TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Review Kelebihan dan Kekurangan Film Laura, Bikin Nangis Sampe Ending

Film Laura sudah tayang di bioskop

Laura: A True Story of a Fighter (dok. MD Pictures / Laura: A True Story of a Fighter)

Jakarta, IDN Times - MD Pictures kembali lagi merilis film yang didasarkan pada kisah nyata. Kali ini, kisah mendiang selebgram Laura yang diadaptasi menjadi judul sebuah film. Film Laura sendiri menceritakan kehidupan selebgram Laura Anna, yang mencari keadilan atas kecelakaan yang menimpanya.

Kisah perjuangan Laura hingga kabar meninggal dunianya pada 2021, sempat membuat publik heboh. Apakah film Laura sama sedihnya dengan kisah nyata? Simak lebih lanjut review film ini, termasuk kelebihan dan kekurangannya.

 

1. Kelebihan film Laura, latar belakang yang apik bikin penonton semakin empati

Film Laura (dok. MD Pictures)

Menurut penulis, Hanung Bramantyo selaku sutradara berhasil menyuguhkan latar belakang yang kuat terkait peristiwa yang menimpa tokoh utama, Laura. Hal tersebut, menumbuhkan rasa empati yang kuat, sehingga penonton benar-benar bisa merasakan kesedihan dan pergulatan batin Laura dan keluarganya. Bahkan, yang tidak mengenal Laura Anna di kehidupan nyata, pasti merasa terhanyut dengan perjuangannya yang disajikan di film ini.

Sejak awal film, penonton diajak menyelami kehidupan Laura dan konflik batinnya yang cukup kompleks. Apalagi film ini memiliki dialog-dialog yang terasa begitu autentik dan natural. Cukup sederhana namun penuh dengan beban emosional. 

Melalui skenario garapan Alim Sudio, penonton tidak hanya mendengar, tetapi benar-benar merasakan beban yang dirasakan oleh karakter. Perasaan sedih, kecewa, hingga ketidakadilan seolah menyatu dalam satu dialog, membuat setiap adegan terasa begitu nyata dan memukul emosi. 

 

Baca Juga: Fun Fact Film Laura, Pakai Kursi Roda dan Boneka Asli Laura Anna

2. Kekurangan film Laura, akting para sahabat tampak kurang menggugah perasaan

Film Laura (dok. MD Pictures)

Meski film Laura memiliki latar belakang cerita yang kuat, tetapi tak lepas dari kekurangan yang setidaknya dirasakan oleh penulis membuat pengalaman menonton jadi ada yang mengganjal. Salah satunya adalah terlalu banyak pemeran tambahan atau cameo yang tidak begitu berkontribusi terhadap alur cerita.

Secara akting pun, para pemain cameo ini juga kurang maksimal dalam menunjukkan sisi emosional. Dalam beberapa adegan penting, akting mereka terasa datar dan kurang menggugah perasaan. Padahal diharapkan para karakter pendukung ini dapat menunjukkan ekspresi kecewa, kesedihan, atau keterkejutan. Namun, reaksi mereka justru terlihat minim dan kurang meyakinkan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya