TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Film Terbaik Sidney Lumet, Spesialis Court Drama Klasik

Mahir meramu film court drama mendebarkan

cuplikan film 12 Angry Men (dok. Orion-Nova Productions/12 Angry Men)

Sidney Lumet merupakan salah satu sutradara terbaik di era New Hollywood. Sebelum terjun ke industri perfilman, sineas kelahiran 1924 tersebut telah lebih dulu aktif di panggung teater sebagai aktor dan sutradara.

Pada 1950-an, Lumet banting setir ke industri pertelevisian yang tengah menjadi komoditas panas di Amerika Serikat kala itu. Kurang dari satu dekade, Lumet menelurkan sederet teleplay ikonik bersama sejumlah stasiun televisi ternama. Bakatnya pun terasah dengan baik berkat menyutradarai langsung total ratusan episode. 

Selang 50 tahun berkecimpung di industri perfilman Hollywood, Sidney Lumet identik dengan court drama yang realistis dan mendebarkan. Menyoroti kerasnya realita kehidupan di kota besar, di mana keadilan kerap kali dipertanyakan.

Karya-karya terbaik Sidney Lumet ini sayang untuk dilewatkan bagi kamu pencinta film klasik. Bikin kamu betah menonton sampai akhir!

Baca Juga: 6 Alasan 13 Going on 30 Masih Seru Ditonton, Film Klasik Ikonik!

1. 12 Angry Men (1957)

12 Angry Men (dok. United Artists/12 Angry Men)

12 Angry Men menandai debut penyutradaraan Sidney Lumet dengan gemilang. Masuk dalam daftar film klasik terbaik sepanjang masa, film ini diadaptasi dari teleplay karya Reginald Rose yang ditayangkan di CBS pada tahun 1954.

Mengusung genre court drama, 12 Angry Men berfokus pada sekelompok orang yang ditunjuk sebagai juri dalam kasus pembunuhan. Perselisihan dan ketegangan pun tak terelakan ketika salah satu di antara mereka bersikukuh bahwa terdakwa tidak bersalah.

2. Dog Day Afternoon (1975)

Dog Day Afternoon (dok. Warner Bros. Pictures/Dog Day Afternoon)

Dog Day Afternoon terinspirasi dari kasus perampokan bank di New York pada 1972. Menyabet piala Oscar untuk Best Original Screenplay, film bergenre kriminal tersebut mengikuti Sonny (Al Pacino) dan Sal (John Cazale) yang nekat melancarkan aksi perampokan di sebuah bank. Situasinya berubah menjadi kacau ketika keduanya terpojok oleh polisi dan wartawan yang menjadikan mereka sebagai tontonan media.

3. Network (1976)

Network (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/Network)

Melalui Network, Sidney Lumet menyentil bobroknya industri pertelevisian Amerika Serikat. Network sendiri berfokus pada Howard Beale (Peter Finch), seorang pewarta veteran yang mengumumkan akan melakukan aksi bunuh diri secara langsung usai dipaksa pensiun. Melihat rating acara yang melonjak drastis, para petinggi stasiun televisi tersebut justru sibuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. 

4. Serpico (1973)

Serpico (dok. Paramount Pictures/Serpico)

Serpico mengikuti Frank Serpico (Al Pacino), petugas polisi idealis yang menjalankan tugasnya dengan bersungguh-sungguh. Alhasil, dirinya dijauhi oleh sesama rekan polisi dan kerap kali  ditugaskan dalam misi yang berbahaya. Digarap dalam format dokumenter, Sidney Lumet yang terinspirasi dari kemelut skandal Watergate bereksperimen dengan mengawinkan genre kriminal dan biopik.

5. Murder on the Orient Express (1974)

Murder on the Orient Express (dok. EMI Films/Murder on the Orient Express)

Berlatar 1935, Murder on the Orient Express mengikuti upaya detektif Hercule Poirot (Albert Finney) dalam memecahkan kasus pembunuhan yang terjadi di dalam kereta mewah lintas benua yang ditumpanginya. Kepiawaian Lumet dalam menciptakan atmosfer menegangkan berpadu apik dengan kompleksitas cerita yang diadaptasi dari novel besutan Agatha Christie

Baca Juga: 5 Serial Terbaik Adaptasi Novel Agatha Christie, Misterinya Intens!

6. The Verdict (1982)

The Verdict (dok. 20th Century Fox/The Verdict)

Satu lagi film court drama ikonik besutan Sidney Lumet. Ditulis oleh Barry Reed dan David Mamet, The Verdict mengikuti Frank Galvin (Paul Newman), pengacara alkoholik yang mencoba membersihkan reputasinya dengan memenangkan kasus malpraktik di pengadilan. The Verdict sendiri diganjar lima nominasi Oscar termasuk Best Director dan Best Picture

7. Before the Devil Knows You're Dead (2007)

Before the Devil Knows You're Dead (dok. Capitol Films/Before the Devil Knows You're Dead)

Before the Devil Knows You’re Dead merupakan film terakhir yang disutradarai oleh Sidney Lumet sebelum wafat pada 2011 silam. Film bergenre drama kriminal tersebut mengikuti rencana kakak-beradik, Andy (Philip Seymour Hoffman) dan Hank (Ethan Hawke), dalam merampok sebuah toko perhiasan. Kesalahan kecil memicu serangkaian peristiwa yang menempatkan mereka dalam bahaya.

8. Fail Safe (1964)

Fail Safe (dok. Columbia Pictures/Fail Safe)

Meskipun gagal total dari segi pendapatan, karena kalah saing dengan Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb (1964) arahan Stanley Kubrick, Sidney Lumet tetap berbesar hati usai menuai ulasan positif dari para kritikus film. Fail Safe mengikuti upaya Presiden Amerika dalam mencegah pecahnya perang usai mengirim pesawat mereka ke Moskow untuk melancarkan serangan nuklir akibat kerusakan teknis.

9. The Pawnbroker (1964)

The Pawnbroker (dok. Landau Company/The Pawnbroker)

The Pawnbroker tercatat sebagai film Amerika yang menunjukan kengerian kamp konsentrasi, jadi pelopor bagi Hollywood dalam menggarap film bertema Holocaust. Kelam dan menegangkan, The Pawnbroker mengisahkan Sol Nazerman (Rod Steiger), penyintas kekejaman Nazi yang menggunakan toko pegadaian untuk menutupi bisnis haramnya.

Verified Writer

Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya