TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Slamet Rahardjo Sebut Film Agak Laen sebagai Horor yang Genius

Slamet bangga film-film Indonesia kini punya jutaan penonton

potret Slamet Rahardjo (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Jakarta, IDN Times - Film Agak Laen berhasil meraih 9 juta penonton setelah hari ke-53 penayangannya di bioskop. Perolehan tersebut memperkokoh posisinya sebagai film ke-2 Indonesia terlaris sepanjang masa.

Tentu perolehan tersebut membuat bangga banyak pihak, tak terkecuali Slamet Rahardjo, aktor senior yang baru ditunjuk menjadi salah satu duta Festival Film Indonesia (FFI) 2024. Menurutnya, film garapan Muhadkly Acho itu adalah film horor yang genius.

1. Slamet Rahardjo bangga film-film Indonesia kini capai jutaan penonton

potret Slamet Rahardjo (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Slamet Rahardjo belum lama ini ditunjuk menjadi duta FFI 2024 bersama Dian Sastro, Lutesha, Bryan Domani, dan Kamila Andini. Pemain film Siksa Kubur (2024) tersebut menjadi perwakilan untuk para aktor senior.

Bergabung sebagai duta FFI 2024, Slamet Rahardjo mengaku sangat bangga, karena kini, jumlah penonton film Indonesia terus meningkat. Bahkan tak jarang, berhasil memecahkan rekor jutaan penonton.

"Soal penonton, saya pernah bicara dengan Sri Mulyani waktu saya dapat Piala Citra. 'Sri, film Indonesia sekarang sudah punya posisi yang kuat. Penontonnya jutaan! Ada film Agak Laen yang sampai 9 juta penonton," kata Slamet Rahardjo mengingat momen saat dirinya mencurahkan rasa bangganya tersebut kepada Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani.

2. Sebut film Agak Laen sebagai horor lain yang genius

potret Slamet Rahardjo (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Slamet Rahardjo kemudian menyoroti film Agak Laen yang sukses menembus angka 9 juta penonton. Menurut aktor 75 tahun ini, Agak Laen adalah horor lain yang digarap secara genius oleh sineas berbakat.

"Agak Laen itu horor lain, horor budaya, di mana orang miskin gak dihormati, orang yang punya pekerjaan rendah gak dihormati. Tapi, sesuatu yang penting ada di dalam rumah hati itu. Lihat bagaimana teman-teman kita sebetulnya genius, anak-anak muda itu pintar," kata Slamet Rahardjo.

Membungkus sebuah kisah horor dengan budaya yang dekat dengan masyarakat, Slamet Rahardjo pun menyebut Agak Laen sebagai tontonan yang berbeda.

"Menurut saya, Agak Laen adalah sebuah cara berpikir tentang tontonan berbeda, memang agak laen."

Baca Juga: Oki Rengga Spills Film Agak Laen 2 Rencana Syuting 2025, Tayang Kapan?

3. Minta untuk tidak membandingkan film dulu dan sekarang

potret Slamet Rahardjo (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Kendati jumlah penonton film Indonesia saat ini sudah melampaui jauh film-film Indonesia pada zaman dulu, Slamet Rahardjo meminta orang-orang untuk tidak membanding-bandingkan. Menurutnya, hal tersebut menjadi tidak adil mengingat pada masa kini para sineas sudah dibekali fasilitas yang serba canggih.

"Bagaimana perbandingan film dulu dan sekarang? Jangan dibanding-bandingin. Gak bisa dibanding-bandingkan. Zaman saya, bikin film gak punya monitor. Kerjaan kita tuh, sebelum film kita datang dari Hong Kong, karena dicucinya di Hong Kong, set tidak bisa diubah. Jadi kalau ada retake gimana? Tapi sekarang fasilitasnya luar biasa."

Selain itu, Slamet Rahardjo juga memuji film Woman From Rote Island yang menurutnya tidak hanya menangkap keindahan sinematografi, tetapi juga menyiroti kisah pilu dari korban kekerasan seksual.

Baca Juga: Biodata dan Profil 5 Duta FFI 2024, Slamet Rahardjo hingga Dian Sastro

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya