TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang Tuai Kontroversi

Pemuka agama hingga tokoh politik mengkritik keras

lambang Olimpiade di Menara Eiffel, Paris 2024 (commons.wikimedia.org/Ibex73)

Pada Jumat (26/07/2024), Olimpiade Musim Panas 2024 dibuka dan sedang berlangsung di Paris, Prancis. Banyak atlet profesional dari seluruh dunia ikut dalam kompetisi olahraga ini demi mendapatkan pengakuan berskala dunia. Olimpiade sendiri merupakan tradisi olahraga tertua di dunia yang pertama kali diadakan di Yunani kuno lebih dari 2.700 tahun yang lalu.

Di samping itu, ada upacara pembukaan yang tak kalah menariknya dari olimpiade ini. Acara pembukaannya diisi dengan pertunjukan musik yang fantastis. Namun, ada satu penampilan dari upacara pembukaan itu yang mengundang kemarahan dari para pemuka agama Kristen. Pasalnya, pertunjukan yang disajikan dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 ini tidak ada hubungannya dengan sportivitas, kerja sama internasional, dan seni. Nah, seperti apa, nih, penjelasan lengkap tentang pembukaan Olimpiade Paris 2024 ini?

Baca Juga: 7 Potret Azriel dan Sarah Menzel di Paris, Nonton Olimpiade 2024

1. Ada pertunjukan dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang menyinggung agama

lukisan Jan van Bijlert berjudul Feast of the Gods (Pesta Para Dewa) (commons.wikimedia.org/Jan van Bijlert)

Bagi orang awam, pembukaan Olimpiade Paris 2024 terlihat penuh warna, kitsch, dan mungkin agak berlebihan. Nah, bagi kamu yang mungkin akrab dengan estetika artistik Prancis, pasti tahu kalau Prancis terkenal dengan kabaret, impresionisme, surealisme, dan sastra Dekaden-nya. Pembukaan Olimpiade Paris 2024 menggabungkan seni-seni tersebut. Namun, ada semacam hinaan terhadap agama Kristen.

Pasalnya, menjelang akhir pertunjukan, pembukaan yang berlangsung selama empat jam ini menampilkan sekelompok waria yang menari di sepanjang meja dan ditengahnya ada seorang ratu yang mengenakan hiasan kepala. Diduga, ratu ini melambangkan Yesus. Selain itu, ada laki-laki dengan tubuh yang di cat warna biru, menyanyi di atas meja tersebut. Laki-laki bertubuh biru ini mewakili dewa Romawi Bacchus (Dewa Anggur Romawi) atau disebut juga Dewa Dionysus dalam nama Yunani. Nah, laki-laki bertubuh biru ini menjadi pusat perhatian dari sajian makanan di atas meja.

Banyak yang menafsirkan bahwa adegan terakhir dari pertunjukan Bacchus itu merupakan ejekan terhadap lukisan legendaris Leonardo Da Vinci tahun 1498 "The Last Supper". Namun, seperti yang dilaporkan Art News, pertunjukan tersebut justru mirip dengan lukisan pelukis Belanda bernama Jan van Bijlert tahun 1635, yang berjudul, "Festival of the Gods". Lukisan ini pun dipajang di museum Prancis.

2. Pemuka agama hingga tokoh politik mengutuk pembukaan Olimpiade Paris 2024

ilustrasi Uskup (pixabay.com/WenPhotos)

Pemimpin agama seperti French Bishops' Conference (uskup Prancis) mengatakan di X bahwa upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, bisa dibilang merupakan ejekan dan cemoohan terhadap agama Kristen. Mereka mengaku bahwa orang Kristen sangat terluka akibat provokasi yang dipertunjukkan dalam penggambaran Bacchus.

Sementara itu, di Amerika Serikat, Perwakilan Louisiana dan Ketua DPR Mike Johnson menulis di X bahwa pertunjukan Bacchus sangatlah mengejutkan dan menghina umat Kristen. Jenna Ellis, pengacara untuk kampanye Donald Trump pada 2020, menyebut kalau pembukaan Olimpiade Paris 2024 sangat menjijikkan, menyimpang, dan tidak senonoh, sebagaimana yang ia tulis di X. Bahkan Elon Musk menimpali di X, Musk mengatakan bahwa pertunjukan itu sangat tidak menghormati umat Kristen.

Mengutip pernyataan dari direktur artistik Olimpiade Paris 2024, Thomas Jolly, "Kami ingin melibatkan semua orang, sesederhana itu. Di Prancis, kami memiliki kebebasan berkreasi, kebebasan artistik. Kami beruntung tinggal di negara bebas di Prancis." 

Baca Juga: 7 Pemain Brasil di Olimpiade 2024 yang Pernah Membela Tim NBA

3. Direktur artistik Olimpiade Paris 2024 bermaksud menampilkan kebebasan dan keberagaman

potret Thomas Jolly (instagram.com/paris2024)

Penampilan Bacchus yang sangat dikritik dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 oleh umat Kristen ternyata dimaksudkan sebagai pesta pagan besar, yang ingin menghubungkan Olimpiade saat ini dengan orang-orang Yunani kono yang menyembah dewa-dewa Olympus. Menurut Thomas Jolly sendiri, yang merupakan direktur artistik Olimpiade Paris 2024, Dionysus adalah dewa perayaan dalam mitologi Yunani. Sedangkan dewa anggur sendiri, merupakan salah satu permata Prancis, dan ayah dari Séquana, dewi sungai Seine.

Thomas Jolly mengatakan bahwa pembukaan Olimpiade Paris 2024 dimaksudkan untuk menyatukan keberagaman dan perdamaian. Ia juga menegaskan bahwa Paris terkenal dengan nilai-nilai kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraannya. Namun, pesan itu tidak diterima oleh para pemimpin agama di seluruh dunia. Mereka semua bersikeras untuk menentangnya.

Gereja Ortodoks Rusia bahkan menyinggung keras bahwa Eropa sedang melegalkan budaya yang tidak bertuhan dan LGBT. Bahkan pemimpin Muslim Sunni, Al-Azhar, turut mengatakan bahwa penggambaran itu menghina Yesus. "Tidak menghormati pribadi terhormatnya [Yesus] dan status tinggi kenabiannya, dengan cara yang biadab dan sembrono, dan tidak menghormati perasaan orang-orang yang beriman dalam agama dan moral, serta nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi."

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya