TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sutradara Indie Eropa yang Filmnya Wajib Masuk Daftar Tontonmu

Siap geser opinimu soal film bagus

Carla Simon di set film Alcarras (dok. MUBI/Alcarras)

Daftar tontonmu menjemukan? Saatnya menyegarkannya dengan menggunakan daftar sineas indie sebagai referensi. Biar makin segar dan beda, coba jelajahi region Eropa dulu, deh. Ternyata ada banyak nama baru yang bermunculan dan makin konsisten berkarya beberapa tahun belakangan ini. 

Dijamin karya-karya mereka bakal bikin daftar tontonmu jauh lebih meriah dan menarik. Kenalan dengan mereka sambil bahas film-film gubahannya yang mencuri perhatian dunia, yuk!

Baca Juga: 5 Film Terbaik Karya John Carney, Legenda Film Indie Musikal

1. Levan Akin dapat pengakuan internasional berkat And Then We Danced (2019)

And Then We Danced (dok. French Quarter Film/And Then We Danced)

Silakan mulai perburuan film indie Eropa-mu dengan menuliskan Levan Akin di kolom pencarian. Niscaya kamu akan dihadapkan pada dua film briliannya yang sudah rilis di beberapa platform streaming. Akin dapat pengakuan internasional sejak And Then We Danced (2019) yang memotret tradisi maskulinitas Georgia lewat tarian balet khas negeri eks-Soviet itu. Pada 2024, ia kembali lewat Crossing yang memotret perjalanan perempuan paruh baya dari Tbilisi ke Istanbul untuk menemukan keponakannya yang hilang kontak. 

2. Bas Devos punya koleksi film berlatar Brussels yang menenangkan

Here (dok. 10.80 Films/Here)

Jangan lewatkan karyanya Bas Devos. Sutradara asal Belgia ini punya 4 film fitur berlatar Brussels yang memotret kota itu dari berbagai sudut pandang sekaligus. Violet (2014) dan Hellhole (2019) menggambarkan sisi gelap kota itu, sementara Ghost Tropic (2019) dan Here (2023) justru menenangkan. Genre thriller, drama, sampai romance sudah ia coba lewat empat filmnya itu.

3. Goran Stolevski jago bikin drama menyentuh dengan lakon LGBTQ+

Housekeeping for Beginners (dok. New Europe Film Sales/Housekeeping for Beginners)

Berbasis di Australia, tetapi berlatarbelakang Makedonia Utara, Goran Stolevski seringkali memotret karakter-karakter Eropa Timur dalam filmnya. Stolevski cukup konsisten mendapuk lakon dari komunitas LGBTQ+ terlihat dari 2 film fitur yang sudah diproduksinya, Of an Age (2022) dan Housekeeping for Beginners (2023). Ia juga pernah mengangkat tema feminisme dalam film folk-horror, You Won't Be Alone (2022). 

Baca Juga: 5 Film Horor Indie Underrated 2024 yang Dapat Ulasan Positif

4. Carla Simón yang gemar pakai perspektif  anak-anak untuk meramu cerita

adegan awal film Alcarras (dok. MK2 Films/Alcarras)

Memotret masalah orang dewasa dari perspektif anak-anak adalah spesialisasi sutradara Carla Simon. Berlatarbelakang Catalan, kamu bakal diajak menyelami kehidupan di region itu sambil mengasah empati. Langsung coba 2 film fiturnya yang berjudul Summer 1993 (2017) dan Alcarras (2022). Cocok buat penggemar film drama keluarga yang tak ingin cerita klise. 

5. Molly Manning Walker, sinematografer yang bermanuver jadi sutradara

How to Have Sex (dok. MUBI/How to Have Sex)

Walker memulai kariernya sebagai sinematografer sebelum akhirnya mencoba peruntungan di sektor penyutradaraan. Ia debut lewat film pendek Good Thanks, You? (2020) sebelum akhirnya merilis film fitur pertamanya How to Have Sex (2023). Keduanya sama-sama menyenggol isu pelecehan seksual, baik dampak dan stigma yang melekat pada korban. Sejak merilis film fiturnya itu, Walker masuk daftar sutradara muda perempuan Inggris yang wajib diantisipasi layaknya Charlotte Wells (Aftersun).  

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya