TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Momen Terbaik dalam Water 7 Saga One Piece

Momen mana yang paling kamu suka?

Robin menangis. (dok. Toei Animation/One Piece)

Water 7 Saga berlangsung pada paruh pertama serial One Piece. Meski perkembangan karakter kru Topi Jerami masih belum sebesar sekarang, Water 7 Saga bisa dibilang sebagai salah satu saga paling berkesan dalam seri ini. Tak hanya menampilkan konflik yang rumit, saga ini juga memperlihatkan banyak momen tidak terlupakan.

Dari sekian banyak hal yang terjadi selama Water 7 Saga berlangsung, kali ini penulis akan membahas lima momen terbaik dalam Water 7 Saga. Simak ulasan berikut.

5. Clover mengungkapkan rahasia Abad Kekosongan

Clou D Clover (dok. Toei Animation/One Piece)

Momen ini terjadi selama kilas balik Nico Robin. Sebelum Angkatan Laut melakukan Buster Call di Ohara, Profesor Clover sempat berbincang dengan Gorosei. Dalam perbincangan ini, Clover mengungkapkan sejauh mana ia mengetahui Abad Kekosongan.

Menurut Clover, Abad Kekosongan berlangsung selama 800 hingga 900 tahun yang lalu. Saat itu, dunia dipimpin oleh kerajaan yang dikenal dengan Kerajaan Besar. Namun, ada 20 kerajaan yang kemudian berhasil menggulingkan Kerajaan Besar. 20 kerajaan yang berhasil menggulingkan Kerajaan Besar tersebut kini menjadi Pemerintah Dunia.

Sayangnya, ketika Clover mencoba untuk mengungkapkan siapa saja yang terlibat dengan 20 kerajaan, Gorosei langsung memerintahkan Spandine untuk menembaknya. Clover memang berhasil selamat, tetapi dirinya tetap mati karena Buster Call. Meski harus mengorbankan seorang arkeolog yang sangat berharga, Clover telah memberikan pengungkapan besar terhadap seri.

4. Luffy bertengkar dengan Usopp

Usopp menantang Luffy. (dok. Toei Animation/One Piece)

Pertengkaran antara Luffy dan Usopp mungkin merupakan salah satu konflik internal terbesar yang pernah terjadi dalam Topi Jerami. Ketika kru tiba di Water 7, Going Merry sudah sangat rusak dan tidak bisa diperbaiki. Akhirnya, Luffy memutuskan untuk menggantikan Going Merry dengan membeli kapal baru.

Namun, Usopp justru tidak terima dengan keputusan sang kapten. Bagi Usopp, Going Merry adalah harta berharga pemberian orang yang ia cintai, yakni Kaya. Akhirnya, Usopp menyatakan keluar dari kru dan menantang Luffy bertarung untuk memperebutkan Going Merry.

Tentu saja Luffy dapat dengan mudah mengalahkan Usopp dalam pertarungan mereka. Meski berhasil memenangkan pertarungan, Luffy tetap memberikan Going Merry kepada Usopp. Setelah pertarungannya dengan Usopp, Luffy hanya bisa menangis karena dirinya baru menyadari bahwa menjadi kapten tidak semudah yang ia bayangkan.

Baca Juga: Nasib 7 Karakter Kuat One Piece setelah Dikalahkan Luffy

3. Topi Jerami harus berpisah dengan Going Merry

Topi Jerami memberikan penghormatan terakhir kepada Going Merry. (dok. Toei Animation/One Piece)

Meski Usopp telah menyatakan keluar dari kru dan Luffy sudah melepas Going Merry, Usopp dan Going Merry tetap terlibat dalam pertarungan di Enies Lobby. Going Merry melakukan tugas terakhirnya dengan menyelamatkan kru dari Enies Lobby. Sayangnya, ketika kru tiba di Water 7, kondisi Going Merry sudah tidak terselamatkan lagi.

Hingga akhirnya, kru Topi Jerami berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Going Merry. Kru memutuskan untuk membakar Going Merry dan menenggelamkannya ke dasar lautan. Meski Going Merry hanyalah sebuah kapal, momen ini tetap menjadi momen yang emosional. Bagaimanapun, Topi Jerami sudah melakukan perjalanan yang panjang bersama Going Merry.

2. Kilas balik Nico Robin

Robin melarikan diri. (dok. Toei Animation/One Piece)

Setelah melihat kilas balik Nico Robin, Robin bisa dibilang sebagai kru dengan latar belakang paling tragis dalam Topi Jerami. Robin sendiri dilahirkan sebagai anak dari seorang arkeolog Ohara, yakni Nico Olvia. Suatu hari, Olvia memutuskan untuk meninggalkan Robin demi mencari Poneglyph dan mengungkap rahasia Abad Kekosongan.

Sejak saat itu, Robin tinggal bersama bibinya yang jahat. Saat Robin masih kecil, tidak ada orang yang peduli kepadanya, selain para cendekiawan di Ohara. Singkat cerita, Olvia tertangkap oleh Angkatan Laut yang akhirnya berujung pada Buster Call di Ohara.

Di sini, Robin bertemu dengan Marinir yang mengkhianati Angkatan Laut demi menyelamatkan Olvia, yaitu Jaguar D Saul. Selama Buster Call berlangsung, Saul menjadi salah satu orang yang membantu Robin melarikan diri. Selain itu, Saul adalah orang yang mengajari Robin untuk tetap tertawa, bahkan pada situasi tersulit sekalipun.

Sejak saat itu, Robin harus mengkhianati banyak orang demi bertahan hidup. Pada usianya yang masih 8 tahun, Robin sudah dijuluki sebagai Anak Iblis dan memiliki bounty sebesar 79 juta berries. Hal tersebut membuat Robin diburu oleh semua orang sampai akhirnya dirinya bertemu dengan Topi Jerami.

Verified Writer

Arya Nenggala

https://www.youtube.com/@animelore666

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya