TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Faktor yang Dongkrak Popularitas Peggy Gou, Ikon Musik EDM!

Ikon musik dan fesyen

Peggy Gou (instagram.com/peggygou)

Dominasi laki-laki dan ras kulit putih dalam industri musik, terutama genre EDM (electronic dance music) terlihat jelas secara kasat mata. Coba saja sebutkan nama DJ dan produser musik EDM tersohor saat ini? Pasti tak jauh-jauh dari nama-nama pria kulit putih, seperti David Guetta, Alan Walker, Felix Jaehn, Martin Garrix, Gryffin (Daniel Griffith), Zedd (Anton Zaslavski), Marshmello (Christopher Comstock), dan lain sebagainya.

Profesor Samantha Warren dari University of Portsmouth lewat studinya memperkirakan bahwa jumlah pelaku bisnis perempuan di sektor musik EDM cukup terbatas. Yakni, hanya ada 10 persen DJ (disk jockey) dan 5 persen produser musik electronic-dance yang bergender perempuan pada level global. 

Itu yang membuat kemunculan Peggy Gou jadi menarik. Selain ia perempuan, Gou berlatarbelakang Asia yang membuatnya menyandang status minoritas ganda di ranah EDM. Menerjang segala tantangan itu, karier Peggy Gou justru meroket sejak perilisan lagu "It Makes You Forget (Itgehane)" dan "Starry Night" pada 2018 dan 2019. Sempat terhenti karena pandemik, namanya kembali menyeruak lewat lagu terbarunya "(It Goes Like) Nanana" pada Juni 2023 lalu.

Gou jelas bukan satu-satunya DJ perempuan yang layak tembus ranah arus utama. Namun, apa yang membuat jalannya terbuka? Ini beberapa faktor yang menjelaskan terdongkraknya popularitas Peggy Gou. 

Baca Juga: 5 Musisi EDM Barat Hits 2000-an, Favorit Anak Gaul Jaman Old!

1. Perkenalkan subgenre baru dalam musik, yakni K-House

Peggy Gou (instagram.com/peggygou)

Musik Peggy Gou dianggap berbeda dari rekan-rekan sejawatnya. Ia mengeklaimnya sebagai K-House, musik house (salah satu cabang EDM) ala Korea. Ditemani vokalnya yang sultry, lagu-lagu Gou memang lebih lembut dan nyaman didengar bila dibanding lagu-lagu EDM yang biasa diciptakan produser dan DJ lain. 

Meski lebih lembut, lagu Gou tidak kehilangan elemen energiknya. Justru lagunya ideal diputar berulang-ulang. Tak hanya menulis lirik dalam bahasa Inggris, Gou juga menyertakan bahasa Korea dalam lagunya. Ini menambah kekhasan dan keunikan yang membuat klaimnya soal K-House bukan sesuatu yang dipaksakan. 

Baca Juga: 5 Lagu Kpop Bergenre EDM yang Gak Kalah Keren dari Lagu Barat

2. Membangun pasarnya di Eropa, basis utama penggemar musik EDM dunia

Peggy Gou (instagram.com/peggygou)

Gou juga lihai membangun pasar untuk musiknya ini. Ia sendiri berkenalan dengan skena EDM saat tinggal di Inggris untuk bersekolah dan kuliah. Berada di Eropa membuatnya sadar betapa populernya musik house dan EDM secara umum. Apalagi saat ia berada di Berlin, ibu kota Jerman yang dikenal sebagai markas besar musik electronic dance dunia. 

Melansir Deutsche-Welle, pelopor instrumen musik elektronik berasal dari Jerman, yakni Karlheinz Stockhausen. Band elektropop pertama di dunia pun berasal dari Dusseldorf, bernama Kraftwerk yang aktif pada 1970-an. Bahkan Kraftwerk dipercaya menginspirasi musisi-musisi pop, punk, dan rock 1980-an macam David Bowie, Depeche Mode, Blur, dan Joy Division. 

Pada 1990--2000-an, kala Inggris dan Amerika Serikat mulai meminati genre musik berbasis gitar, musik elektronik menemukan pegiat dan penggemarnya di berbagai negara Eropa Barat dan Skandinavia. Ini ditandai dengan kemunculan Bjork, Daft Punk, Loco Dice,  DJ Sammy, Todd Terje. Bila merujuk daftar 25 DJ yang paling berpengaruh di industri musik versi Rolling Stone, kamu akan menemukan setidaknya 5 DJ yang berbasis di Berlin, Jerman.

Sampai sekarang, legasi Jerman sebagai rumah untuk DJ terbaik di Eropa masih ada. Musisi EDM generasi baru bermunculan. Misalnya saja Felix Jaehn, Robin Schulz, Paul van Dyk, hingga Alle Farben. Kini daftar itu diperpanjang dengan kehadiran Peggy Gou. 

Baca Juga: 12 Musisi Perempuan Barat Bersuara Rendah, Khas Banget! 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya