TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

11 Film Asia Jebolan Festival Film 2023, Layak Dinanti Penayangannya

Catat dulu judulnya, sambil tunggu kabar selanjutnya

Monster (dok. Toronto International Film Festival/Monster)

Beberapa tahun belakangan invasi hallyu (produk budaya Korea Selatan) dalam industri perfilman dunia semakin tampak jelas. Didukung oleh kehadiran layanan streaming, popularitas serial dan film asal Korsel pun tak lagi bisa terbendung. Apalagi untuk penonton tanah air, produk sinematik Korsel terasa lebih dekat secara kultur alias relatable sehingga lebih nyaman diikuti. 

Secara tak langsung, fenomena ini juga mengangkat popularitas film-film asal negara Asia lain termasuk karya dalam negeri sendiri. Sepanjang tahun 2023 saja kita sudah disuguhi puluhan karya brilian dari sineas-sineas Asia. Tak perlu susah-susah cari satu per satu, simak beberapa daftar film Asia terbaik 2023 berikut yang dikurasi berdasar jebolan tiga festival film bergengsi, yakni Sundance Film Festival, Cannes Film Festival, dan Toronto International Film Festival (TIFF).  

1. Monster (2023)

Monster (dok. Toronto International Film Festival/Monster)

Monster adalah proyek kolaborasi sutradara Hirokazu Koreeda dan penulis naskah Yuji Sakamoto. Tayang perdana di Cannes Film Festival 2023, film ini bertumpu pada tiga sudut pandang, seorang bocah bernama Minato, ibunya, dan seorang guru di sekolahnya.

Satu hari, Minato mengadu pada ibunya bahwa sang guru melakukan kekerasan. Sang ibu marah dan menuntut penjelasan. Dari situ, film akan bergulir secara tidak linier, diselingi kilas balik dan pergeseran sudut pandang. 

2. Budi Pekerti (2023)

Budi Pekerti (dok. Rekata Studio/Budi Pekerti)

Dikenal pula dengan judul internasional Andragogy, Wregas Bhanuteja kembali mengeksploitasi konflik khas dalam negeri dalam sebuah film yang menghipnotis dan thought-provoking. Kali ini konflik terbangun ketika seorang guru terekam melontarkan umpatan dan viral di media sosial.

Mengabaikan konteks sebenarnya, perbuatan sang guru pun menuai kontra dan kritik pedas. Memilih diam, hidup dan kariernya pun terancam hancur. Film ini tayang perdana di TIFF pada September 2023 lalu. 

3. Perfect Days (2023)

Perfect Days (dok. Festival de Cannes/Perfect Days)

Disutradarai Wim Wenders yang sebenarnya lebih sering merilis film dokumenter, Perfect Days berhasil meraih satu penghargaan di Cannes Film Festival 2023. Aktor senior Jepang Koji Yakusho didapuk jadi seorang pria paruh baya yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Tokyo.

Di sela-sela kesibukannya bekerja, ia menikmati waktu sendirinya dengan mendengarkan musik, membaca buku, dan mengamati pohon. Terdengar seperti sinema ideal untuk para introvert, bukan?

4. The Breaking Ice (2023)

The Breaking Ice (dok. Festival de Cannes/The Breaking Ice)

The Breaking Ice baru saja dipilih Singapura sebagai submisi resmi mereka pada Oscar 2024. Tayang pula di Cannes dan berkompetisi dalam kategori Un Certain Regard (khusus sutradara muda), film ini sering disertakan dalam genre coming-of-age dan romance. Ada tiga karakter utama di dalamnya, semuanya anak muda yang dipertemukan dalam satu momen liburan di perbatasan utara China.

Tak dangkal, filmnya membahas eksistensi kelompok etnik minoritas dan beberapa isu sosial relevan lain. Anthony Chen selaku sutradara bukan nama sembarangan. Pada 2013, ia mencetak sejarah kala filmnya Ilo Ilo merebut Camera d'Or di Cannes Film Festival dan jadi film Singapura pertama yang mendapatkan penghargaan di ajang tersebut. 

Baca Juga: 8 Film Asia Paling Ditunggu di TIFF 2023, Ada Budi Pekerti!

5. Tiger Stripes (2023)

Tiger Stripes (dok. Semaine de La Critique/Tiger Stripes)

Tiger Stripes adalah film pemenang Semaine de La Critique, festival paralel Cannes yang dibuat khusus untuk mengekspos karya debut yang potensial. Sutradaranya Amanda Nell Eu asal Malaysia. Dalam karya debutnya itu, ia mengeksplorasi perubahan suasana hati dan fisik yang harus dilewati seorang bocah praremaja bernama Zaffan. Masa puber Zaffan jadi lebih menantang karena ia tinggal di tengah masyarakat yang konservatif. 

6. Concrete Utopia (2023)

Concrete Utopia (dok. Lotte Entertainment/Concrete Utopia )

Terpilih jadi wakil Korea Selatan untuk Oscar 2024, Concrete Utopia ternyata hasil adaptasi sebuah komik berjudul Pleasant Bullying.  Film ini bisa dibilang reimajinasi sang kreator bilamana Seoul dilanda gempa besar dan hanya menyisakan beberapa bangunan layak huni. Apa yang akan berubah dari tatanan masyarakat di sana jadi diskursus besar film itu.

Concrete Utopia sebenarnya sudah tayang di beberapa bioskop Indonesia pada Agustus 2023 lalu. Mereka juga ditayangkan di TIFF 2023. Kalau kelewatan, sabarlah menunggu jadwal penayangan massalnya. 

7. Inside the Yellow Cocoon Shell (2023)

Inside the Yellow Cocoon Shell (dok. Unifrance/Inside the Yellow Cocoon Shell)

Meraih Camera d'Or pada Cannes Film Festival 2023, Inside the Yellow Cocoon Shell adalah film Vietnam arahan sutradara Phạm Thiên Ân. Kisahnya berkutat pada Thien, pemuda yang tiba-tiba dapat tanggung jawab untuk mengurus pemakaman kakak iparnya dan jadi wali sementara atas keponakannya.

Sembari mencari jalan keluar, ia berusaha mencari keberadaan kakak laki-lakinya yang merupakan ayah sang keponakan. Dengan tempo lambat dan pemandangan pedesaan Vietnam yang berkabut, kamu akan dibuat hanyut dalam perjalanan sang lakon. 

8. Youth (Spring) (2023)

Youth (dok. Unifrance/Youth)

Berdurasi 3 jam, film dokumenter ini akan membawamu mengikuti keseharian anak-anak muda yang bekerja di pabrik-pabrik tekstil di Zhili, China. Kebanyakan dari mereka datang dari desa-desa di tepian Sungai Yangtze.

Tak hanya bekerja di tempat yang sempit, mayoritas dari mereka berbagi kamar dengan banyak orang. Obrolan mereka pun menggetarkan hati, impian untuk mapan dan punya anak serasa jauh dari jangkauan. Film karya sutradara Wang Bing ini sempat berkompetisi pada Cannes Film Festival 2023 di kategori dokumenter. Ini sekaligus jadi film China kesekian yang berusaha mengkritik minimnya hak dan perlakuan manusiawi terhadap pekerja. 

9. Past Lives (2023)

Past Lives (dok. A24/Past Lives)

Kontras dengan film sebelumnya, Past Lives mungkin bias kelas menengah. Namun, ia jadi film ideal untuk penikmat sinema romantis yang tak klise. Kamu akan diajak mengikuti kehidupan Nora, seorang Korea yang bermigrasi ke Amerika Serikat bersama keluarganya sejak kecil. 

Ia meninggalkan sahabatnya Hae Sung yang sebenarnya ia taksir dan sebaliknya menaruh hati padanya. Namun, setelah beberapa dekade berlalu, menjalin relasi romantis bukan perkara sederhana untuk keduanya. Past Lives pertama kali tayang di Sundance 2023 dan dipuji banyak orang saat tayang di bioskop-bioskop Amerika. 

10. The Monk and the Gun (2023)

The Monk and the Gun (dok. Toronto International Film Festival/The Monk and the Gun)

Setelah sukses membawa Lunana: A Yak in the Classroom merengkuh nominasi Oscar pada 2022, Pawo Choyning Dorji kembali dengan The Monk and the Gun yang berlatar Bhutan 2006. Saat itu, negeri itu berada dalam masa transisi dari monarki absolut ke monarki konstitusional.

Perubahan itu memunculkan keresahan di masyarakat, termasuk dalam komunitas Buddha yang dipimpin seorang Lama. Film ini diajukan Bhutan jadi perwakilan mereka pada Oscar 2024 mendatang. 

Baca Juga: 7 Film Asia Terbaik Sepanjang Masa Versi IMDb, Beragam Genre

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya