TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kelebihan dan Kekurangan Film Sijjin, Ngerinya Sampai Gak Bisa Lupa!

Kamu sudah nonton film Sijjin belum, nih? 

Sijjin jadi film horor yang tayang minggu ini di bioskop seluruh Indonesia. Film bergenre horor religi ini bermula dari kisah cerita cinta terlarang yang terjadi dalam satu keluarga. Irma yang diperankan Anggika Bolsterli mencintai sepupu kandungnya, Galang yang diperankan oleh Ibraham Risyad. Sayangnya, cinta mereka tak bisa bersatu karena keduanya sedarah.

Saking cintanya pada Galang, Irma pun melakukan segala macam cara. Termasuk, mengirimkan santet ilmu hitam keji kepada keluarga Galang yang pada akhirnya membuat satu persatu keluarga meninggal mengenaskan hingga dirasuki oleh iblis jahat.

Jadi film horor yang paling ditunggu minggu ini, Sijjin yang diadaptasi dari film berjudul Siccin dari Turki ini menyajikan jalan cerita dan jumpscare yang menyeramkan serta apik. Kendati begitu, ada beberapa hal juga yang bikin film ini terasa kurang memuaskan. Apa saja ya? Simak di sini penjelasannya.

Baca Juga: Apakah Film Sijjin Punya Post-Credit Scene?

1. Kelebihan film Sijjin

Film Sijjin (instagram.com/rapifilm)

Menurut penulis, secara cerita film Sijjin tak jauh berbeda dengan karya aslinya, Siccin yang berasal dari Turki. Kengeriannya pun dibuat tak jauh berbeda dari versi aslinya. Hanya saja, memang unsur lokal banyak dimunculkan di versi Indonesia ini yang membuatnya justru makin relate dan make sense di benak penonton.

Unsur seperti ilmu santet, sesajen kepala kerbau dan ritual ala dukun-dukun santet kampung Indonesia pun tersaji pas dan sesuai porsinya di film ini. Kehadiran detail dan unsur lokal dalam beberapa scene film ini, justru menurut opini pribadi penulis justru menambah nilai kengerian.

Teknik pengambilan gambar, sinematografi, hingga tone warna yang disajikan dalam film Sijjin ini juga sangat pas dan kental unsur horornya. Suasana warna dalam film justru gak dipaksa untuk berwarna terlampau gelap sehingga membuat penonton malah kesusahan untuk melihat detail. Paduan warna cokelat, kuning dan hitam pun dirasa berimbang di tiap adegan, sehingga membuat bulu kuduk merinding.

2. Kekurangan film Sijjin

Film Sijjin (instagram.com/rapifilm)

Entah karena memang film ini berangkat dari cerita yang diadaptasi, maka sekali lagi menurut penulis, beberapa adegan pun seperti mudah ditebak terutama saat bagian-bagian jumpscare.

Selain itu, menurut pengamatan selama menonton, ending dari Sijjin ini nampaknya memang sengaja dibuat menggantung sama seperti versi orisinilnya yang sudah memiliki enam sekuel. Fakta ini juga membuat spekulasi bahwa, bisa saja Sijjin bakal memiliki kelanjutan cerita dalam format film selanjutnya alias sekuel.

Namun, kehadiran cerita Sijjin sendiri sudah pas seharusnya menurut pengamatan penulis. Lanjutan alias sekuel pun nampaknya tidak urgent untuk diwujudkan.

Baca Juga: Apa Maksud Sijjin dalam Film Sijjin, Kitabnya Orang-orang Berdosa?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya