TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Singapura Jadi Venue Konser Musisi Dunia di Asia Tenggara?

Berhasil jadi entertainment hub Asia Tenggara

Taylor Swift saat gelar Eras Tour di Amerika Serikat (instagram.com/taylorswift)

Coldplay dan Taylor Swift baru saja mengumumkan tanggal tur mereka yang akan digelar pada 2024 mendatang. Seakan mengonfirmasi superioritas Singapura di Asia Tenggara, mereka sengaja memilih negara mungil tersebut untuk menggelar konser selama 6 hari. 

Kontras dengan itu, negara-negara Asia Tenggara lain hanya dapat jatah konser sehari, bahkan tidak disambangi sama sekali. Apa yang membuat Singapura selalu dipilih jadi venue utama bagi sederet musisi dunia? Bagaimana cara mereka mencapai status sebagai pusat hiburan Asia Tenggara?

Baca Juga: Fakta Terbaru Konser Taylor Swift di Singapura, Nambah Jadi 6 Hari

1. Memetik buah dari investasi yang gencar dilakukan sejak 2000-an

fasad luar Singapore National Stadium (instagram.com/sgsportshub)

Melansir tulisan McPherson dan McGillivray di jurnal International Perspectives of Festivals and Events berjudul 'Establishing Singapore as the Events and Entertainment Capital of Asia: Strategic Brand Diversification', sejak era milenium alias 2000-an, Singapura menggelontorkan dana yang tak sedikit untuk mewujudkan status Events and Entertainment Capital of Asia. Ini termasuk beberapa kali renovasi Singapore National Stadium, Sirkuit Marina Bay Street, serta beberapa objek atraksi lain yang menyasar turis. Semuanya dirawat dengan baik dan dipergunakan secara rutin. 

Singapore National Stadium misalnya, didesain dengan bentuk dome yang unik dan tetap mempertimbangkan asas-asas keberlanjutan. Atapnya bisa dibuka-tutup dan sudah ada ventilasi alami bebas karbon untuk mengakomodasi iklim tropis. Tak hanya untuk keperluan acara olahraga, stadion itu juga berkali-kali dipakai untuk konser musisi internasional yang punya basis penggemar besar di Asia Tenggara. 

Singapura bisa dibilang memetik buah dari investasi gencar mereka di sektor industri kreatif. Melansir European Business Review, industri kreatif punya sumbangsih besar dalam membuka lapangan kerja. Ini sudah terbukti di Amerika Serikat dan Korea Selatan yang sukses mengoptimalisasi industri musik dan filmnya secara strategis. 

2. Transportasi yang memadai serta keamanan yang sudah terbukti

Singapura (Pexels.com/Tranmautritam)

Tak hanya dari sisi venue, transportasi dan akses menuju lokasi acara adalah elemen penting saat akan menawarkan kenyamanan. Singapura diuntungkan dengan luas wilayahnya yang kecil dan jumlah penduduk yang relatif ideal. Ini membuat mereka tak kesulitan membuat jalur-jalur MRT dan bus yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, bandara, objek wisata, dan berbagai venue acara tadi. 

Ini masih ditambah keamanan prima dan stabilitas politik. Sejak merdeka, Singapura dikuasai People's Action Party (PAP) yang beraliran sosialis-demokrat dengan partai oposisi yang daya tawarnya relatif rendah. Freedom House dan Economist Intelligence Unit mengategorikan mereka sebagai negara demokrasi parsial.

Meski ada risiko penyalahgunaan kekuasaan, sejauh ini mereka berhasil menciptakan suasana kondusif dan relatif aman. Ketika ada penolakan terhadap Coldplay di Malaysia dan Indonesia karena indikasi aliansi LGBTQ+, Singapura tak punya masalah soal itu karena kecenderungan sekuler mereka. 

Baca Juga: Nambah Lagi, Coldplay Jadi 6 Hari Konser di Singapura

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya