TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kelebihan dan Kekurangan Beetlejuice Beetlejuice, Bawa Vibes Nostalgia

Beetlejuice Beetlejuice tayang mulai 4 September 2024

poster film Beetlejuice Beetlejuice (dok. Warner Bros.)

Penggemar film Beetlejuice (1988) patut bersukacita, nih. Pasalnya, setelah 36 tahun berlalu, sutradara Tim Burton kembali melanjutkan kisahnya lewat sekuel berjudul Beetlejuice Beetlejuice.

Film ini tidak hanya menghadirkan sederet pemeran lama yang ikonik, seperti Michael Keaton dan Winona Ryder sebagai Beetlejuice dan Lydia Deetz, tetapi juga menggandeng Jenna Ortega dan Willem Dafoe sebagai pemeran baru. Lantas, apakah film Beetlejuice Beetlejuice menarik ditonton?

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Punya konflik yang relatable, namun tetap membawa nuansa nostalgia dari film pertama

cuplikan film Beetlejuice Beetlejuice (dok. Warner Bros.)

Meski sudah 36 tahun berlalu, Beetlejuice (Michael Keaton) diam-diam masih merindukan Lydia Deetz (Winona Ryders). Dia pun kembali melakukan berbagai cara untuk menikahinya.

Permasalahan ini menjadi semakin rumit, karena anak Lydia, Astrid Deetz (Jenna Ortega) turut terseret. Di sisi lain, Astrid dan ibunya dikisahkan memiliki hubungan yang dingin, karena tegas menyatakan bahwa dirinya tidak percaya hantu.  

Dengan pengembangan cerita yang dijahit rapi, konflik dalam film ini jadi terasa relatable dan mudah diikuti hingga akhir. Meski begitu, film Beetlejuice Beetlejuice tetap menghormati masa lalunya dengan membawa vibes nostalgia lewat berbagai hal otentik dari film pertamanya, seperti penampakan karakter hantu yang konsisten aneh, lelucon yang konyol abis, hingga penampakan lendir kental yang tentu saja menjijikan.

2. Unsur horor dan komedi ditakar dengan porsi yang pas

cuplikan film Beetlejuice Beetlejuice (dok. Warner Bros.)

Karena merupakan film horor komedi, gak heran kalau Beetlejuice Beetlejuice banyak membungkus adegan mengerikan dengan berbagai komedinya yang konyol. Tapi jangan khawatir! Pasalnya, kedua unsur antara horor dan komedi dalam film ini tidak bertabrakan, karena keduanya ditakar dengan porsi yang pas, lho.

Di satu saat, penonton akan dibuat ngeri lewat berbagai penampakan aneh para hantu, serta set-nya yang seram. Namun di saat yang bersamaan, film ini juga mampu mencairkan perasaan tegang tersebut lewat lelucon konyol yang ditonjolkan melalui dialog.

Baca Juga: 7 Fakta Peran Jenna Ortega di Film Beetlejuice Beetlejuice

3. Sinematografi dan visual effect nyaman dipandang mata

cuplikan film Beetlejuice Beetlejuice (dok. Warner Bros.)

Karena sinematografi yang ciamik, penonton jadi bisa melihat penampakan indah sekaligus suasana menyeramkan di Winter River sejak awal film di mulai. Hal tersebut ditangkap dalam jangkauan yang luas, serta didukung dengan visual effect yang memanjakan mata. 

Alih-alih mengandalkan CGI, sutradara Tim Burton justru memaksimalkan penggunaan efek-efek praktis, seperti boneka dan prostetik untuk mendukung filmnya. Namun di sisi lain, beberapa adegan atau pun karakternya juga ditampilkan dalam format animasi. Unik banget, kan?

Berbagai jenis emosi juga tersampaikan dengan baik, karena framing dan pergerakan kamera yang apik. Yang gak boleh dilupakan adalah pemilihan musik yang mengiringi film, nih. Baik music scoring maupun OST, terasa sangat menyatu dengan setiap adegan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya