TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Terbaik Karya Quentin Dupieux, Sineas Ahli Eksperimental

Mengikat elemen absurd lewat narasi yang solid

Quentin Dupieux (dok. Berlinale)

Quentin Dupieux bukan nama asing di telinga para penggemar film eksperimental. Terinspirasi dari konsep mimpi, sutradara kelahiran 14 April 1974 tersebut menggunakan formula yang terbilang unik di setiap film buatannya.

Dupieux menggabungkan berbagai macam elemen yang bertolak belakang dan karakter random, tetapi diikat dalam narasi sederhana yang solid. Karyanya pun melahirkan sebuah tontonan yang cerdas, tetapi juga konyol di waktu yang bersamaan.

Sineas yang juga berprofesi sebagai DJ techno dengan nama panggung Mr. Oizoini mulai menekuni minatnya di dunia perfilman ketika memasuki masa remaja. Dupieux membuat video untuk mempromosikan musik gubahannya. Kemudian, pada 2001, sutradara 50 tahun tersebut resmi menandai debutnya di industri perfilman dengan merilis Nonfilm

Lebih dari dua dekade berkarier, Quentin Dupieux telah menelurkan belasan judul film eksperimental berbasis genre komedi. Karya-karyanya pun langganan menjadi critic darling di berbagai ajang festival film bergengsi. 

Baca Juga: 6 Film dan Serial Garapan Adil & Bilall, Sutradara Bad Boys

1. Yannick (2023)

Yannick (dok. Chi-Fou-Mi Productions/Yannick)

Mengusung genre black comedy, penggarapan film yang ditulis dan disutradarai oleh Quentin Dupieux ini terasa terburu-buru. Bagaimana tidak? Proses pengambilan gambarnya hanya memakan waktu 6 hari dan dilakukan secara berurutan sesuai kronologi yang tertulis di naskah.

Dupieux bahkan baru mengumumkan Yannick sebulan sebelum penayangan perdananya di Locarno Film Festival. Meskipun begitu, Yannick tampil gemilang lewat rentetan kritikan berbalut guyonan renyah yang tepat sasaran.

Yannick berfokus pada Yannick (Raphaël Quenard) yang mencoba menikmati aksi pertunjukan komedi bertajuk Le Cocu di sebuah teater di Paris, Prancis. Kecewa berat dengan betapa buruk kualitas dan lelucon yang dibawakan, Yannick memutuskan menyela dan mengambil alih pertunjukan agar berjalan sesuai dengan keinginannya.

2. Deerskin (2019)

Deerskin (dok. Atelier de Production/Deerskin)

Masih datang dari genre black comedy, Deerskin terpilih menjadi film pembuka di Directors Fortnight Cannes Film Festival 2019. Naskah yang ditulis dengan apik, deretan guyonan tepi jurang dan tidak masuk akal tapi tepat sasaran, serta performa akting para jajaran aktor memberikan Deerskin sebuah konstruksi film eksperimental yang kokoh.

Deerskin mengisahkan Georges (Jean Dujardin), pria paruh baya yang mengalami krisis identitas usai bercerai dari mantan istrinya. Bertekad memulai lembaran baru, Georges memutuskan pindah ke daerah pinggiran Prancis.

Di tengah perjalanan, ia membeli jaket kulit vintage yang terbuat dari kulit rusa. Kecintaannya pada jaket kulit impiannya tersebut seketika menjelma menjadi obsesi yang perlahan-lahan menghancurkan hidupnya.

3. Rubber (2010)

Rubber (dok. Realitism Films/Rubber)

Berperan sebagai penulis naskah, sutradara, sinematografer, editor, dan komposer sekaligus, Dupieux melahirkan Rubber sebagai salah satu film terbaik di filmografinya. Hebatnya, Dupieux mengandalkan practical effects dan teknik kamera dalam proses pengambilan gambarnya yang hanya berlangsung selama 14 hari.

Tayang perdana di Critics’ Week, yang mana merupakan program paralel dari Cannes Film Festival, perpaduan unik antara konsep surealis yang digarap ala B-Movies mendapatkan pujian serta sambutan positif dari para kritikus film. Rubber melambungkan nama Dupieux di kancah internasional.

Berlatar 1990-an, Rubber mengikuti sebuah ban dengan kekuatan super bernama Robert. Pengembaraannya di kota kecil di tengah antah berantah membawanya pada sosok wanita misterius yang mencuri perhatiannya. 

Baca Juga: 5 Film Asia Pemenang Grand Prix pada Cannes Film Festival

4. Smoking Causes Coughing (2022)

Smoking Causes Coughing (dok. Chi-Fou-Mi Productions/Smoking Causes Coughing)

Ingin mendapatkan pengalaman menonton film yang ajaib dan aneh, tapi tetap menyenangkan? Nah, Smoking Causes Coughing jawabannya. Smoking Causes Coughing adalah definisi dari mimpi buruk yang dialami setiap orang ketika dilanda demam dalam konotasi yang positif.

Menjadi salah satu pengisi Midnight Screening di Cannes Film Festival 2022, film antologi sinting garapan Dupieux ini mendapatkan respons positif dari para kritikus. Kamu sudah menontonnya?

Smoking Causes Coughing mengikuti kelompok pahlawan super yang dikenal sebagai Tobacco Force. Mereka dipaksa pergi berlibur usai memenangkan pertempuran sengit dengan monster kura-kura yang kejam. Liburan yang semula berjalan mulus terganggu oleh kehadiran penguasa kegelapan bernama Lézardin yang berniat memusnahkan Bumi.

5. Mandibles (2020)

Mandibles (dok. Chi-Fou-Mi Productions/Mandibles)

Tayang perdana di Venice International Film Festival, Quentin Dupieux mempresentasikan Mandibles sebagai anak dari E.T. (1982) dan Dumb and Dumber (1994). Membawa premis yang orisinil dan benar-benar unik, Dupieux mengokohkan namanya sebagai salah satu sineas surealis modern dengan potensi besar.

Mandibles mengikuti Jean Gab (David Marsais) dan Manu (Grégoire Ludig) yang menemukan lalat berukuran raksasa terjebak di sebuah mobil. Alih-alih menyingkirkannya, mereka justru melihatnya sebagai peluang emas. Keduanya lantas melatih lalat raksasa tersebut layaknya binatang sirkus untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.

Quentin Dupieux hingga kini masih aktif berkarier sebagai DJ dan pembuat film. Film teranyarnya, The Second Act, terpilih menjadi film pembuka di lini Competition Cannes Film Festival ke-77 yang digelar pada 14 Mei 2024 lalu. Dibintangi Léa Seydoux, Louis Garrel, Vincent Lindon, dan Raphaël Quenard, The Second Act mendapatkan standing ovation selama 3,5 menit.

Baca Juga: 5 Film Terbaik Pemenang Best Actor dan Actress Cannes di KlikFilm

Verified Writer

Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya