TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Sedih Film Teenage Mutant Ninja Turtles, Tragis!

Meski bernuansa ceria namun menyimpan banyak kisah sedih

potret live action Teenage Mutant Ninja Turtles (dok. Paramount Pictures/Teenage Mutant Ninja Turtles)

Film Teenage Mutant Ninja Turtles (TMNT), atau yang lebih dikenal sebagai kura-kura ninja di Indonesia, adalah salah satu franchise film, komik, dan serial animasi yang ikonik. Karakter empat kura-kura mutan yakni Leonardo, Donatello, Raphael, dan Michelangelo, yang menjadi pahlawan ini sudah menjadi bagian dari budaya pop dunia sejak pertama kali muncul pada tahun 1984.

Namun, di balik kisah penuh aksi dan humor mereka, ada beberapa fakta sedih yang jarang diketahui para penggemar. Berikut adalah lima fakta sedih tentang kura-kura ninja yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Asal-usul yang bikin penonton tragis

potret live action Teenage Mutant Ninja Turtles (dok. Paramounts/Teenage Mutant Ninja Turtles)

Di balik cerita komedi dan petualangan kura-kura ninja, ada asal-usul yang sebenarnya cukup menyedihkan. Rupanya karakter Leonardo, Donatello, Raphael, dan Michelangelo awalnya adalah kura-kura kecil yang hidup normal di saluran pembuangan kota New York. Mereka kemudian terkena zat radioaktif yang mengubahnya menjadi mutan. Meski memiliki kemampuan luar biasa setelah mutasi, mereka kehilangan kesempatan untuk hidup sebagai kura-kura normal di alam liar.

Selain itu, Splinter, guru dan figur ayah mereka, adalah tikus peliharaan yang berubah menjadi makhluk cerdas setelah terpapar zat yang sama. Kehidupan Splinter sebelum mutasi juga penuh penderitaan karena dia pernah menyaksikan pembunuhan tuannya yang menyebabkan dia melarikan diri dan hidup sebagai tikus di jalanan sebelum berubah menjadi sosok bijaksana yang membimbing para kura-kura ninja. 

Baca Juga: Sinopsis Drama China Love's Ambition dan Daftar Pemainnya

2. Kehilangan karakter utama dalam komik

potret sosok Donatello di film Teenage Mutant Ninja Turtles (dok. MMXIV Paramount Pictures/ Teenage Mutant Ninja Turtles)

Dalam versi komik Teenage Mutant Ninja Turtles, jalan cerita lebih "gelap" dibandingkan versi film atau animasinya. Momen paling menyayat hati dalam komik adalah ketika salah satu dari keempat kura-kura, Donatello, diceritakan mengalami cedera parah yang membuatnya sekarat. Dalam cerita TMNT: The Last Ronin, komik ini menggambarkan masa depan di mana hanya satu kura-kura ninja yang bertahan, dan tiga saudaranya telah tewas.

Cerita ini sangat menyedihkan karena menunjukkan sisi lain dari ke-4 kura-kura ninja. Meskipun kuat dan tangguh, mereka tetap rentan terhadap bahaya. Kehilangan karakter yang kita cintai sejak kecil membuat banyak penggemar merasa sangat emosional, terutama karena kita terbiasa melihat mereka selalu bersatu dalam menghadapi segala ancaman.

3. Perjuangan mereka untuk diterima masyarakat

potret Teenage Mutant Ninja Turtles (dok. MMXIV Paramount Pictures/Teenage Mutant Ninja Turtle)

Meskipun mereka adalah pahlawan yang menyelamatkan kota dari ancaman kriminal dan mutan lainnya, kura-kura ninja tidak pernah mendapatkan pengakuan yang layak. Dalam kebanyakan adaptasi cerita, baik dalam film, serial animasi atau komik, mereka selalu bersembunyi di balik bayang-bayang, hidup di saluran pembuangan dan jarang muncul ke permukaan karena takut dihakimi oleh manusia.

Mereka selalu berjuang untuk diterima oleh masyarakat, tetapi kebanyakan orang masih melihat mereka sebagai ancaman atau monster, bukan pahlawan. Hal ini menciptakan dilema emosional bagi keempat kura-kura, yang merasa terisolasi meskipun telah mengabdikan hidup mereka untuk melindungi kota yang mereka cintai.

4. Menghadapi pertarungan tanpa henti

potret Teenage Mutant Ninja Turtles (dok. MMXIV Paramount Pictures/Teenage Mutant Ninja Turtle)

Kura-kura ninja mungkin terkenal karena keahliannya dalam bela diri dan keberanian dalam menghadapi musuh, tetapi kehidupan mereka sangat penuh dengan pertempuran tanpa akhir. Selalu ada ancaman baru, baik itu dari klan Foot yang dipimpin oleh musuh bebuyutan mereka, Shredder, atau dari mutan lain yang muncul karena zat radioaktif.

Rasanya, tidak ada momen damai dalam hidup mereka. Meskipun mereka memiliki hubungan erat sebagai saudara, kehidupan sehari-harinya dipenuhi dengan kekerasan dan pertarungan. Mereka harus selalu siap menghadapi bahaya yang bisa memberikan tekanan emosional besar pada mereka sebagai individu.

5. Ketidakhadiran figur ibu

sosok Splinter si mentor (dok. Industrial Light & - © MMXIV Paramount Pictures/ Teenage Mutant Ninja Turtles)

Salah satu fakta menyedihkan yang jarang disadari oleh banyak penggemar adalah ketidakhadiran figur ibu dalam kehidupan kura-kura ninja. Mereka hanya dibesarkan oleh Splinter, yang berperan sebagai figur ayah sekaligus guru.

Dalam beberapa cerita, kita melihat mereka merindukan kehidupan yang lebih normal, dengan keluarga yang utuh dan kesempatan untuk menjalani masa kecil yang biasa. Meskipun hubungan mereka dengan Splinter sangat dekat, ada elemen keluarga yang hilang dalam kehidupan dan hal tersebut membuat kisahnya makin tragis. 

Meskipun film Teenage Mutant Ninja Turtles adalah salah satu waralaba yang sangat populer dengan cerita petualangan penuh aksi dan humor, ada banyak aspek sedih yang tersembunyi. Sebagai penonton, sudahkah kamu menyadari hal tersebut?

Baca Juga: 8 Kreasi Buatan Tangan Teenage Mutant Ninja Turtles, Beragam!

Verified Writer

febi wahyudi

Menyukai dunia tulis menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya