TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Film Aftersun, Nostalgia Liburan Ayah dan Putrinya 

Karya debut sutradara Charlotte Wells yang menggelora

adegan film Aftersun (dok. A24/Aftersun)

Menjelang akhir tahun, biasanya mulai banyak film-film jebolan festival yang ditayangkan secara massal, baik lewat bioskop maupun layanan siaran daring. Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah film debut sutradara Charlotte Wells berjudul Aftersun

Mendapuk aktor yang sedang naik daun, Paul Mescal dan aktris pendatang baru Frankie Corio, film ini dipuji habis-habisan oleh kritikus. Bahkan, beberapa media seperti The Guardian, Timeout, dan Empire memberinya bintang lima. Situs milik kritikus Roger Ebert yang dikenal selektif dan pelit memberi nilai, rela memberi empat bintang untuk film tersebut. 

Apa sih yang membuatnya spesial? Simak beberapa fakta film Aftersun, nostalgia liburan ayah dan putrinya di bawah ini sambil menunggu penayangan massalnya untuk publik!

1. Dipotret dari sudut pandang seorang putri yang mengenang momen liburan dengan ayahnya

adegan film Aftersun (instagram.com/mubi)

Alur utama di film ini adalah nostalgia yang menjalari kepala seorang perempuan dewasa bernama Sophie. Ia mengenang masa-masa indah ketika berlibur berdua dengan ayahnya di sebuah resort murah di Turki beberapa dekade lalu. 

Saat itu, ia masih berusia 11 tahun dan sang ayah tampak pula masih berusia sekitar akhir 20-an. Secara tidak langsung, penonton bisa berasumsi kalau Sophie lahir dari kedua orangtua yang masih amat muda, yang tidak merencanakan kehadirannya sama sekali. 

Baca Juga: 7 Fakta Film Aftersun, Kisah Perjuangan Paul Mescal Jadi Papa Muda

2. Drama domestik yang sederhana, tetapi menyentuh 

Paul Mescal dan Frankie Corio dalam film Aftersun (instagram.com/a24)

Dari alur utama tadi, kita sudah bisa menyimpulkan bahwa film ini masuk dalam kategori drama domestik atau drama yang membahas isu-isu dalam keluarga. Tidak ada abuse dan kekerasan dalam Aftersun, ia murni dikemas seperti semacam observasi anak-anak pada tingkah orang dewasa.

Banyak hal yang terjadi pada orang dewasa termasuk orangtua kita yang tak kita pahami saat kita masih kecil. Barulah ketika kita beranjak dewasa dan merasakan sendiri besarnya tanggung jawab dalam karier dan keluarga yang kita bangun, perjuangan-perjuangan orangtua terasa relevan. Inilah emosi yang dieksplorasi Charlotte Wells dalam Aftersun. 

3. Angkat isu kecemasan, depresi, dan adiksi alkohol

Isu-isu di atas diekspos Charlotte Wells lewat karakter si ayah, Calum. Beberapa adegan seperti upayanya melakukan gerakan Tai Chi hingga adegan di mana sang ayah menangis sendirian adalah cara tidak langsung sutrada memperlihatkan perjuangan Calum berperang dengan dirinya sendiri. Di depan Sophie, ia berusaha untuk jadi ayah yang baik dan penuh perhatian, tetapi di balik itu ia harus berjibaku dengan kehidupan yang sulit.

Selain sang ayah, Wells juga memberikan porsi seimbang untuk menilik pergolakan batin Sophie. Sebagai anak yang harus mengalami perpisahan orangtuanya, Sophie pun dilanda berbagai kebingungan dan terlatih menjadi pribadi yang lebih bijak dari teman-teman sebayanya. 

Meski tampak sederhana, Wells dipuji karena bisa menciptakan kedalaman cerita yang mumpuni lewat detail-detail dalam film. Semuanya mengajak penonton ikut aktif berasumsi, membuat opini, dan menebak ketimbang mendikte.

4. Didukung dengan sinematografi yang apik dari  Gregory Oke

adegan film Aftersun (dok.MUBI/Aftersun)

Gregory Oke bukanlah sosok yang mentereng di bidang sinematografi. Pengalamannya sebagai sinematografer baru tercatat dalam enam proyek dan kebanyakan film pendek.  Ia lebih sering menggarap mixing suara ketimbang sinematografi. 

Proyek terbesar dan terbaiknya saat ini mungkin Aftersun. Ia memilih color grading yang menonjolkan nuansa musim panas, hangat dan lembut. Menambah kesan melakonlis dalam film.

Pemilihan angle kameranya juga menawan; memotret sosok Calum dan Sophie lewat cara yang misterius. Selaras dengan visi sang sutradara yang ingin mendorong penonton membuat persepsi sendiri atas apa yang tampak di kamera. 

Estetika tersebut dilengkapi dengan pemilihan kostum dan latar yang tak kalah ciamik. Aftersun bisa dibilang film arthouse yang sengaja dibuat untuk memanjakan cinephile.

Baca Juga: 9 Potret Frankie Corio, Putri Paul Mescal di Film Aftersun

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya