TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angela Halim Bongkar Serunya di Balik Desain Produksi Film Agak Laen

Pasar Malam Rawa Senggol lahir dari tanah kosong

Angela Halim bongkar serunya di balik desain produksi film Agak Laen (dok. IDN Times/Aditya Pratama)

Surabaya, IDN Times - Agak Laen (2024) menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa urutan kedua setelah KKN di Desa Penari (2022). Film arahan Muhadkly Acho ini menuai sorotan karena komedi dan alur yang disajikan.

Set Pasar Malam Rawa Senggol yang muncul di film ini menjadi perbincangan, terlebih karena dibuat dari nol di atas tanah kosong. Selain itu, wahana di pasar malam tersebut bisa dinikmati, bukan hanya pajangan.

Angela Halim, pengarah artistik asal Indonesia adalah mastermind di balik desain produksi film Agak Laen (2024). Kepada IDN Times dalam wawancara khusus program #COD alias Cerita Orang Dalam, Angela Halim membongkar serunya proses pembuatan hingga waktu yang dibutuhkan untuk membuat set!

1. Angela Halim ciptakan latar film Agak Laen di atas tanah kosong

Angela Halim (dok. Pribadi/Angela Halim)

Pasar Malam Rawa Senggol diciptakan dari tanah kosong melompong. Angie, panggilan akrab Angela sejak mengetahui sinopsisnya, langsung tertarik mencari referensi untuk set lokasi.

"Ya, pasar malam dalam film Agak Laen kami buat di atas tanah kosong melompong," mulai Angela Halim.

Ia menambahkan, "Saya segera mencari-cari referensi saat di rumah. Seantusias itu memang saya, kalau sudah suka banget sama ceritanya, padahal skenarionya saja belum dibagikan."

Imajinasi Angela Halim berdasarkan skenario disatukan dengan ide-ide dari sutradara dan sinematografer. Angela juga brainstorming bersama HOD (Head of Department) film Agak Laen (2024) lainnya.

"Pelan-pelan saya perlihatkan referensi saya berdasarkan imajinasi saya, apa yang saya bayangkan dan tangkap dari cerita itu. Kemudian di pertemuan-pertemuan berikutnya, muncul lah ide-ide dari sutradara dan sinematografer," lanjutnya.

Meski tetap melalui tahap brainstorming, tapi Muhadkly Acho, selaku sutradara dan Arfian, sinematografer tetap memberikan kebebasan bagi Angie untuk berkreasi.

"Sampai akhirnya kami melihat sendiri lokasinya, saya membuat desainnya, pembuatan ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan adegan dan pencahayaan," jelas Angie.

Angela Halim menambahkan, "Tapi umumnya secara desain, mereka memberikan kebebasan kepada saya."

 

Baca Juga: Oki Rengga Spills Film Agak Laen 2 Rencana Syuting 2025, Tayang Kapan?

2. Butuh waktu 3 minggu untuk membangun set pasar malam

Pasar Malam Rawa Senggol di film Agak Laen (Instagram.com/angieigna)

Pembuatan desain hingga membangun set lokasi di film Agak Laen (2024) membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Khususnya untuk mendesain Pasar Malam Rawa Senggol sendiri memakan waktu sekitar 2 minggu.

"Untuk mendesain, seingat saya mungkin 2 minggu ya sampai kami menemukan final desainnya yang disepakati bersama," tutur Angie.

Sedangkan membangun set pasar malamnya sendiri membutuhkan waktu 8 hari. Tim produksi memasang patok-patok di atas tanah kosong hingga men-touch up warna dari wahana yang ada.

"Memasang patok-patok di tanah kosong, loading mainan wahana, membangun rumah hantu, kantor, toilet dan pagar, lalu mengisi booth-booth atau tahapan dressing ruang-ruang, sampai men-touch up warna-warna dari wahana itu sendiri," urai art director dari film Sleep Call (2023) ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya