TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Anime Shounen yang Menyimpang Jauh dari Manga Aslinya

Menjadi karya yang ikonik dengan caranya sendiri

Emma karakter The Promised Neverland (dok. CloverWorks/The Promised Neverland)

Shounen salah satu genre paling populer dalam dunia manga. Genre ini telah melahirkan banyak adaptasi anime. Anime-anime ini biasanya membuat materi sumbernya lebih mudah diakses oleh khalayak yang lebih luas. Namun, terdapat beberapa kasus di mana adaptasi anime justru menyimpang jauh dari cerita asli yang telah dikenal dan dicintai para pembaca manga.

Penyebab utama perbedaan ini sering kali terletak pada jarak produksi antara anime dan manga. Beberapa anime bahkan telah selesai diproduksi sebelum manga aslinya mencapai setengah jalan. Akibatnya, banyak anime shonen yang memiliki alur cerita dan kesimpulan yang sangat berbeda dari versi manga. Apa saja? Yuk, langsung simak daftarnya!

1. Fullmetal Alchemist (2003)

Elric Edward karakter Fullmetal Alchemist (dok. Bones/Fullmetal Alchemist)

Adaptasi anime pertama Fullmetal Alchemist meraih popularitas yang signifikan. Turut mengangkat seri ini menjadi salah satu waralaba anime terkemuka di awal tahun 2000-an. Namun, beberapa tahun kemudian, muncul adaptasi anime kedua berjudul Fullmetal Alchemist: Brotherhood yang dirancang untuk lebih setia mengikuti alur cerita manga aslinya. Keputusan ini diambil karena adanya perbedaan mencolok antara anime pertama dengan manga.

Sejak episode 25, anime Fullmetal Alchemist pertama mulai menyimpang semakin jauh dari manga. Hal ini disebabkan oleh manga yang masih dalam proses publikasi dan baru selesai beberapa tahun setelah anime tamat. Meskipun kedua adaptasi anime Fullmetal Alchemist dicintai oleh para penggemar, mereka yang telah membaca manga cenderung lebih menyukai Brotherhood karena kesesuaiannya dengan materi sumber.

2. Tokyo Ghoul (2014)

Ken Kaneki (dok. Pierrot/Tokyo Ghoul)

Tokyo Ghoul menjadi contoh lain di mana anime menyimpang jauh dari manga aslinya. Namun, perbedaan ini bukan hanya sebatas perubahan plot di beberapa titik. Sejumlah karakter mengalami perubahan peran, kekuatan, bahkan transformasi. Urutan peristiwa tertentu juga dibalik atau dimodifikasi secara drastis.

Akibatnya, anime Tokyo Ghoul dianggap jauh lebih inferior dibandingkan manga aslinya. Musim pertama saja sudah dianggap sebagai adaptasi yang buruk, dan musim-musim selanjutnya semakin menambah perubahan yang tidak sesuai dengan materi sumber. Bahkan elemen-elemen penting seperti simbolisme dalam manga dihilangkan, membuat banyak penggemar menganggap manga sebagai satu-satunya versi yang layak untuk dinikmati.

3. Blue Exorcist (2011)

Blue Exorcist (dok. A-1 Pictures/Blue Exorcist)

Anime Blue Exorcist terkenal karena melakukan perubahan besar pada cerita aslinya, sehingga membuat proses adaptasi selanjutnya semakin sulit. Episode terakhir musim pertama menyimpang jauh dari manga, tapi sejak musim kedua, anime ini berusaha meniru beberapa elemen dari manga. Meski beberapa kejadian akhirnya mulai sesuai dengan materi sumber, secara keseluruhan anime ini tetap tidak bisa disebut sebagai adaptasi yang akurat.

Bahkan ketika pengungkapan penting terkait karakter seperti kemunculan Rin, harus disesuaikan dengan arah cerita yang diambil di akhir musim pertama. Hal ini menyebabkan beberapa peristiwa terasa tidak masuk akal dan kurang relevan dengan alur sebelumnya. Upaya adaptasi setengah hati ini akhirnya mampu mengejar materi manga, tapi justru menimbulkan kebingungan, bahkan bagi para penggemar setia. Alhasil, episode-episode selanjutnya dari anime Blue Exorcist dianggap sebagai adaptasi yang buruk dari manga dan secara keseluruhan tidak memuaskan.

4. Shaman King (2021)

Shaman King (dok. Bridge/Shaman King)

Waralaba Shaman King, meski memiliki daya tarik tersendiri, seringkali terbayangi oleh popularitas judul shonen lainnya. Anime pertamanya rilis pada tahun 2001, dengan cepat mengejar alur cerita manga. Akibatnya, paruh kedua anime harus menyajikan kisah orisinal yang berbeda dari sumber aslinya. Ironisnya, penggemar justru harus menunggu bertahun-tahun setelah berakhirnya anime pertama dan manga untuk mengetahui akhir cerita yang sesungguhnya.

Pada tahun 2021, anime Shaman King mendapatkan remake yang jauh lebih akurat. Adaptasi ini mencakup keseluruhan cerita manga, tapi dengan tempo yang lebih cepat dan beberapa peristiwa yang disingkat. Hal ini memicu perdebatan di antara penggemar mengenai versi anime mana yang lebih layak ditonton, terutama dalam hal kesetiaan terhadap materi sumber.

5. Akira (1988)

Akira (dok. Tokyo Movie Shinsha/Akira)

Film anime Akira dikenal sebagai salah satu karya paling ikonik dan berpengaruh yang turut mempopulerkan anime di kancah internasional. Dengan nuansa kelam dan tema cyberpunk, film ini memiliki kesamaan dengan karya-karya lain seperti Ghost in the Shell dan Patlabor. Namun, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara film Akira dengan manga aslinya.

Saat film Akira dirilis, manga aslinya baru mencapai sekitar setengah jalan. Oleh karena itu, sudah jelas bahwa alur cerita film akan mengambil arah yang berbeda dari manga. Menariknya, meskipun tahun 2020-an menjadi era di mana banyak anime klasik mendapatkan remake, Akira belum mendapatkan adaptasi baru yang akurat dan mencakup keseluruhan cerita dari manga.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! 10 Anime Shounen Terbaik Lima Tahun Terakhir 

6. Soul Eater (2008)

Soul Eater (dok. Bones/Soul Eater)

Soul Eater meraih popularitas baik dalam bentuk manga maupun anime. Namun bagi mereka yang telah menikmati salah satu versi dan kemudian beralih ke versi lainnya, pasti akan menemukan perbedaan yang mencolok. Anime Soul Eater mengubah beberapa konsep dasar dari manga, seperti terlihat sejak awal, di mana konsep Kishin Souls menggantikan sepenuhnya pencarian jiwa. Bahkan karakter-karakter yang telah mengambil jiwa pun berbeda, sehingga menciptakan alur cerita yang sangat berbeda.

Beberapa ciri khas karakter dalam manga, terutama Blair, mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam anime. Nasib Death juga berbeda jauh antara keduanya. Hal ini menimbulkan perdebatan mengenai seberapa besar anime Soul Eater benar-benar merupakan adaptasi dari manga. Sayangnya, belum ada anime baru yang memperbaiki perbedaan ini dan menyajikan adaptasi yang lebih akurat. Oleh karena itu, penggemar harus memilih antara dua versi kisah yang berbeda untuk dinikmati.

7. Yu Yu Hakusho (1992)

Yusuke Urameshi karakter Yu Yu Hakusho (dok. Yoshihiro Togashi/Yu Yu Hakusho)

Yu Yu Hakusho merupakan salah satu anime paling populer dan ikonik dari era 90-an, bahkan dianggap sebagai arketipe dari genre shonen. Namun, siapa sangka jika adaptasi animenya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan manga aslinya.

Salah satu perbedaan yang mencolok terletak pada karakter Yusuke, sang protagonis. Dalam manga, Yusuke digambarkan sebagai sosok yang lebih buruk dengan kebiasaan buruk yang lebih ditonjolkan sebelum ia meninggal. Selain itu, anime ini juga menambahkan beberapa karakter baru, seperti Jorge, sementara peran karakter lain seperti Botan mengalami perubahan dari versi manga. Bahkan, jurus ikonik Kurama, Okunen Ju Roots, ternyata diciptakan khusus untuk anime.

8. Trigun (1998)

Vash the Stampede karakter Trigun (dok. Madhouse/Trigun)

Trigun adalah salah satu anime klasik yang telah menjadi ikon tersendiri. Bagi banyak penggemar anime, serial anime Trigun justru menjadi pengantar mereka ke dalam dunia ini, dan popularitasnya bahkan mungkin melampaui manga aslinya, setidaknya di negara-negara Barat. Anime ini memperkenalkan sejumlah karakter yang memiliki peran penting dalam cerita, tapi tidak ada sama sekali dalam manga.

Salah satu contohnya adalah Chapel the Evergreen, anggota Gung-Ho Guns yang hanya ada di anime. Selain itu, anime Trigun juga mengisyaratkan beberapa hubungan romantis yang tidak begitu jelas dalam manga, sehingga mengubah dinamika antar karakter secara keseluruhan. Bahkan, awal cerita anime dan manga Trigun sangat berbeda. Versi reboot terbaru, Trigun: The Stampede, juga menyajikan interpretasi yang berbeda dari materi aslinya.

9. Ghost in the Shell (1995)

Ghost In The Shell (dok. Young Magazine Kaizokuban/Ghost In The Shell)

Ghost in the Shell dikenal luas melalui film anime tahun 1990-an dan serial anime tahun 2000-an, Ghost in the Shell: Stand Alone Complex. Film anime ini berhasil memantapkan daya tarik genre cyberpunk dan berkontribusi besar dalam mempopulerkan anime secara keseluruhan. Penonton barat yang menyaksikan film ini mulai mengasosiasikan anime dengan karya-karya yang lebih dewasa, serius, dan kompleks, jauh berbeda dari kartun yang biasa mereka kenal.

Namun, manga Ghost in the Shell justru hadir dengan nuansa yang lebih ringan dan humoris. Berbeda dengan film dan anime yang mengangkat tema gelap dan serius tentang kecerdasan buatan, manga ini menawarkan pendekatan yang lebih santai. Perbedaan ini juga terlihat pada karakter Mayor Motoko Kusanagi, sang protagonis, yang digambarkan lebih ceria dan ekspresif dalam manga. Selain itu, terdapat beberapa elemen eksklusif yang hanya ada di masing-masing versi franchise, menjadikan setiap iterasi sebagai karya yang berdiri sendiri alih-alih sekadar adaptasi satu sama lain.

Verified Writer

jajang nurjaman

Order undangan nikah online murah di https://invee.me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya