TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Terbaik Nicolas Roeg, Mengaburkan Realita dalam Sinema Surealis

Karya-karyanya kental akan teka-teki dan sinematografi megah

sutradara Nicolas Roeg (mubi.com)

Nicolas Jack Roeg dikenal sebagai salah satu legenda dalam industri film klasik. Pria kelahiran 15 Agustus 1928 tersebut tidak pernah mengenyam pendidikan formal di sekolah film. Satu-satunya alasan kenapa Roeg bisa terjun dalam industri film karena rumah masa kecilnya berdekatan dengan studio film di Marylebone, Inggris.

Merintis kariernya dari bawah sebagai operator clapperboard dan operator kamera, Nicolas Roeg melebarkan sayapnya sebagai sinematografer. Memiliki insting yang kuat dan citarasa yang unik akan visual, Roeg telah bekerjasama dengan banyak sutradara hebat seperti David Lean dalam film Lawrence of Arabia, Richard Lester dalam film Petulia, hingga François Truffaut dalam film Fahrenheit 451.

Nicolas Roeg lantas memulai debut penyutradaraannya melalui film Performance usai 23 tahun bergelut di industri perfilman Inggris. Namanya pun seketika melesat berkat kepiawaiannya dalam mengaburkan realita melalui visualisasi yang megah namun eksperimental serta narasi yang provokatif. Roeg juga identik dengan gaya editing yang membingungkan layaknya teka-teki tak terpecahkan.

Nicolas Roeg menghembuskan napas terakhirnya pada 23 November 2018 di usia 90 tahun. Berita kematian tersebut dikonfirmasi oleh sang putra, Nicholas Jr., melalui Britain’s Press Association tanpa menjelaskan penyebab kematian sang sineas.

Tujuh dekade berkecimpung di industri film, deretan film Nicolas Roeg berikut ini tidak hanya disebut-sebut sebagai karya terbaik di sepanjang kariernya namun juga memberikan pengaruh besar dalam industri perfilman modern.

1. Don't Look Now (1973)

Don't Look Now (dok. Casey Productions/Don't Look Now)

Diadaptasi dari kumpulan cerpen karya Daphne du Maurier bertajuk sama, Don’t Look Now merupakan karya terbaik Nicolas Roeg di sepanjang karirnya sebagai pegiat film. Bersama dengan editor Graeme Clifford, Roeg meramu film tersebut dengan teknik jump cut yang kasar serta gambar-gambar absurd untuk memberikan efek visual yang menakutkan sekaligus menyesakkan.

Menyoroti duka dan penyesalan berkepanjangan dari sudut pandang yang berbeda dengan sentuhan sensual, Don’t Look Now menjadi salah satu film horor klasik terbaik sepanjang masa.

Don’t Look Now mengikuti pasangan Laura (Julie Christie) dan John (Donald Sutherland) yang tengah berduka pasca kehilangan putri mereka pergi ke Venice untuk urusan pekerjaan. Setibanya di sana, Laura bertemu dengan Heather (Hilary Mason) yang dapat berkomunikasi dengan anak mereka. Laura yang kesepian memohon pada suaminya untuk bergabung namun John menolak gagasan tersebut. John mulai meragukan keyakinannya ketika menyaksikan sendiri anak perempuannya tengah berjalan-jalan di jalanan Venesia.

Baca Juga: 5 Film Spin-off Hollywood yang Sukses Meraih Box Office

2. The Man Who Fell to Earth (1976)

The Man Who Fell to Earth (dok. British Lion Films/The Man Who Fell to Earth)

Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Walter Tevis, The Man Who Fell to Earth bisa dibilang merupakan salah satu proyek film Nicolas Roeg yang paling ambisius. Ditulis oleh Paul Mayerberg dan Walter Tevis, film yang rilis pada tahun 1976 tersebut mengaburkan garis tipis antara realita dan angan semata melalui konsep non-linear dan narasi yang provokatif. 

The Man Who Fell to Earth mengisahkan Thomas Jerome Newton (David Bowie), alien yang datang ke Bumi untuk mencari sumber air demi menyelamatkan planet tempatnya berasal.

Dibantu oleh pengacara Oliver Farnsworth (Buck Henry), Thomas membangun perusahaan teknologi canggih untuk membiayai proses pembuatan pesawat ruang angkasa. Rencana yang semula berjalan mulus seketika buyar ketika pemerintah Amerika Serikat menghadang Thomas yang bersiap pulang ke planet asalnya.

3. Walkabout (1971)

Walkabout (dok. Max L. Raab Productions/Walkabout)

Film terbaik karya Nicolas Roeg berikutnya ada Walkabout. Disadur dari novel berjudul The Children karya James Vance Marshall, film yang dirilis pada tahun 1971 tersebut memiliki komposisi visual pedalaman Australia yang kuat, sakral, dan mengerikan.

Menggandeng Edward Bond dan Donald G. Payne untuk penulisan naskahnya, Walkabout menjadi salah satu film arthouse klasik sepanjang masa yang sayang untuk dilewatkan.

Walkabout menceritakan tentang seorang geologis asal Inggris (John Meillon) yang mengajak kedua anaknya, seorang gadis yang menginjak usia remaja (Jenny Agutter) dan bocah laki-laki (Luc Roeg), piknik ke area pedalaman Australia. Sang geologis yang semula ingin menembak kedua anaknya justru menghabisi hidupnya sendiri.

Terdampar di tengah pedalaman Australia yang liar dan berbahaya, kakak beradik tersebut bertemu dengan anak suku Aborigin dan mengajari mereka bagaimana caranya bertahan hidup.

4. Performance (1970)

Performance (dok. Warner Bros./Performance)

Nicolas Roeg memulai debut penyutradaraannya bersama Donald Cammell melalui film Performance. Di sini Roeg memamerkan kepiawaiannya sebagai sinematografer lewat shot dan editing yang menawan dan menjadikan Performance layaknya mozaik dengan detail yang menggoda.

Diproduksi pada tahun 1968, penayangan film yang berada di bawah naungan rumah produksi Warner Bros. tersebut harus diundur ke tahun 1970 karena muatan adegan kekerasan dan konten dewasa yang terlalu vulgar.

Performance sendiri mengikuti Chas Devlin (James Fox), seorang gangster muda yang terpaksa harus melarikan diri usai terlibat dalam aksi penyerangan yang seharusnya tidak terjadi. Chas akhirnya menemukan tempat persembunyian di ruang bawah tanah rumah Mr. Turner (Mick Jagger), seorang musisi yang tengah mencari inspirasi di tengah karirnya yang memudar.

Baca Juga: 10 Film Remake Hollywood Terbaik, Wajib Kamu Tonton

Verified Writer

Febby Arshani

Akwoakwoakwoak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya