Bisa dibilang, Summit War Saga adalah puncak dari bagian pertama One Piece, sebelum seri akhirnya mengalami time skip selama 2 tahun. Berbagai masalah muncul dan terlihat rumit selama saga ini berlangsung. Di sini, Luffy tak hanya harus berpisah dengan teman-temannya, dirinya juga kehilangan orang yang paling ia sayangi, yaitu Portgas D Ace.
Selama saga berlangsung, seri menampilkan banyak momen yang tidak terlupakan. Dimulai dari momen epik sampai momen sedih, berikut lima momen terbaik dalam Summit War Saga One Piece. Simak ulasan ini.
5. Shanks menghentikan Perang Puncak
Shanks (dok. Toei Animation/One Piece) Perang Puncak di Marineford berhasil dimenangkan oleh Angkatan Laut. Mereka tidak hanya berhasil membunuh Ace, tetapi juga berhasil menangkap ikan yang lebih besar, yaitu Whitebeard. Meskipun hasilnya sudah terlihat, perang masih belum berakhir, bahkan setelah kematian Ace dan Whitebeard.
Ketika para bajak laut dan Marinir terus saling membunuh satu sama lain tanpa alasan, Shanks akhirnya tiba. Dengan penuh karisma, Shanks mengatakan jika masih ingin terus berperang tanpa alasan, mereka harus berhadapan dengan Bajak Laut Rambut Merah. Seketika, para bajak laut dan Marinir menjatuhkan senjata mereka dan perang akhirnya berakhir.
Momen ini menjadi momen paling epik yang pernah dilakukan oleh Shanks. Terlebih, sebelum tiba di Marineford, Shanks sempat menghentikan Kaido yang ingin ikut campur terhadap peperangan tersebut. Dengan Shanks yang berhasil menghentikan perang, ini menjadi fakta bahwa Shanks adalah Yonko yang paling ditakuti di dunia.
4. Kematian Whitebeard
kematian Whitebeard (dok. Toei Animation/One Piece) Setelah kematian Ace, Whitebeard harus berhadapan dengan mantan krunya yang berkhianat. Yang dimaksud siapa lagi kalau bukan Blackbeard. Whitebeard sebenarnya bisa saja menghancurkan kru Blackbeard dengan mudah. Namun, Whitebeard sudah terlalu tua dan sakit-sakitan sehingga dirinya sudah tidak dalam kondisi primanya.
Pada akhirnya, Whitebeard mati di tangan kru Blackbeard setelah menerima serangan bertubi-tubi. Tetap saja, kematian Whitebeard menjadi momen paling bikin merinding selama Summit War Saga berlangsung. Sebelum Whitebeard mengembuskan napas terakhirnya, Whitebeard menyatakan bahwa One Piece itu ada.
Tentunya, hal ini memulai era baru karena pernyataan Whitebeard semakin memberikan semangat kepada para bajak laut untuk memburu One Piece. Hal lain yang membuat momen ini semakin bikin merinding ialah fakta bahwa Whitebeard mati berdiri. Bahkan, setelah kematiannya, Whitebeard masih mempertahankan gelarnya sebagai manusia terkuat di dunia.
Baca Juga: Mengenal 5 Gorosei dalam Serial One Piece
3. Luffy dipisahkan dengan krunya oleh Kuma
Luffy menangis setelah dipisahkan dengan krunya. (dok. Toei Animation/One Piece) Kejadian ini adalah buntut dari tindakan Luffy di Rumah Pelelangan Manusia. Setelah memukul Bangsawan Dunia, Laksamana Kizaru diturunkan untuk menangkap Topi Jerami. Sementara Luffy dan krunya sempat berhadapan dengan Kizaru, Silvers Rayleigh akhirnya turun tangan untuk memberikan Topi Jerami kesempatan untuk melarikan diri.
Namun, Topi Jerami harus berhadapan salah satu Shichibukai, yakni Bartholomew Kuma. Dengan menggunakan kekuatannya, Kuma membuat kru Topi Jerami menghilang satu per satu. Melihat hal tersebut, Luffy hanya bisa menangis karena dirinya tidak bisa melindungi krunya.
Meski begitu, apa yang dilakukan oleh Kuma sebenarnya adalah untuk menyelamatkan Topi Jerami. Kuma mengetahui bahwa Topi Jerami akan memasuki Dunia Baru, tetapi mereka belum cukup kuat. Karena itu, Kuma mengirim kru Topi Jerami ke tempat di mana mereka bisa berlatih untuk lebih siap menghadapi Dunia Baru. Terbukti, Kuma melindungi Thousand Sunny ketika Topi Jerami berlatih selama 2 tahun.
2. Luffy memukul Saint Charlos
Luffy bersiap untuk memukul Charlos. (dok. Toei Animation/One Piece) Momen ketika Luffy memukul Saint Charlos merupakan momen paling memuaskan dalam seri ini. Kita sudah melihat bagaimana menjijikkannya tingkah para Bangsawan Dunia. Akhirnya, Luffy berhasil melampiaskan kekesalan para penonton dengan memukul Charlos.
Semuanya dimulai ketika kru pergi ke Rumah Pelelangan Manusia untuk menyelamatkan Camie. Namun, setibanya di sana, Hachi ditembak oleh Charlos setelah dirinya mengetahui bahwa Hachi adalah Manusia Ikan. Alih-alih menyesal, Charlos malah kegirangan karena telah menembak Manusia Ikan.
Tentunya, hal tersebut membuat Luffy kesal hingga akhirnya Luffy mendaratkan pukulan ke wajah Charlos. Meski menjadi momen yang memuaskan, tindakan Luffy tetap terbilang ceroboh. Buktinya, dampak dari tindakan tersebut sangat membahayakan kru Topi Jerami.
1. Ace mengorbankan nyawanya untuk Luffy
Ace melindungi Luffy dari Akainu. (dok. Toei Animation/One Piece) Ketika Perang Puncak berlangsung, Luffy sebenarnya sempat berhasil menyelamatkan Ace. Namun, ketika mereka hendak melarikan diri, Akainu memprovokasi Ace dengan mengatakan bahwa Whitebeard hanyalah pecundang dari masa lalu. Ace yang tidak terima langsung bertarung dengan Akainu.
Di tengah pertarungan, Akainu bermain kotor dengan menyerang Luffy yang tidak berdaya. Ace langsung memasang badan sehingga dirinya terbunuh karena serangan Akainu. Sebelum kematiannya, Ace mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah mencintainya, terutama kepada Luffy.
Tentu momen ini menjadi momen paling mengundang air mata dalam sepanjang cerita One Piece. Kematian Ace memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan karakter Luffy. Luffy tak mau kehilangan orang tercintanya lagi sehingga dirinya meminta Rayleigh untuk melatihnya agar menjadi lebih kuat.
Summit War Saga memiliki begitu banyak momen yang tidak terlupakan. Dari sekian banyak kejadian selama saga berlangsung, kelima momen di atas menjadi momen terbaik. Jadi, momen apa yang paling kamu suka?
Baca Juga: Kenapa Luffy Adalah Kapten Bajak Laut Terbaik di One Piece?
