TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Film Armand: Pemenang Camera d’Or di Cannes Film Festival

Berhasil memenangkan 2 penghargaan di Festival Film Cannes

potret pemain film Armand di Cannes Film Festival (dok. youtube.com/Festival de Cannes)

Film "Armand," yang merupakan debut penyutradaraan Halfdan Ullmann Tøndel, cucu dari legenda sinema Ingmar Bergman dan Liv Ullmann, membawa penonton ke dalam narasi yang penuh ketegangan dan kontroversi. Premier pada tanggal 18 Mei 2024 di Cannes Film Festival , “Armand” mengambil latar di sebuah sekolah dasar di Norwegia. Film ini menceritakan kisah Elisabeth, seorang ibu yang dipanggil ke sekolah untuk menghadapi tuduhan serius terhadap putranya yang berusia enam tahun, Armand. Tuduhan tersebut menyatakan bahwa Armand telah melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu teman sekelasnya, meskipun tampaknya tidak masuk akal mengingat usia Armand yang masih sangat muda.

Elisabeth, yang diperankan dengan brilian oleh Renate Reinsve, merespons tuduhan ini dengan campuran ketidakpercayaan dan tawa sarkastik, mengungkap ketidakmampuannya menerima kenyataan bahwa masyarakat bisa menjadi sangat terobsesi dengan pengawasan perilaku anaknya. Meskipun premisnya menarik, "Armand" sering kali terperosok dalam ketidakkoherenan naratif dan pengembangan karakter yang kurang matang. Penasaran dengan fakta menarik dari film "Armand"? Simak uraiannya berikut ini. 

1. Kisah tuduhan pelecehan seksual oleh anak usia enam tahun

cuplikan Renate Reinsve di trailer Armand (dok. Eye Eye Pictures/Armand)

Film “Armand” mengisahkan drama sekolah yang intens, di mana Renata Reinsve berperan sebagai Elisabeth, seorang aktris yang terlibat dalam insiden pelecehan seksual yang dituduhkan kepada anaknya. Anak Elisabeth, Armand, dituduh telah melecehkan temannya Jon, yang menyebabkan pertemuan mendesak dengan orangtua Jon dan pihak sekolah untuk membahas insiden tersebut.

Terungkap bahwa Elisabeth memiliki hubungan keluarga yang rumit dengan Sarah, bibi Jon, yang menyalahkannya atas kematian suaminya dan menuduh Elisabeth menciptakan drama dalam hidupnya. Film ini meninggalkan penonton dengan pertanyaan tentang Elisabeth dan Sarah, menawarkan akhir yang terbuka dan memunculkan cukup banyak pertanyaan untuk mengisi film lain.

2. Penampilan brilian Renate Reinsve dengan tawa sarkastiknya

potret Renate Reinsve di Cannes Film Festival (dok. youtube.com/Festival de Cannes)

Renate Reinsve memerankan karakter Elisabeth dalam film "Armand" dengan penuh keahlian dan intensitas emosi yang luar biasa. Di tengah interogasi yang panjang oleh guru, Elisabeth merespons dengan tawa yang penuh sarkasme. Tawa ini bukanlah sekadar ekspresi spontan; melainkan, Reinsve mampu menghadirkan lapisan-lapisan emosi yang kompleks di balik setiap gerakan bibirnya.

Tawa Elisabeth terdengar pahit dan mencerminkan ketidakpercayaan yang dalam terhadap situasi yang dia hadapi. Dalam adegan ini, Reinsve berhasil menangkap esensi dari karakter Elisabeth yang tidak hanya frustasi dengan pertanyaan guru, tetapi juga dengan masyarakat yang terlalu terobsesi dengan pengawasan perilaku. Penampilannya tidak hanya menyoroti keterampilan aktingnya yang memukau, tetapi juga memperkaya narasi film dengan kedalaman psikologis yang mengesankan.

Baca Juga: 5 Film Asia Pemenang Grand Prix pada Cannes Film Festival

3. Guru yang kurang berpengalaman, tidak mampu menangani situasi serius

cuplikan guru di trailer Armand (dok. Eye Eye Pictures/Armand)

Guru yang menginterogasi Elisabeth dalam film "Armand" menjadi salah satu poin penting yang mencerminkan ketidakmampuan sistem pendidikan dalam menangani kasus serius dengan tepat. Dipimpin oleh Sunna, seorang guru muda yang kurang berpengalaman, panel ini terlihat kewalahan dan tidak tegas dalam pendekatan mereka terhadap Elisabeth dan tuduhan terhadap putranya, Armand.

Keputusan untuk mengadakan interogasi di dalam ruang kelas, bukan di ruang kantor yang lebih formal, menunjukkan kurangnya profesionalisme dalam penanganan kasus yang seharusnya sangat serius seperti ini. Sunna sendiri terlihat tidak siap menghadapi tekanan dan kompleksitas kasus, sehingga suasana interogasi terasa tidak terstruktur dan memperkeruh suasana.

4. Hubungan keluarga yang rumit, trauma dan konflik antara ipar

cuplikan trailer Armand (dok. Eye Eye Pictures/Armand)

Dalam film "Armand," kompleksitas hubungan antara Elisabeth dan Sarah, yang ternyata adalah ipar, menjadi titik fokus yang membingungkan. Sarah, sebagai ibu dari Jon yang menuduh putra Elisabeth melakukan pelecehan, memiliki sejarah kelam dengan Elisabeth. Mereka berbagi ikatan keluarga yang rumit karena Elisabeth pernah menjadi istri dari Thomas, saudara laki-laki Sarah yang telah meninggal karena bunuh diri.

Sarah menyalahkan Elisabeth atas tragedi ini, menciptakan lapisan trauma yang mendalam di antara mereka. Konflik emosional mereka semakin terperinci ketika pengungkapan lebih lanjut tentang insiden yang menimpa anak-anak mereka mengungkapkan ketidakpercayaan dan kesulitan untuk memahami kebenaran di balik tuduhan tersebut.

Writer

Abdul Razaq

Stay Alive

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya