TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kejahatan Terbesar Kenjaku dalam Jujutsu Kaisen

Sukuna hidup gara-gara Kenjaku?

Kenjaku (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Dalam serial Jujutsu Kaisen, Kenjaku berperan sebagai salah satu antagonis utama. Kenjaku sendiri merupakan seorang Penyihir Jujutsu kuno yang sudah hidup selama ribuan tahun. Dirinya bisa bertahan hidup hingga sekarang karena memiliki kemampuan untuk memindahkan otaknya ke tubuh orang lain dan mengendalikan korbannya.

Kenjaku bisa dibilang sebagai salah satu penjahat paling mengerikan dalam anime. Bukan hanya karena kekuatannya, tetapi ini juga karena kekejamannya. Selama seri berlangsung, Kenjaku telah melakukan banyak kejahatan yang mengerikan. Kali ini, penulis akan membahas lima kejahatan terburuk yang pernah dilakukan oleh Kenjaku. Simak ulasannya!

5. Menciptakan Cursed Womb: Death Painting

Noritoshi Kamo (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Sebelum mengambil tubuh Suguru Geto, Kenjaku pernah menggunakan tubuh Noritoshi Kamo. Selama dirinya menggunakan tubuh Noritoshi, Kenjaku melakukan eksperimen yang tidak manusiawi. Dirinya melakukan eksperimen kepada perempuan untuk menciptakan manusia setengah Roh Terkutuk yang disebut dengan Cursed Womb: Death Painting.

Dalam eksperimennya, Kenjaku memaksa seorang perempuan untuk hamil 9 kali dan menggugurkan kandungannya 9 kali. Dengan mencampurkan darah manusia dengan Roh Terkutuk, terciptalah Cursed Womb: Death Painting. Berkat eksperimen keji tersebut, Noritoshi Kamo dicap sebagai Penyihir Jujutsu paling kejam yang pernah ada.

 

4. Membuat Amerika Serikat melakukan perburuan Penyihir Jujutsu

Kenjaku (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Demi mendapatkan Energi Kutukan yang lebih besar, Kenjaku sempat pergi ke Amerika Serikat. Di sana, dirinya mengungkapkan bahwa Energi Kutukan bisa menjadi pengganti energi utama. Sontak, hal tersebut akhirnya mendorong pemerintah Amerika untuk melakukan perburuan terhadap Penyihir Jujutsu ke seluruh negeri.

Hal ini tidak hanya menyebabkan pembantaian yang mengerikan, tetapi juga berpotensi memulai perang antara Amerika dan Jepang. Karena Kenjaku, Amerika mulai melihat Jepang sebagai sumber energi. Jika Amerika melakukan perburuan Penyihir Jujutsu ke Jepang secara besar-besaran, hal tersebut dapat memulai perang untuk kedua negara.

Baca Juga: 10 Karakter Jujutsu Kaisen yang Meninggal Terlalu Cepat

3. Memulai Culling Game

Deadly Sentencing (dok. Shueisha/Jujutsu Kaisen)

Culling Game bisa dibilang sebagai salah satu peristiwa paling berdarah dalam Jujutsu Kaisen. Demi mencapai tujuannya, Kenjaku membutuhkan Energi Kutukan yang sangat besar. Karena Energi Kutukan ini hanya bisa didapatkan dengan pembantaian, Kenjaku akhirnya memulai Culling Game.

Culling Game sendiri merupakan sebuah permainan battle royale antara para Penyihir Jujutsu. Di sini, para Penyihir Jujutsu harus saling membunuh satu sama lain untuk bertahan hidup. Demi membuat permainan semakin menegangkan, Kenjaku juga membangkitkan kembali para Penyihir Jujutsu kuno untuk berpartisipasi dalam permainan ini. Culling Game tidak hanya menyebabkan kematian dari banyak Penyihir Jujutsu, tetapi non-Penyihir Jujutsu juga terkena imbas dari permainan ini.

2. Bertanggung jawab atas Insiden Shibuya

kata-kata terakhir Nanami (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Insiden Shibuya adalah insiden paling berdarah lain yang disebabkan oleh Kenjaku. Dalam insiden ini, Kenjaku melepas banyak Roh Terkutuk untuk membunuh para warga yang berada di Shibuya. Mengerikannya lagi, Kenjaku juga memasang barier untuk mencegah orang-orang melarikan diri.

Insiden Shibuya bisa dibilang sebagai salah satu pembantaian terbesar yang dilakukan oleh Kenjaku. Di sini, kita tak hanya kehilangan banyak Penyihir Jujutsu, tetapi juga banyak orang awam yang menjadi korban. Adapun, tujuan Kenjaku memulai Insiden Shibuya ialah untuk menyegel Satoru Gojo.

Verified Writer

Arya Nenggala

https://www.youtube.com/@animelore666

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya