TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Film dan Serial Superpower Mirip Moving, Tak Kalah Seru

Menang karena pendekatan humanisnya

The Innocents (dok. IFC Films/The Innocents)

Kesuksesan drakor Moving (2023) jadi tamparan keras untuk kreator film superhero di mana saja. Tidak seperti film-film soal kekuatan super biasa, ada unsur humanis dalam Moving yang bikin serial ini terasa beda dan spesial. Bahkan untuk film bergenre aksi, mereka cukup nekat menggunakan laju yang lumayan lambat. 

Jika kamu salah satu penggemar berat Moving yang masih susah berpindah ke lain hati setelah menamatkannya, coba tujuh film dan serial di bawah. Menggunakan pendekatan humanis yang serupa dengan Moving, genre superhero yang mungkin tak menarik buat sebagian orang berubah jadi tontonan yang memikat. 

Baca Juga: 7 Karakter yang Berpotensi Jadi Villain, jika Ada Moving Season 2

1. Heroes (2006—2010)

Heroes (dok. Prime Video/Heroes)

Heroes adalah serial superhero Amerika Serikat yang tayang selama 4 musim. Premis awalnya tidak bisa dibilang baru, tetapi lekat dengan keseharian. Layaknya Moving, serial dimulai dengan perkenalan beberapa orang biasa yang punya kemampuan super masing-masing.

Saat masih berusaha mengenal dan memelajari kekuatan itu, satu per satu dari mereka ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi hampir sama. Rupanya mereka diincar satu sosok yang memiliki kemampuan menyerap kekuatan super milik orang lain. 

2. Legion (2017-2019)

Legion (dok. FX Networks/Legion)

Digarap sutradara di balik serial brilian Fargo, serial FX berjudul Legion pun tak kalah unik dan kompleksnya. Kisahnya berkutat pada David Haller yang didiagnosa mengidap skizofrenia sejak kecil. Saat beranjak dewasa, ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya sadar bahwa apa yang ia lihat selama ini bukan halusinasi.

Legion tayang selama 3 musim dan dijuluki salah satu serial superhero paling inovatif. Tak muluk-muluk menyelamatkan dunia dari kehancuran, isu yang jadi titik beratnya cukup mikro, yakni penyakit mental dan stereotip yang menyertainya. 

3. Raising Dion (2020—2022)

Raising Dion (dok. Netflix/Raising Dion)

Mirip dengan Moving, serial Netflix Raising Dion membahas pergolakan batin orangtua dengan anak yang punya bakat spesial. Sang ibu, Nicole, berusaha memahami bakat itu sambil melindungi sang putra dari pihak-pihak yang bisa saja menolak bahkan mengeksploitasinya. Pendekatan humanisnya menawan dan segar, silakan coba nikmati kisah keluarga ini dalam dua musim. 

Baca Juga: 5 Alasan Popularitas Film Superhero Menurun, Penonton Bosan?

4. Chronicle (2012)

Chronicle (dok. Twentieth Century Fox/Chronicle)

Tak ingin berkomitmen nonton serial, silakan jatuhkan pilihan pada film fitur saja. Salah satu yang harus kamu tamatkan setelah nonton Moving adalah Chronicle. Film arahan Josh Trank berformat found footage ini mengikuti kehidupan tiga remaja yang tanpa sengaja dapat kekuatan super. 

Khas remaja, mereka menggunakannya untuk bersenang-senang tanpa mengerti betul konsekuensi dan tanggung jawab dari kekuatan itu. Tingkah mereka yang ceroboh dan didorong emosi yang meletu-letup pun berakhir tragis. 

5. The Innocents (2021)

The Innocents (dok. Mer Film/The Innocents)

Hampir sama dengan film sebelumnya, The Innocents pun memotret bilamana kekuatan super diberikan pada anak-anak yang belum paham konsekuensi dari perbuatan mereka. Semua dimulai ketika kakak beradik, Ida dan Anna, pindah ke apartemen baru dan bertemu beberapa teman sebaya. Salah satunya bocah laki-laki bernama Ben. 

Pada momen itulah, ketiganya sadar kalau mereka punya kekuatan super masing-masing. Ida dan Anna menggunakannya sesekali untuk bermain, tetapi tidak dengan Ben yang ternyata menyimpan trauma dan amarah. Drama slow-burn ini siap membuatmu merinding, terutama menjelang credit-roll. 

6. Everything, Everywhere, All At Once (2022)

film Everything Everywhere All at Once (dok. A24/Everything Everywhere All at Once)

Everything, Everywhere, All At Once (EEAO) juga bisa jadi salah satu referensi film superpower yang tak generik. Dimulai dengan perkenalan sebuah keluarga keturunan Asia di Amerika Serikat yang terdiri dari pasutri Waymond dan Evelyn serta anak perempuan mereka, Joy.

Satu hari saat sedang mengurus masalah pekerjaan, Evelyn tiba-tiba menemukan dirinya bisa melompat dari satu semesta ke semesta lainnya. Namun, kemampuannya itu terancam sosok bernama Jobu Tupaki yang sebenarnya versi lain dari Joy. Ada banyak isu domestik dan sosial yang dibahas di sini. 

7. Psychokinesis (2018)

Psychokinesis (dok. Netflix/Psychokinesis)

Kebalikan dari EEAO, film superhero Korea Psychokinesis jauh lebih sederhana dan heartwarming. Protagonis utamanya adalah Seok Heon (Ryu Seung-Ryong), petugas keamanan yang tak sengaja dapat kemampuan telekinesis.

Awalnya hendak menggunakan kekuatannya untuk kepentingan pribadi, ia justru tergerak untuk menolong tetangga-tetangganya yang terancam kehilangan properti mereka karena keserakahan perusahaan kontraktor. Sama dengan Moving, film ini menggunakan sudut pandang kelas pekerja. 

Baca Juga: 5 Film Superhero dengan Elemen Perjalanan Waktu, Terbaru The Flash

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya