TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Film Terbaik tentang Mahasiswa Indonesia, Berbagai Macam Genre!

Tontonan seru untuk mahasiswa baru

dok. Miles Films/Gie

Dunia perkuliahan memiliki berbagai macam hal yang menarik untuk diceritakan. Mulai dari menjadi mahasiswa baru, aktif dalam isu-isu publik, hingga sulitnya menuju sidang skripsi. Walaupun sering dianggap sebagai aktivis, dunia mahasiswa juga tak kalah dilengkapi dengan kisah romantis.

Dianggap memiliki cerita yang atraktif dan edukatif, tak jarang beberapa rumah produksi film mengangkat tema perkuliahan yang disajikan melalui berbagai macam genre. Berikut ini ada 7 film Indonesia yang menceritakan berbagai fase kehidupan para mahasiswa. Ada apa saja, ya?

1. Mahasiwi Baru (2019)

Film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini menjadi angin segar bagi dunia film tentang perkuliahan. Mengangkat tema tentang hak pendidikan bagi semua orang, film ini dibintangi oleh artis senior Widyawati yang berperan sebagai Lastri, seorang wanita lanjut usia yang memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Menjadi mahasiswi baru di usia yang tak lagi muda, Lastri mendapatkan tantangan untuk bergaul dengan teman-teman yang usianya jauh di bawahnya dan lingkungan kampus yang meragukan keseriusannya dalam menempuh pendidikan.

Film bergenre komedi drama ini dirilis bertepatan dengan momen masuknya para mahasiswa baru di berbagai universitas dan diharapkan dapat membangkitkan semangat para calon mahasiswa. Film ini layak untuk kamu tonton karena memiliki cerita yang menarik dan menguatkan amanat UUD 1945 bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang.

2. Mau Jadi Apa? (2017)

Selain menjadi sutradara dengan Monty Tiwa, Soleh Solihun juga menjadi pemeran utama dalam film ini. Berlatar belakang tahun 1997, Soleh Solihun yang telah menjadi mahasiswa baru Universitas Padjajaran merasa ragu dengan keputusannya berkuliah di sana karena lokasi kampus yang jauh dari keramaian dan juga lingkungan yang gersang.

Bersama teman-teman lainnya seperti Lukman (Boris Bokir), Marsyel (Adjis Doaibu), Eko (Awwe), Fey (Anggika Bölsterli), dan Syarif (Ricky Wattimena), Soleh mendirikan majalah kampus yang mengangkat topik-topik ringan bernama Korung Goni yang merupakan kependekan dari Kabar, Ungkapan, Gosip, dan Opini. Dalam menjalankan Karung Goni, Soleh dkk mendapatkan cibiran dari kelompok majalan Fakta Jatinangor yang mendominasi kampus dan dipimpin oleh Pandji (Ronal Surapradja).

Diangkat dari kisah nyata, Soleh Solihun berupaya membuktikan bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing untuk menjawab pertanyaan, "Mau jadi apa?". Walaupun bergenre komedi, film ini sangat cocok untuk kamu para mahasiswa yang masih galau dan bingung dengan cita-cita kamu ke depannya.

3. Gie (2005)

Film biografi yang disutradarai oleh Riri Riza ini diambil dari perjuangan seorang aktivis mahasiswa bernama Soe Hok Gie yang tertuang dalam bukunya yang berjudul Catatan Seorang Demonstran. Gie yang diperankan oleh Nicholas Saputra adalah seorang pemuda keturunan Tionghoa yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Indonesia. Selama menjadi mahasiswa, Gie dikenal sebagai aktivis kampus dan jurnalis lepas yang sangat kritis terhadap pemerintah.

Film Gie menceritakan peliknya suasana kehidupan mahasiswa saat itu dalam melawan Pemerintah Orde Lama. Film Gie memberikan pelajaran kepada para mahasiswa untuk selalu bersikap jujur dan memiliki pendirian kuat walaupun diterjang hal-hal yang menyimpang. Film ini berhasil memborong tiga penghargaan pada Festival Film Indonesia 2005 dalam kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik, dan Penata Sinematografi Terbaik.

Film ini pas untuk kamu yang menyukai beragam isu sosial dan akan membawa kamu untuk turut merasakan semangat Gie dalam memperjuangkan hak rakyat Indonesia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film di Nominasi Best Film Buil Film Awards 2022

4. Di Balik 98 (2015)

Film ini menceritakan situasi yang dihadapi oleh mahasiswa pada tahun 1998 di mana pada saat itu terjadi krisis moneter yang melanda Indonesia. Mahasiswa menjadi kelompok terdepan dalam demonstrasi yang bertujuan untuk menurunkan Presiden Soeharto yang dianggap tak mampu menangani krisis ini. Diana (Chelsea Islan) dan Daniel (Boy William) merupakan sepasang kekasih ikut berjuang bersama mahasiswa dari kampus lain dalam Demonstrasi 1998.

Ketegangan film ini dapat dirasakan pada adegan di mana Diana harus berhadapan dengan kakak iparnya yaitu Bagus (Donny Alamsyah) yang merupakan petugas pengamanan demonstrasi mahasiswa. Sementara itu, Daniel harus kehilangan keluarganya akibat sentimen publik terhadap keturunan Tionghoa saat Kerusuhan Mei 1998 terjadi.

Sebagai sutradara, Lukman Sardi berhasil menggabungkan suasana haru, tegang, sedih, dan bahagia dalam film berdurasi 105 menit tersebut. Film ini mengingatkan kita betapa besarnya perjuangan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam mewujudkan Reformasi Indonesia.

5. Dear Nathan: Thank You Salma (2022)

Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles) baru saja menjajaki kehidupan sesungguhnya sebagai mahasiswa. Sepasang kekasih ini memiliki prinsip yang berbeda dalam memandang isu sosial. Nathan beranggapan bahwa seluruh keluh kesah masyarakat harus dituangkan dalam bentuk demonstrasi di lapangan, sedangkan Salma menganggap hal itu sangat berisiko dan berpikir bahwa demonstrasi akan efektif apabila dilakukan secara digital karena dapat menjamah publik lebih luas.

Konflik internal mereka segera mereda ketika mendapati temannya, Zanna (Indah Permatasari), yang mengalami pelecehan seksual oleh pejabat organisasi kampus mereka. Untuk membantu keadilan bagi Zanna, Nathan dan Salma bekerja sama dengan Afkar (Ardhito Pramono) melalui kampanye digital di media sosial.

Film bergenre drama romantis ini berupakan sekuel akhir dari serangkaian film Dear Nathan. Film ini sangat layak ditonton karena mencerminkan tantangan yang dihadapi mahasiswa masa kini serta menambah wawasan tentang isu kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus.

6. KKN di Desa Penari (2022)

KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa yang umumnya dilakukan menjelang semester akhir perkuliahan. Film ini mengangkat kisah sekelompok mahasiswa yang menjalankan KKN di desa misterius dan berujung malapetaka.

Film bergenre horor ini didaptasi dari utas Twitter yang dipublikasi oleh oleh akun @SimpleM81378523 dengan judul yang sama. Film ini menceritakan Nur (Tissa Biani) dkk yang mengalami kejadian tak terduga saat melaksanakan program KKN. Tak hanya mistis, film ini juga menceritakan tentang kisah percintaan yang terjadi dalam kelompok KKN tersebut.

Film ini sangat cocok bagi kamu yang ingin menonton film horor tapi penuh dengan edukasi. Film karya Awi Suryadi ini memegang rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa, dengan jumlah tiket yang terjual hingga 9,2 juta penonton.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya