tebasan pedang yang mengakhiri hidup sang iblis. Pertempuran ini, yang sulit untuk divisualisasikan dalam manga, ditampilkan dengan begitu apik oleh Ufotable, menjadi salah satu bukti mengapa adaptasi anime Demon Slayer begitu dipuja.

2. Para Hashira bersinar lebih terang: Anime memberikan ruang pengembangan yang layak

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Hashira Training Arc (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer)

Arc Pelatihan Hashira disajikan secara singkat dalam manga sebelum masuk ke babak menegangkan di Kastil Infinity. Wajar jika para penggemar manga awalnya mempertanyakan keputusan Ufotable untuk mendedikasikan satu musim penuh untuk mengadaptasi arc ini, alih-alih menyentuh sedikit konflik akhir. Namun, semua keraguan sirna saat musim tersebut ditayangkan. Episode-episode yang diperpanjang menyajikan konten tambahan yang memperkaya karakter para Hashira, memberikan mereka waktu layar yang selama ini mereka butuhkan.

Karakter-karakter seperti Muichiro, Sanemi, dan Obanai mendapatkan kesempatan untuk bersinar, terutama bagi dua Hashira terakhir yang nyaris tak mendapat sorotan sebelum arc Kastil Infinity di manga. Penggemar begitu terikat dengan para karakter dalam serial ini, sehingga menyaksikan momen-momen sederhana seperti Tanjiro dan Muichiro menerbangkan pesawat kertas bersama para pembasmi iblis lainnya pun terasa begitu mengharukan.

3. Ledakan menakjubkan di kediaman Ubuyashiki: Simbol keputusasaan dan perlawanan Kagaya

cuplikan ledakan di kediaman Ubuyashiki (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Baca Juga: 7 Sisi Green Flag Kamado Tanjiro di Demon Slayer, Positif Banget!

Arc pelatihan Hashira mencapai klimaksnya dengan Muzan yang menyusup ke kediaman Ubuyashiki, berniat menghancurkan Kagaya dan keluarganya sekaligus mempermalukan mereka. Tatapan menantang dari Kagaya yang tengah sakit parah membuat Raja Iblis murka, mendorongnya untuk melancarkan serangan mematikan. Namun, Muzan tidak menyadari kejutan yang telah disiapkan oleh musuhnya.

Dalam salah satu momen paling spektakuler dalam sejarah anime, para penggemar disuguhkan pemandangan ledakan dahsyat di kediaman Ubuyashiki dalam gerakan lambat. Kagaya mengorbankan keluarganya dalam upaya terakhir yang putus asa untuk menghancurkan Muzan. Dampak ledakan tersebut ditampilkan dengan begitu brilian dalam anime, memperlihatkan tubuh Muzan yang terluka parah, membuktikan bahwa sang Raja Iblis pun dapat dilukai. Ledakan ini memberikan secercah harapan bagi para pembasmi iblis, bahwa mereka masih memiliki peluang untuk mengalahkan musuh yang selama ini dianggap tak terkalahkan di arc Infinity Castle.

4. Teknik pernapasan matahari Tanjiro di episode 19: Membuat sang mangaka Koyoharu Gotoge terharu

cuplikan Tanjiro vs Rui (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Episode 19 menjadi momen penting yang menggemparkan dunia anime, memperkenalkan banyak orang pada serial shonen yang kelak menjadi salah satu adaptasi paling dicintai dan sukses sepanjang masa. Pertarungan melawan Rui menjadi ujian terberat bagi Tanjiro hingga saat itu, memaksanya menggali lebih dalam ingatan masa lalu dan mengingat tarian Hinokami Kagura yang biasa dilakukan ayahnya untuk menghangatkan diri di tengah musim dingin.

Dengan mengadopsi teknik Pernapasan Matahari, Tanjiro berhasil memotong jaring laba-laba Rui yang diperkuat oleh darah iblis. Gerakannya yang indah dan memukau, diiringi dengan musik yang menyentuh, menciptakan pengalaman audio-visual yang mampu menguras air mata para penonton. Puncaknya, Nezuko membangkitkan Seni Iblis Darahnya untuk melindungi sang kakak, memberikan kesempatan bagi Tanjiro untuk melancarkan serangan yang ia yakini akan mengakhiri hidup Rui.

Sayangnya, Rui berhasil bertahan. Namun, Giyu Tomioka datang tepat waktu dan dengan cepat mengalahkan iblis sadis tersebut. Adegan pertarungan melawan Rui ini menjadi bukti nyata akan keindahan animasi dan kekuatan emosional yang membuat adaptasi anime Demon Slayer begitu dielu-elukan.

Verified Writer

jajang nurjaman

Order undangan nikah online murah di https://invee.me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya