TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film yang Menyoal Cancel Culture, Plotnya Kontemplatif

Budi Pekerti dan Dream Scenario ada di dalamnya

Budi Pekerti (dok. Rekata Studio/Budi Pekerti)

Cancel culture merupakan sebuah gerakan yang muncul pada era media sosial. Menurut PEW Research Center makna figuratif "cancel" muncul pada sebuah lagu era 1980-an untuk mengindikasikan kandasnya sebuah hubungan asmara. Namun, saat media sosial jadi bagian tak terlepaskan dalam hidup manusia, penggunaan terma "cancel" meluas ke diskursus politik di Amerika Serikat. 

Budaya melakukan canceling muncul sebagai taktik untuk menghukum orang-orang yang dianggap bertanggungjawab atas satu kesalahan atau melanggar norma tertentu. Mulai dari melakukan pelecehan seksual, pelanggaran kode etik dalam pekerjaan, melontarkan komentar berbau SARA, dan lain sebagainya. 

Sayangnya, cancel culture kadang dilakukan dengan terburu-buru tanpa verifikasi apalagi proses peradilan. Berbekal potongan video atau narasi saja, warganet bisa membuat berbagai tuduhan dan hujatan yang berakibat fatal. Padahal bila ternyata salah, sama saja kita sudah menyebar fitnah dan menghancurkan hidup seseorang yang tidak berdosa. Dampak dari cancel culture yang asal-asalan juga bisa membuat korban kasus lain yang sudah susah payah memberanikan diri berkata jujur kehilangan kredibilitasnya. 

Polemik itu yang coba diangkat sineas dalam beberapa karya mereka. Mengajak kita berkontemplasi soal cancel culture, judul film di bawah ini layak ditonton sebagai pengingat. 

 

1. Budi Pekerti (2023)

film Budi Pekerti (dok. Rekata Studio/Budi Pekerti)

Budi Pekerti mungkin jadi film Indonesia pertama yang mengangkat isu cancel culture. Sinema karya Wregas Bhanuteja ini mengikuti kehidupan seorang guru yang potongan videonya saat mengumpat pada seseorang viral di media sosial. 

Tak peduli konteks dan situasi sebenarnya, warganet ramai-ramai menghujat balik sang guru. Karier dan kehidupan sosialnya di ambang kehancuran karena potongan video itu. 

Baca Juga: Review Film Budi Pekerti, Buruknya Cancel Culture di Media Sosial

2. The Hunt (2012)

film The Hunt (dok. Zentropa/The Hunt)

Sebelum Budi Pekerti, sutradara Denmark Thomas Vinterberg pernah menjegal isu serupa. Pada awal 2010-an, latar film ini, media sosial memang belum marak. Namun, pengakuan salah satu bocah TK bahwa ia dilecehkan seorang guru menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut di sebuah kota kecil di Denmark. 

Sang guru bernama Lucas (Mads Mikkelsen) yang baru saja bercerai dari istrinya dan sedang berjuang untuk dapat separuh hak asuh atas putranya. Namun, semuanya ambyar karena tuduhan itu. 

3. Tar (2022)

film Tar (dok. Focus Features/Tar)

Meraih 6 nominasi Oscar 2023, Tar menyoal cancel culture dari sudut pandang seorang dirigen orkestra sukses yang tiba-tiba kehilangan segalanya saat sekelompok orang mendakwanya melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Mulai dari pelanggaran kode etik seperti favoritisme, mengucapkan kata-kata kasar yang bernada diskriminatif, hingga berbagai keburukan lain terungkap ke publik.

Cate Blanchett sukses memerankan protagonis perempuan yang bikin penonton tak bersimpati. Tetapi di sisi lain, filmnya bikin kita berpikir ulang soal budaya cancel yang terburu-buru. 

4. Dream Scenario (2023)

film Dream Scenario (dok. A24/Dream Scenario)

Dream Scenario gak kalah seru. Digarap sutradara Norwegia, Kristoffer Borgli, film ini salah satu yang thought-provoking dan amat relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Nicolas Cage didapuk jadi seorang pria yang pada satu malam jadi terkenal karena hadir di mimpi hampir semua orang di dunia. Prinsipnya sama seperti orang yang mendulang popularitas dalam waktu singkat karena video yang ia unggah viral. 

Padahal Paul, sang lakon adalah pria biasa dengan penampilan dan pekerjaan paling biasa yang pernah dibayangkan. Ketika popularitasnya naik karena fenomena itu, orang-orang mulai mendekatinya terutama pebisnis yang ingin menggunakannya untuk kepentingan pemasaran.

Di sisi lain, banyak orang yang tiba-tiba sebal dengan eksistensinya karena kebetulan dapat mimpi yang buruk dengan Paul sebagai cameonya. 

Baca Juga: 5 Bahaya Cancel Culture yang Wajib Kamu Tahu, Stop Jadi Orang Toxic

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya