TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Coldplay Jadi Band Tersukses di Dunia Sekarang, Segera Konser!

Kemauan untuk mengikuti perkembangan zaman salah satunya 

Coldplay (instagram.com/coldplay)

Rasanya tak berlebihan ketika Coldplay dimasukkan dalam daftar band tersukses di dunia. Aktif sejak 1997, sinar mereka belum juga redup meski zaman terus berubah. Lagu-lagu lawas mereka terus diputar bak koleksi klasik yang tak ada matinya. Sementara, karya-karya baru mereka tak pula kalah pamor ketika bersaing dengan lagu-lagu rilisan baru. 

Padahal faktanya tak sedikit band seangkatan mereka yang bubar di tengah jalan. Entah karena gagal secara komersial atau perkara konflik internal. Apa sebenarnya yang menjelaskan kesuksesan Coldplay? Berikut beberapa alasan yang mungkin bisa menjawab rasa penasaranmu. 

1. Lagu-lagu mereka puitis, indah, tetapi tetap mudah dicerna 

Coldplay (instagram.com/coldplay)

Sudah bukan rahasia lagi kalau sebagian musisi di dunia gemar membuat lirik yang mengeksploitasi hasrat seksual manusia. Ini yang membuat beberapa lirik lagu dirasa kurang cocok didengar anak-anak di bawah umur.

Coldplay jadi salah satu musisi yang menghindari lirik-lirik macam itu. Mereka memilih untuk membuat lagu dengan lirik yang indah, estetik, tanpa harus menyentuh isu-isu sensitif. Tentu mereka bukan pelopornya. Band-band lawas seperti The Smiths, Oasis, dan Joy Division juga dikenal sebagai pelopor lagu dengan lirik menawan tanpa mengeksploitasi hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas.

Musisi-musisi indie masa kini juga banyak yang mengikuti jejak tersebut. Namun, harus diakui lagu gubahan Chris Martin, dkk. cenderung lebih mudah dicerna. Ini mungkin salah satu faktor yang membuat mereka mudah diingat dan disuka. 

Baca Juga: 5 Atraksi Menarik di Konser Music of the Spheres Coldplay, Seru Banget

2. Kemauan untuk berevolusi sesuai perkembangan zaman dan permintaan pasar

Coldplay dan BTS (instagram.com/coldplay)

Coldplay juga tipe band yang melek bisnis. Mereka tidak segan berevolusi dari waktu ke waktu mengikuti zaman. Pada awal kemunculannya sekitar akhir 90-an dan awal 2000-an, Coldplay mengusung genre alternative rock yang saat itu naik daun. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai bergeser ke genre pop dan electronic dance yang lebih diminati. 

Coldplay juga jeli melihat tren yang berkembang. Proyek kolaborasi mereka dengan BTS dan Selena Gomez jadi buktinya. Ini seperti langkah mempertahankan relevansi mereka di industri musik. Tiap menggelar konser di satu negara, mereka juga akan mengajak penyanyi lokal untuk ikut jadi penampil. 

Sebagai band yang sudah lama bergelut di industri musik, kemauan mereka untuk membuka ruang kolaborasi layak diapresiasi. Tak banyak musisi sekaliber mereka yang bersedia melakukannya. 

3. Personel yang humble membuat Coldplay gampang diterima siapa saja 

Coldplay (instagram.com/coldplay)

Ben Beaumont-Thomas dari The Guardian pernah menulis pendapatnya tentang Coldplay. Menurutnya, mereka bukan tipe musisi yang stylist, bahkan cenderung kikuk saat berada di panggung. Namun, ini bisa jadi nilai plus tersendiri.

Seperti yang kemudian dijabarkan Carlos Marcos dari El Pais, para personel Coldplay tidak memancarkan aura bintang rock pada umumnya yang identik dengan misteri, kharisma, dan berbagai daya tarik fisik lainnya. Justru Coldplay hadir layaknya orang biasa. Dengan senyum ramah, kerendahan hati, dan apresiasi tinggi pada penggemar, mereka seakan hendak memperpendek jarak dengan penggemar. 

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Coldplay Ditambah Pajak dan Fee

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya