Kelebihan dan Kekurangan Film Catatan Harian Menantu Sinting
Sebagus itu gak, sih, filmnya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sunil Soraya akhirnya duduk lagi sebagai sutradara dalam film Catatan Harian Menantu Sinting. Sebelumnya, Sunil lebih aktif mengambil peran sebagai produser selama 11 tahun.
Diketahui, Sunil sempat menggarap film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang jadi perbincangan pada 2013 lalu. Apakah film Catatan Harian Menantu Sinting akan sepopuler Tenggelamnya Kapal Van der Wijck? Simak ulasannya berikut ini!
1. Kelebihan film Catatan Harian Menantu Sinting
Dari sudut pandang penulis, salah satu keunggulan dalam film ini adalah plot cerita yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Mulai dari kehadiran ibu mertua dalam kehidupan pasutri baru, hingga konflik-konflik antara mertua dan menantu. Tiap adegan tampak dijahit dengan rapi dan persoalan yang diangkat seakan naik terus hingga akhir film.
Tak hanya menyuguhkan drama keluarga saja, Sunil Soraya juga menyuguhkan komedi tipis-tipis yang ternyata datang dari karakter tak disangka-sangka. Mungkin penonton akan menebak Raditya Dika banyak melucu di film ini, tapi ternyata kamu salah. Ada karakter yang lebih lucu dari si pemeran utama yang dimainkan Radit, meskipun tak banyak tapi cukup memberikan warna.
Selain itu, film ini juga mengulik lebih dalam tentang budaya Batak, terkait pernikahan hingga saur matua. Penonton akan memahami dan belajar lagi tentang budaya ini.
Baca Juga: Sinopsis Catatan Harian Menantu Sinting, Sudah Tayang di Bioskop!