TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan 13 Going on 30 Masih Seru Ditonton, Film Klasik Ikonik!

Kisah Jenna dalam komedi romantis yang pasti memikat hati

potret Jennifer Garner sebagai Jenna di film Going on 30 (dok. Sony Pictures Entertainment/13 Going on 30)

Kabar gembira bagi para pencinta film komedi romantis! 13 Going on 30 (2004), film yang telah menjadi favorit banyak orang sejak dirilis pada  2004, kini sudah bisa disaksikan di Netflix mulai 1 Agustus 2024.

Dibintangi oleh Jennifer Garner dan Mark Ruffalo, 13 Going on 30 menghadirkan kisah mengharukan dan menghibur tentang gadis bernama Jenna Rink. Usianya masih 13, yang secara ajaib berubah menjadi dirinya yang berusia 30 tahun. Saat umurnya berubah, ia mendapatkan kehidupan yang diinginkannya, tetapi juga kehilangan hal-hal penting.

Film ini sudah berusia 20 tahun, tetapi dijamin tetap menarik bagi generasi sekarang, khususnya yang ingin mengetahui lebih banyak tentang budaya pop dan gaya hidup zaman dulu. Jadi, jangan khawatir jika kamu tidak mengalami momen-momen nostalgia tersebut secara langsung, karena film ini tetap menghibur dan relevan.

Baca Juga: 6 Film Terbaik David Frankel selain The Devil Wears Prada

1. Memberikan pesan berharga

cuplikan orang tua Jenna di film Going on 30 (dok. Sony Pictures Entertainment/13 Going on 30)

Sebagai sebuah film coming of age, 13 Going on 30 juga menggambarkan perjalanan Jenna dalam menemukan jati dirinya dan nilai-nilai yang penting dalam hidup. Film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya menjadi diri sendiri. Salah satunya untuk tidak terburu-buru mencapai kesuksesan material, karena kebahagiaan sebenarnya bisa datang dari hubungan yang tulus dan autentik. Hal ini dapat dimulai dengan menghargai apa yang sudah ada, termasuk keluarga dan persahabatan.

2. Penampilan Jennifer Garner menghidupkan karakter remaja

cuplikan film Going on 30 (dok. Sony Pictures Entertainment/13 Going on 30)

Akting Jennifer Garner sebagai Jenna sangat mengesankan. Ia mampu menggambarkan kepribadian seorang remaja berusia 13 tahun dengan kepolosan dan keceriaan yang terjebak dalam tubuh orang dewasa. Kemampuannya untuk memerankan karakter ini dengan natural membuat penonton merasa terhubung dengan perjalanannya. 

3. Cerita yang menghibur sekaligus menyentuh

cuplikan film 13 Going on 30 (dok. Sony Pictures Entertainment/13 Going on 30)

Kehidupan Jenna yang secara ajaib berubah dari anak berusia 13 tahun menjadi perempuan dewasa menghadirkan situasi-situasi konyol dan lucu. 13 Going on 30 tidak hanya menghibur, tetapi juga menyuguhkan cerita yang hangat dan penuh makna. Perjalanan Jenna untuk menemukan kembali dirinya sangat mengharukan, memberikan penonton pengalaman emosional yang berkesan. Kamu pasti terhibur, deh!

Baca Juga: 7 Film Drama Keluarga Dibintangi Jennifer Garner, Ada Family Switch!

4. Duo serasi Jennifer Garner dan Mark Ruffalo

potret Mark Ruffalo di film Going on 30 (dok. Sony Pictures Entertainment/13 Going on 30)

Cerita yang kuat tidak mungkin hadir tanpa chemistry yang luar biasa antara pemeran utamanya. Jennifer Garner dan Mark Ruffalo memiliki chemistry yang memukau di layar, dengan memerankan Jenna Rink dan Matty, sahabat Jenna dari masa kecil.

Chemistry keduanya membuat hubungan mereka meyakinkan dan mengharukan. Penonton akan merasa terhubung dengan dinamika hubungan mereka, yang menambah kedalaman emosional pada cerita film ini.

5. Mengenalkan tren dan musik 80-an

cuplikan film Going on 30 (dok. Sony Pictures Entertainment/13 Going on 30)

Bagi mereka yang menyukai era 80-an, 13 Going on 30 dipenuhi referensi budaya pop dari era tersebut, termasuk majalah, mainan, dan mode yang sangat khas dari dekade tersebut. Misalnya, kamar Jenna yang penuh dengan poster dan barang-barang dari masa kecilnya mencerminkan gaya hidup anak-anak di era 80-an.

Ada juga lagu-lagu hits dari era 80-an, seperti "Thriller" milik Michael Jackson, lengkap dengan koreografi ikoniknya. Ini mengingatkan penonton akan popularitas dance craze di tahun 80-an. Selain itu, ada lagu "Love is a Battlefield" oleh Pat Benatar dan "Jessie's Girl" oleh Rick Springfield. Lagu-lagu ini tidak hanya menambah kesenangan tetapi juga menghidupkan kembali kenangan masa lalu bagi penonton yang tumbuh di era tersebut.

Verified Writer

Davrean Dita

a zen writer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya