TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film tentang Frugal dan Slow Living, Penyegar di Kala Suntuk

Rekomendasi film yang menenangkan

Little Forest (dok. Megabox Plus M/Little Forest)

Sedang suntuk dengan tekanan pekerjaan dan segala rutinitas harian? Mungkin ini waktumu untuk rehat sejenak dari segala yang bikin suntuk. Bila healing ke luar kota maupun luar negeri belum memungkinkan, meluangkan waktu dua jam untuk nonton film bisa jadi solusi terbaik. 

Coba tonton lima film tentang frugal living dan slow living berikut ini. Rasanya menenangkan dan siapa tahu bisa membantumu menemukan solusi atas masalahmu. 

1. Little Forest (2018)

Little Forest (dok. Megabox Plus M/Little Forest)

Little Forest diadaptasi dari manga berjudul sama karya Daisuke Igarashi. Ceritanya tentang perempuan usia 20-an yang gagal lolos ujian masuk kerja dan akhirnya memilih kembali ke rumah masa kecilnya. Di sana ia menemukan kebun peninggalan ibunya yang telah tiada. 

Keputusannya seolah seperti kemunduran, tetapi ternyata lewat kebun itulah ia menemukan berbagai pencerahan dan kenyamanan hidup. Little Forest ideal ditonton saat hati sedang gundah, karena bikin adem banget. 

Baca Juga: 10 Film yang Menganalisis Dampak Rasa Duka pada Hidup Seseorang

2. The Wind Will Carry Us (1999)

The Wind Will Carry Us (dok. Janus Films/The Wind Will Carry Us)

Kalau lakon di film klasik Iran The Wind Will Carry Us awalnya memang ke desa untuk keperluan pekerjaan, yakni meliput sebuah upacara pemakaman tradisional. Namun, tak disangka kematian yang ia tunggu-tunggu justru tak kunjung terjadi.

Sang lakon malah menemukan sisi lain dari dirinya sendiri saat menjalani slow living di desa itu dan tanpa sengaja berhasil membantu penduduk setempat. Sebuah pesan moral yang menarik dan tak pasaran dari sang maestro, Abbas Kiarostami. 

3. Departures (2008)

Departures (dok. Amuse Soft/Departures)

Departures adalah salah satu film Jepang terlaris yang juga menyoal slow living. Film garapan Yojiro Takita ini mengikuti kehidupan seorang musisi yang kehilangan pekerjaan bergengsinya di Tokyo. Ia dan istrinya pun pindah ke kampung halamannya dan tanpa sengaja menceburkan diri ke profesi yang tak biasa, yakni mengurusi pemakaman. 

Pada fase itulah, sang mantan musisi menemukan zen dalam hidupnya. Ini salah satu film yang mencoba berargumen bahwa pekerjaan impian bukan soal materi dan status, tetapi tentang koneksi sosial dan dampak yang kita berikan ke lingkungan sekitar. 

4. Microhabitat (2017)

Microhabitat (dok. Korean Film Council/Microhabitat)

Microhabitat garapan sutradara Jeon Go Woon juga bisa jadi bahan healing-mu akhir pekan. Esom didapuk jadi Miso, seorang perempuan 30-an yang hidupnya terlunta-lunta usai tak lagi jadi musisi. Tak seperti rekan-rekannya sesama musisi yang beralih profesi demi kestabilan finansial, Miso mempertahankan idealismenya.

Sosok Miso tidak bisa dibilang ideal, ia juga menyebalkan dan tak rasional, tetapi ini bisa dilihat sebagai caranya melawan tuntutan kapitalisme dengan caranya sendiri. Plotnya unik dan bikin penonton ikut merenung. Paket komplit buat penikmat drama sosial dan tragicomedy.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Survival di HBO GO, Perjuangan Bertahan Hidup

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya