TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Asia Pemenang Grand Prix pada Cannes Film Festival

Dari India hingga Tiongkok, semuanya wajib ditonton!

All We Image as Light (dok. Arte France Cinema/All We Image as Light)

Cannes Film Festival merupakan salah satu festival film paling prestisius di dunia. Festival ini diselenggarakan tiap tahunnya dan menayangkan puluhan film-film baru dalam berbagai genre. Ada banyak kategori penghargaan yang diberikan, salah satunya Grand Prix. Ini adalah penghargaan yang dianugerahkan oleh juri festival kepada salah satu film yang diperlombakan.

Grand Prix merupakan hadiah paling bergengsi kedua pada festival ini setelah Palme d'Or. Pada edisi 2024, film India All We Imagine as Light berhasil memenangkan Grand Prix. Meski tidak banyak, beberapa film Asia lainnya juga pernah meraih penghargaan ini. Nah, berikut adalah lima rekomendasi film Asia pemenang Grand Prix pada Cannes Film Festival. Ada film apa saja? Simak artikel ini sampai akhir, ya, siapa tahu ada salah satunya yang menarik untuk kamu tonton!

1. All We Imagine as Light (2024)

All We Image as Light (dok. Arte France Cinema/All We Image as Light)

All We Imagine as Light merupakan film drama India yang disutradarai oleh Payal Kapadia. Ceritanya berlatar di Mumbai dan mengisahkan kehidupan dua perempuan: Prabha dan Anu. Prabha adalah seorang perawat yang rutinitasnya terganggu ketika ia menerima hadiah tak terduga dari suaminya yang jauh.

Anu, teman sekamar Prabha yang lebih muda, mencoba untuk menemukan tempat di kota untuk bisa intim dengan pacarnya. Film ini mengeksplorasi tema-tema cinta, persahabatan, dan kompleksitas dari hubungan di Mumbai masa kini. Ini merupakan film pertama dari India yang ikut dalam kompetisi utama Cannes sejak 1994. All We Imagine as Light memenangkan Grand Prix pada Cannes Film Festival 2024.

2. A Hero (2021)

A Hero (dok. Momento Films/A Hero)

Film ini berkisah tentang Rahim, seorang kaligrafer dan pelukis yang dipenjara karena gagal melunasi utangnya kepada kreditur dan mantan iparnya, Bahram. Rahim kemudian menemukan sekantong koin emas dan memutuskan untuk mengembalikannya kepada pemiliknya. Tindakan ini membuatnya mendapat perhatian dari media dan jejaring sosial, yang membuatnya digambarkan sebagai pahlawan.

Meski ada upaya untuk mengumpulkan dana untuk melunasi utangnya, jumlah yang terkumpul tidak mencukupi. Namun, Bahram menyetujui pembebasan Rahim meski dengan keraguan tentang keaslian tindakan heroik Rahim. Film ini menyelidiki kompleksitas moralitas, persepsi, dan konsekuensi dari individu biasa yang terjerat dalam situasi di luar kendali mereka.

Narasi A Hero menantang penggambaran konvensional dari karakter baik dan buruk dalam film. Ini adalah film yang menawan dan menggugah pikiran yang menyelidiki ambiguitas moral perilaku manusia. Film Iran garapan sutradara Asghar Farhadi ini memenangkan Grand Prix pada Cannes Film Festival 2021. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Pendek Cars Terbaik di Disney+ Hotstar

3. The Mourning Forest (2007)

The Mourning Forest (dok. Celluloid Dreams/The Mourning Forest)

Film drama Jepang ini disutradarai oleh Naomi Kawase. Ceritanya tentang Machiko, seorang perawat yang berduka atas kematian anaknya. Ia bekerja di panti di jompo dan merawat seorang kakek, Shigeki. Suatu hari, mereka berjalan-jalan ke pedesaan, tetapi akhirnya terdampar di hutan.

Keduanya lalu memulai perjalanan 2 hari yang melelahkan sekaligus mencerahkan. Kakek Shigeki sedang mencari-cari sesuatu yang berhubungan dengan almarhumah istrinya yang tidak dapat dia jelaskan. Film ini mengeksplorasi tema kesedihan, kehilangan, dan eksplorasi introspektif terhadap diri sendiri selama masa krisis. The Mourning Forest memenangkan penghargaan Grand Prix pada Cannes Film Festival 2007.

4. Oldboy (2003)

Oldboy (dok. Show East/Oldboy)

Oldboy merupakan film aksi thriller Korea Selatan yang disutradarai oleh Park Chan Wook. Film ini mengisahkan tentang Oh Dae Su, seorang pengusaha Korea yang tiba-tiba diculik dan dikurung di sebuah sel yang menyerupai kamar hotel selama 15 tahun tanpa mengetahui identitas penculiknya dan motif mereka. Setelah dibebaskan, dia memulai pencarian untuk membalas dendam dan berusaha mengungkap misteri kenapa ia dipenjara.

Film ini menggali tema penahanan, balas dendam, dan dampak psikologis dari isolasi. Pengejaran Oh Dae Su yang tak henti-hentinya terhadap kebenaran membawanya ke jalan yang gelap dan berliku-liku. Akhirnya, terungkaplah hal yang mengejutkan tentang masa lalunya.

Oldboy menerima pujian kritis dan penghargaan di seluruh dunia, termasuk memenangkan Grand Prix pada Cannes Film Festival 2004. Film ini pun mendapat pujian tinggi dari Quentin Tarantino, ketua dewan juri. Penceritaan yang kuat, penampilan yang intens, dan arahan yang luar biasa dari Park Chan Wook telah mengukuhkan status film ini sebagai film klasik yang dikultuskan dan merupakan karya yang berpengaruh dalam genre film aksi thriller.

Verified Writer

Ekos Saputra

Gemar membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya