Ini Alasan Vino G. Bastian Main di Perfect Strangers, Kenapa?

2. Sudah ada kandidat lain, namun tetap Vino G. Bastian yang terpilih

Vino mengaku bahwa ada proses casting dengan beberapa aktor. Namun, akhirnya keputusan tim produksi adalah memilih aktor kelahiran 24 Maret 1982 ini, untuk memerankan tokoh Tomo.

"Kalau saya dengar memang sudah di-casting beberapa aktor yang fisiknya gemuk. Tapi gak tau, apakah cocok dengan karakter Tomo atau gak. Akhirnya saya dicoba untuk menjadi Tomo," ucap Vino. 

Sang sutradara, Rako Prijanto, mengaku proses pemilihan pemain cukup susah. Ia sampai melakukan beberapa pertimbangan, khususnya untuk karakter Tomo.

"Ada beberapa yang kita pertimbangkan, ada yang kita bongkar pasang. Jadi saya rasa, pemilihan karakter itu melalui tahap yang agak susah juga. Khususnya karakter Tomo," ucap Rako.

3. Vino G. Bastian sampai harus naikin berat badan sampai belasan kilogram!

Terpilihnya Vino sebagai tokoh Tomo, dengan begitu ia harus menaikan berat badan. Tak tanggung-tanggung, Vino mengaku menaikan berat badan sampai belasan kilogram. 

Namun, meski sudah menaikan berat badan, Vino tetap menggunakan body double, untuk mewujudkan sosok Tomo yang gemuk.

"Pas lagi reading saya sudah disuruh naikin berat badan, tuh, sampai 10 kg, 12 kg, tapi pas di depan kamera, tetap gak kelihatan signifika, gak kelihatan gemuk. Akhirnya perlu ditambahin body double. Jadinya itu yang membuat saya kelihatan gemuk," ucap Vino.

4. Memangnya kenapa, sih, harus Vino? Ini jawabannya!

Rako menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen terkait Vino dalam Perfect Strangers. Ia menerangkan bahwa totalitas Vino dalam film ini cukup penting. Selain itu, adanya Vino juga menambah value di film.

"Saya juga ingin mau jawab pertanyaan netizen, kenapa harus Vino, kenapa harus Vino yang digendutin. Karena menurut saya, totalitas Vino itu penting di film ini. Tapi menurut saya dengan adanya Vino menambah value-nya dalam film ini," ucap Rako.

Ia menambahkan memilih Vino, bukan berarti tak percaya dengan aktor yang badannya gemuk. "Bukan saya gak percaya dengan aktor yang berbadan agak besar, gak bisa main, bukan," tambahnya.

5. Pemilihan Vino, pun, melalui proses yang berlika-liku

Rako mengaku melibatkan Vino bukan sekadar asal pilih aja. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperlihatkan. Misalnya bentuk rambut, janggut, hingga body double yang dikenakan Vino.

"Tentu saja kita mengambil keputusan ini tidak serta merta main comot aja. Pasti juga melalui step-step, kita harus research apakah rambut, janggut, body double-nya juga bisa," ucap Rako.