TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Film Stoik Terbaik, Ampuh Redakan Overthinking

Salah satu trik hidup sadar penuh hadir utuh

To Leslie (dok. Momentum Pictures/To Leslie)

Pernah dengar nasihat yang bilang kalau kebahagiaan itu harusnya datang dari dalam diri bukan sebaliknya? Itu ternyata bagian dari salah satu aliran filsafat stoikisme. Aliran ini menekankan pada pengendalian diri untuk mencapai kebahagiaan yang seutuhnya. Dengan menguasai skill mengendalikan diri dan emosi itulah kamu bakal terbebas dari godaan buat memikirkan hal-hal nonesensial alias overthinking. 

Menariknya, tak cuma dalam kehidupan nyata, aliran stoikisme ini juga sering dipakai dalam pembuatan sinema. Entah disengaja atau tidak, kesepuluh film dari beragam sineas berbeda ini punya banyak elemen stoik di dalamnya. Sedang berjuang lepas dari kebiasaan overthinking? Coba tonton judul berikut, dijamin mereda. 

Baca Juga: 7 Koleksi Unik Bertema The Warriors, Film dan Game Terkenal di Masanya

1. Perfect Days (2023)

Perfect Days (dok. MUBI/Perfect Days)

Perfect Days adalah salah satu film yang menampilkan karakter stoik terjelas. Ia mengikuti rutinitas petugas kebersihan toilet umum bernama Hirayama (Kōji Yakusho) yang meski sering dianggap remeh orang lain, ternyata menikmati kesederhanaan hidupnya. Ia sosok yang sudah tak butuh validasi eksternal. Pekerjaannya dilakukan dengan sepenuh hati, dan ia masih punya banyak waktu untuk menikmati hobinya membaca buku dan mengoleksi kaset pita. 

2. To Leslie (2022)

To Leslie (dok. Momentum Pictures/To Leslie)

To Leslie memang gak setenang Perfect Days di awal. Lakonnya saja seorang alkoholik yang hidupnya berantakan. Uang yang ia dapat dari lotre habis begitu saja dan saat ia terkatung-katung tanpa rumah dan harta tersisa, memilih pulang ke kampung halamannya.

Sebagai orang-orang yang tahu betul watak dan riwayat Leslie (Andrea Riseborough), sedikit yang mau berbaik hati memberinya tumpangan. Namun, semua berubah saat ia menemukan rekaman lawas putranya yang mengingatkannya pada mimpi dan visinya di masa lalu. Leslie perlahan menemukan tujuan hidup dan kebahagiaan internal, meninggalkan alkohol yang selama ini dijadikan pelariannya.

3. Sometimes I Think About Dying (2023)

Sometimes I Think About Dying (dok. New Europe Film Sales/Sometimes I Think About Dying)

Kehampaan juga dirasakan lakon film Sometimes I Think About Dying, Fran (Daisy Ridley). Hidupnya monoton dan ia merasa terisolasi tanpa teman ngobrol satu pun di rumah maupun kantor. Sampai satu hari, seorang pegawai baru datang dan mengubah pemikirannya selama ini. Fran yang suka membayangkan bilamana ia mati saja ketimbang hidup tanpa tujuan merasa kalau ternyata masih banyak hal yang bisa dan ingin ia lakukan. 

4. The Intouchables (2011)

The Intouchables (dok. Canal+/The Intouchables)

Didiagnosa mengalami kelumpuhan hampir seluruh badan, seorang pria kaya juga sempat frustrasi dan berpikir untuk mati saja. Ia akhirnya bertemu perawat yang ternyata bisa memahaminya. Sama dengan si pasien, sang perawat juga sebenarnya tak berharap dapat pekerjaan ini karena sudah berkali-kali ditolak pada fase wawancara. Namun, justru sikap pesimis keduanya yang menyatukan mereka. Ketimbang marah dan mengeluh, ternyata banyak hal menarik yang bisa mereka lakukan dan tetap saling menguntungkan. 

5. The Lives of Others (2006)

The Lives of Others (dok. ARTE/The Lives of Others)

Film stoik lain yang tak kalah insightful adalah The Lives of Others. Film ini mengikuti perspektif seorang mata-mata dari agen keamanan rahasia Jerman Timur, Stasi. Tiap harinya, ia bekerja menguntit dan mengawasi gerak-gerik seorang pria yang menurutnya punya potensi membelot.

Seiring ia mengikuti sang target, pertanyaan-pertanyaan seputar moral mulai mengusiknya. Mengapa ia begitu terobsesi untuk menjatuhkan sosok ini? Film ini berhasil memotret proses seseorang yang tergerak untuk menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri, tetapi harus tertampar dulu. 

Baca Juga: 5 Film tentang Perjuangan Penulis Membuat Karya, Penuh Dedikasi!

6. Pig (2021)

Pig (dok. NEON/Pig)

Pig mengikuti seorang pria enigmatik yang memilih hidup menyendiri di tengah hutan bersama babi kesayangannya. Ia bertahan hidup dengan berburu truffle (komoditas jamur langka yang banyak dipakai untuk makanan mewah) yang bakal dibeli distributor setianya tiap minggu. Satu hari, kelihaian babi yang sudah ia latih mencari truffle itu tersebar dan seseorang menculiknya. Bersama sang distributor, ia terpaksa kembali ke kota untuk merebut kembali sang babi tercinta. Di sinilah ia dipaksa menghadapi masa lalunya yang kelam.  

7. Paterson (2015)

film Paterson (dok. Amazon Studios/Paterson)

Punya hobi menulis puisi, seorang pria justru menjalani rutinitas monoton sebagai sopir bus kota. Di sela-sela kesehariannya, ia tetap menulis, tetapi tak pernah membagikannya ke khalayak alih-alih mencoba mengirimnya ke penerbit. Saat satu hari ia berhasil mengumpulkan niat untuk menyebarkan karyanya, sebuah hal tak terduga terjadi. Paterson sering disebut sebuah perayaan untuk kebebasan memilih dan menikmati hal-hal kecil dalam hidup. Disertai pula dengan ketenangan saat sebuah rencana yang kita buat tak berjalan sesuai ekspektasi. 

8. Little Forest (2017)

Little Forest (dok. Megabox Plus M/Little Forest)

Little Forest juga punya vibrasi yang sama. Ia berpusat pada seorang perempuan muda yang memilih meninggalkan karier dan ingar bingar Seoul untuk kembali ke kampung halamannya. Di sana, ia tak menemukan ibunya, tetapi mendapati kebun sang ibu yang tumbuh subur. Awalnya hanya ingin liburan karena suntuk, ia justru mendapati dirinya menemukan kedamaian di desa itu. Banyak hal-hal sederhana yang selama ini ia abaikan ternyata punya banyak makna sejak ia tinggal di rumah lawasnya itu. 

9. Only Yesterday (1991)

Only Yesterday (dok. Netflix/Only Yesterday)

Only Yesterday bicara isu yang sama dengan Little Forest. Ini soal perempuan muda yang menemukan dirinya ternyata merindukan desa tempatnya besar setelah bertahun-tahun berkarier di kota besar. Tak ia sangka, banyak juga kerabat dan teman-teman lamanya yang memilih kembali ke desa. Perjalanannya pulang kampung kali ini benar-benar jadi yang paling membuka mata. 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya