TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Terbaik Shyam Benegal, Sineas Veteran di Perfilman India

Mendedikasikan kariernya untuk memajukan sinema India

Bhumika (dok. Blaze Film Enterprises/Bhumika)

Shyam Benegal dikenal sebagai salah satu sineas veteran yang berperan penting dalam sejarah industri perfilman India. Akrab dengan sapaan Shyam Babu, sutradara kelahiran 14 Desember 1934 tersebut menandai debutnya dengan cara yang tidak biasa. Di kala perfilman Bollywood di tahun 1970-an dikuasai oleh genre drama romantis dan komedi, Shyam Babu hadir dengan membawa Ankur (1974) yang sarat akan kritik pedas terhadap isu sosial dan politik.

Mendapatkan sambutan positif, Shyam Babu lantas mendedikasikan kariernya untuk mempopulerkan Parallel Cinema di Bollywood. Parallel Cinema merupakan gerakan yang diprakarsai oleh Satyajit Ray, Mrinal Sen, dan sineas Bengali lainnya pada awal 1950-an sebagai respons sekaligus kritikan terhadap kualitas sinema India yang dinilai terlalu melodramatis dan tidak realistis. 

Selama 50 tahun malang melintang di industri perfilman India, Shyam Benegal telah menggarap puluhan judul film di sepanjang karirnya. Sejalan dengan visinya, rekomendasi film terbaik karya Shyam Babu ini lekat akan narasi provokatif, kritis, cenderung vulgar, dan sayang untuk dilewatkan.

Baca Juga: 3 Artis Bollywood Ini Debut Bareng Sanjay Leela Bhansali

1. Mandi (1983)

Mandi (dok. Blaze Film Enterprises/Mandi)

Diadaptasi dari cerita pendek bertajuk Aanandi karya Ghulam Abbas, Mandi dengan mudah menjadi film terbaik Shyam Babu di sepanjang karier penyutradaraannya. Turut ditulis oleh Shama Zaidi dan Satyadev Dubey, Mandi terbilang menghibur untuk sebuah film yang menjadikan isu sensitif nan tabu sebagai sajian utamanya. Dibalut dalam genre black comedy, Mandi tampil berani dan menggoda dalam mengarungi realitas kehidupan yang pelik.

Mandi menyoroti segala permasalahan hidup yang dihadapi para penghuni sebuah rumah bordil. Situasi semakin runyam ketika Rukmini Bai (Shabana Azmi), selaku tuan rumah, harus menghadapi tekanan dari makelar tanah yang rakus dan politisi fanatik yang mengusirnya secara terang-terangan.

2. Ankur (1974)

Ankur (dok. Blaze Film Enterprises/Ankur)

Dalam film debutnya, Shyam Babu bersama Satyadev Dubey menjadikan status sosial dan patriarki yang melebur dalam budaya setempat sebagai fokus utama. Disajikan dalam fase slow burn, Ankur  terang-terangan menyentil betapa mencoloknya ketidakadilan karena status kasta dan gender.

Atas keberaniannya, Shyam Benegal diganjar Second Best Feature Film dalam ajang penghargaan tertinggi insan perfilman India, National Film Awards. Bahkan Ankur masuk dalam nominasi Golden Berlin Bear dalam Berlin International Film Festival.

Ankur sendiri mengikuti Laxmi (Shabana Azmi) dan suaminya, Kishtayya (Sadhu Meher), yang difabel wicara dan rungu yang bekerja sebagai pelayan untuk anak tuan tanah bernama Surya (Anant Nag). Kedekatan antara Laxmi dan Surya menjerumuskan mereka pada hubungan terlarang. Ketika istri Surya mengetahui perselingkuhan tersebut, keduanya dihadapkan pada konsekuensi dan pilihan yang sulit.

3. Bhumika (1977)

Bhumika (dok. Blaze Film Enterprises/Bhumika)

Tidak melulu membahas isu sosial dan politik, Shyam Babu turut menjamah genre lainnya. Dalam Bhumika, Shyam Babu menggarap film biopik Hasa Wadkar yang dikenal sebagai aktris Marathi yang populer pada 1940-an. Ditulis oleh Girish Karnad dan Satyadev Dubey, Bhumika menggunakan narasi non-linear sebagai pondasi dalam mengulik perjalanan hidup Hasa Wadkar yang berliku.

Bhumika mengisahkan Usha (Smita Patil) yang mencoba peruntungannya untuk menembus dunia hiburan di Bombay. Berbekal kemampuan musik dan tari yang ia pelajari dari neneknya yang mana seorang tawaif termasyhur, Usha berhasil meraih popularitas. Di sisi lain, dirinya harus menghadapi kehidupan pribadinya yang tidak semulus karirnya.

Baca Juga: 6 Film India Terbaik yang Tayang di Prime Video Sepanjang 2024

4. Nishant (1975)

Nishant (dok. Blaze Film Enterprises/Nishant)

Melalui Nishant, Shyam Babu dan Vijay Tendulkar beserta Satyadev Dubey mencoba memberikan kritikan membangun kepada Pemerintah India mengenai kesenjangan gender dan status sosial yang merugikan banyak pihak. Berbekal premis yang sederhana, Shyam Babu menghidupkan sebuah mimpi buruk yang berjalan lambat, tetapi berhasil membuat kita merasakan kengerian mendalam. Selain mendapatkan penghargaan Best Feature Film in Hindi di National Film Awards, Nishant ikut berkompetisi di Cannes Film Festival untuk memperebutkan Palme d’Or.

Nishant mengikuti kisah seorang kepala sekolah (Girish Karnad) yang bersikeras memperjuangkan keadilan dengan menyeret kaki tangan Zamindar (Amrish Puri) yang telah menculik dan menyiksa istrinya. Sialnya, upaya tersebut sia-sia, karena Zamindar dikenal sebagai sosok berkuasa di desa tersebut. Di sisi lain, istrinya, Susheela (Shabana Azmi), yang malu dan terpukul tidak sanggup harus menunjukkan diri pada suaminya.

Verified Writer

Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya