TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[REVIEW] Maharaja, Investigasi Perampokan yang Lampaui Ekspektasi

'Oldboy' versi Tamil

Maharaja (dok. Netflix/Maharaja)

Bingung harus nonton apa akhir pekan ini? Coba Maharaja, film thriller-aksi yang sedang tayang di salah satu layanan over-the-top (OTT). Rilis perdana pada Juni 2024, film ini jadi salah satu yang paling sukses secara komersial di India saat ini.

Datang dari Tamil, sinema garapan Nithilan Swaminathan ini berpotensi ulang kisah manis RRR (2022) yang tandai kebangkitan industri film India Selatan. Apa sih kekuatan film ini? Mengapa ia begitu fenomenal? Mari simak ulasannya berikut ini. 

1. Bermula dari laporan seorang tukang cukur yang jadi korban perampokan

Maharaja (dok. Netflix/Maharaja)

Maharaja diambil dari nama protagonis utamanya, seorang tukang cukur yang kehilangan istrinya karena sebuah kecelakaan tragis. Maharaja (Vijay Sethupathi) hanya tinggal bersama sang putri yang beranjak remaja dan sebuah tempat sampah besi yang mereka namai Lakshmi.

Lakshmi dianggap Maharaja sebagai representasi dewa yang menyelamatkan putrinya dari kematian saat kecelakaan terjadi. Sejak saat itu, tempat sampah buluk itu menempati posisi penting dalam hidup ayah dan anak tersebut. 

Hidup mereka cenderung lempeng sampai satu hari Maharaja tampak mendatangi kantor polisi. Di sinilah penonton diajak menyelami satu kasus yang sebelumnya tak tampak di kamera, sebuah perampokan. Lewat kronologi yang ia ceritakan pada polisi, sang lakon mengaku ada tiga orang pria yang menyatroni rumahnya, menganiaya dirinya, dan mencuri Lakshmi. Ia memohon pada polisi untuk menemukan Lakshmi, yang jelas disepelekan dan tak diambil pusing.

Namun, menyerah tak ada dalam kamus Maharaja. Ia menyuap polisi dengan uang tabungannya dan memohon mereka untuk menemukan tempat sampah bernama Lakshmi itu. 

Baca Juga: 7 Film India Mirip Maharaja dengan Plot Twist Mengejutkan

2. Ternyata film dikemas dengan alur maju mundur

Maharaja (dok. Netflix/Maharaja)

Keberadaan uang membuat polisi akhirnya bergerak, sebuah tamparan telak dari Nithilan Swaminathan untuk aparat India. Menariknya, pada fase ini pula, penonton dibikin takjub karena baru menyadari kalau sedari tadi, sekuens dan potongan adegan sebelum Maharaja mendatangi kantor polisi adalah kilas balik.Karakter-karakter yang diperkenalkan tanpa konteks apapun sebelumnya ternyata punya kaitan dengan Maharaja. Namun, benang merahnya sengaja diulur perlahan. 

Maharaja memang tokoh sentral di film ini, tetapi cerita para karakter pendukungnya tak kalah menarik. Penonton diberi waktu untuk mengenal mereka, si inspektur korup yang menerima uang suap Maharaja sampai para pelaku perampokan.

Ini seperti sebuah strategi mempermainkan emosi penonton, semacam pengingat kalau manusia selalu punya dua sisi: negatif dan positif. Pilihan ada di tangan masing-masing, mana yang hendak kita biarkan dominan. 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya