11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihak

Berseteru dengan sutradara hingga fitnah netizen

Marvel Cinematic Universe (MCU) menjadi waralaba film tersukses sepanjang masa. Ini terlihat dari film-filmnya yang berhasil menduduki puncak box office dan memenangkan sejumlah penghargaan, mulai dari kesan positif para kritikus, meraih Academy Awards, dan pujian dari para penggemar di seluruh dunia.

MCU berhasil menjadikan Iron Man dan Captain America sekelas Batman dan Superman. Marvel juga berhasil menjadikan aktor-aktor, seperti Robert Downey Jr, Tom Holland, dan Michael B Jordan, menjadi bintang superhero ternama.

Waralaba yang telah berjalan selama lebih dari 10 tahun ini, dipercaya terhindar dari skandal dan kontroversial. Tidak ada sutradara yang dituduh melakukan kekerasan seksual, tidak ada bintang besarnya yang mengundurkan diri, dan tidak ada film-filmnya yang gagal total. Namun, bukan berarti MCU benar-benar bersih dari skandal, lho.

Meskipun sukses, studio tersebut ternyata pernah menghadapi beberapa kontroversi yang membuat penggemar marah dan membuat para aktor kecewa. Nah, berikut ini kita akan membahas skandal dan kontroversi terbesar yang pernah menimpa film-film MCU.

Baca Juga: 5 Prediksi Masa Depan X-Men di Marvel Cinematic Universe 

1. MCU berulang kali berseteru dengan beberapa sutradara

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan AntarpihakEdgar Wright saat berbicara di San Diego Comic Con International 2013, untuk film The World's End, di San Diego Convention Center di San Diego, California. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Seperti yang kamu tahu, Marvel Studios berhasil membuat film-film yang luar biasa. Namun, bisa dibilang, sebagian besar filmnya mirip. Yap, biasanya seorang sutradara memang punya ciri khas tersendiri pada film mereka. Nah, untuk mempertahankan ciri khas dari film-film Marvel Cinematic Universe, Marvel Studios rela memecat sutradara yang tidak mempertahankan ciri khas tersebut.

Itulah mengapa, MCU sendiri beberapa kali berseteru dengan sutradara-sutradara terkenal. Salah satunya dengan sutradara Ava DuVernay yang meninggalkan penggarapan Black Panther (2018). DuVernay keluar dari proyek film tersebut karena Black Panther dianggap tidak sesuai dengan film-film garapannya.

Selain itu, ada sutradara Patty Jenkins yang juga sempat berseteru dengan MCU. Jenkins diajak untuk mengerjakan proyek film Thor: The Dark World (2013), tetapi dua bulan kemudian, dia meninggalkan penggarapan sekuel film tersebut, karena Marvel Studios tidak tertarik dengan cerita yang diusulkan Jenkins.

Namun, perseteruan yang paling menyedihkan terjadi antara Marvel Studios dengan sutradara Edgar Wright. Auteur Inggris itu sudah terikat dengan Ant-Man sejak 2006. Diketahui bahwa Marvel Studios menulis ulang naskah yang telah dibuat Edgar Wright. Wright yang merasa dikhianati pun akhirnya meninggalkan MCU pada 2014.

2. MCU berseteru dengan aktor dan aktris

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihakpotret Natalie Portman oleh Marion Berrin (instagram.com/natalieportman)

Banyak aktor dan aktris yang sangat senang bekerja di proyek film MCU, tapi tidak semua tim Avengers senang bekerja dengan Marvel Studios, lho. Salah satu di antaranya adalah Natalie Portman. Portman berharap sekali kalau Patty Jenkins menyutradarai Thor: The Dark World. Karena tidak kesampaian, Portman cukup kesal dengan Marvel Studios.

Kendati begitu, Portman masih membintangi film tersebut, karena sudah terikat kontrak. Anehnya, Portman justru dipecat dari waralaba tersebut. Saat ditanyai apakah Portman akan kembali ke MCU, aktris tersebut mengatakan kepada Wall Street Journal, "Sejauh yang saya tahu, saya sudah selesai."

Mickey Rourke juga marah dengan Marvel Studios, setelah ia membintangi Iron Man 2 (2010). Pasalnya, saat Rourke ingin menyempurnakan karakter Ivan Vanko (alias Whiplash), produser Marvel tidak menerimanya. Rourke pun berpendapat kalau karakter Whiplash di Iron Man 2 jadi tidak menarik.

Selain itu, perseteruan Marvel yang paling terkenal terjadi antara pemeran karakter Bruce Banner, Edward Norton dan pemeran karakter James "Rhodey" Rhodes, Terrence Howard. Mereka dipecat dari waralaba karena masalah uang. Di balik kisah menarik yang dikasih MCU kepada penontonnya, tetapi permasalahan yang menimpa para aktornya, justru membuat beberapa penggemar patah hati.

3. Isaac "Ike" Perlmutter tidak mau membuat merchandise untuk superhero perempuan

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihakcuplikan adegan Black Widow yang diperankan Scarlett Johansson dalam The Avengers: Age of Ultron (dok. Marvel Studios/The Avengers: Age of Ultron)

Karakter Gamora di film Guardians of the Galaxy (2014) dan karakter Black Widow dalam film Avengers: Age of Ultron (2015) tidak punya merchandise-nya sama sekali. Padahal, dua karakter ini punya penggemarnya tersendiri. Mark Ruffalo bahkan menegur Marvel Studios terkait masalah ini. Di samping itu, merchandise seperti kaus, kostum, dan aksesori untuk superhero perempuan memang tidak diproduksi. Nah, kebijakan ini pun tak terlepas dari peran besar Isaac "Ike" Perlmutter.

Dulu, Isaac "Ike" Perlmutter adalah CEO Marvel, dan dia bertanggung jawab atas segalanya, mulai dari film, acara TV, dan promosi. Sayangnya, Perlmutter bisa dibilang rasis. Dia tidak suka dengan keberagaman.

Itu sebabnya, Perlmutter sangat menentang pembuatan merchandise untuk superhero perempuan. Dia bilang, merchandise superhero perempuan tidak akan laku di pasaran. Hal ini juga terjadi pada karakter Maya Hansen yang diperankan Rebecca Hall. Saat itu, sutradara Iron Man 3 (2013), Shane Black, ingin menjadikan Maya Hansen sebagai main villain (penjahat utama) di Iron Man 3. Akan tetapi, Perlmutter lagi-lagi menolaknya dan mengatakan bahwa tidak akan ada yang mau membeli merchandise maupun mainannya.

Nah, itu mengapa penggemar MCU sangat marah dengan kebijakan Perlmutter ini. Kebanyakan orang menduga bahwa pendapat Perlmutter ini ketinggalan zaman. Hal ini pun berdampak buruk bagi Marvel Studios itu sendiri.

4. Isaac "Ike" Perlmutter membatasi keberagaman dalam film-film superhero Marvel

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihakcuplikan adegan dalam film Black Panther (dok. Marvel Studios/Black Panther)

Saat ini, MCU menjadi waralaba yang sangat menerima keberagaman. Hal ini tergambar jelas dengan adanya Captain Marvel (2019) dan Black Panther (2018). Namun, butuh waktu lebih dari satu dekade bagi Marvel Studios untuk membuat film superhero yang dibintangi oleh perempuan dan orang kulit hitam. Yap, keterlambatan ini terjadi karena kebijakan Isaac "Ike" Perlmutter.

Pada 2014, sistem jaringan komputer Sony Pictures diretas oleh hacker. Akibatnya, beberapa email CEO Marvel, Isaac "Ike" Perlmutter, bocor. Email itu mengungkapkan bahwa Perlmutter sangat menentang keras kehadiran superhero perempuan. Dalam emailnya, ia menyebut film-film seperti Electra (2005) dan Catwoman (2004) sebagai bukti kalau superhero perempuan tidak akan sukses di box office. Sayangnya, apa yang diucapkannya salah. Captain Marvel sendiri berhasil meraup 1,14 miliar dolar AS atau setara dengan Rp17,6 triliun.

Ini juga bukan satu-satunya Perlmutter kedapatan membuat pernyataan kontroversial. Ketika Don Cheadle menggantikan Terrence Howard dalam Iron Man 2, CEO tersebut melontarkan kalimat rasis terhadap orang kulit hitam. Nah, itu mengapa MCU butuh waktu lama untuk membuat film superhero kulit hitam.

Untungnya, pada 2015, terjadi reorganisasi besar di dalam Marvel Studios. Disney pun mengganti jabatan Perlmutter dari CEO Marvel menjadi Ketua Marvel Entertainment. Meski begitu, Perlmutter masih bertanggung jawab atas penerbitan dan acara TV perusahaan. Namun, produser Kevin Feige diberi kendali penuh atas Marvel Studios (cabang pembuatan film perusahaan).

5. Chris Evans dan Jeremy Renner mengucapkan hal yang tak senonoh pada karakter Black Widow

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan AntarpihakScarlett Johansson dan Chris Evans di Konferensi Pers Captain America 2 pada 2014 di Paris, Prancis. (commons.wikimedia.org/Elen Nivrae)

Menjelang perilisan The Avengers: Age of Ultron pada 2015, Chris Evans dan Jeremy Renner diwawancarai oleh Digital Spy terkait karakter Black Widow. Di MCU, Black Widow diperankan oleh Scarlett Johansson. Ia bekerja sama dengan banyak superhero laki-laki dan bersahabat dengan karakter Hawkeye, yang diperankan Jeremy Renner dan Captain America, yang diperankan Chris Evans.

Namun, seperti yang kamu tahu, Black Widow tidak pernah menjalin asmara dengan salah satu dari mereka. Meski begitu, penggemar menaruh harapan, berharap agar Black Widow punya hubungan yang lebih dalam dengan dua karakter ini.

Namun, seperti yang terungkap dalam film The Avengers: Age of Ultron, Natasha Romanoff (Black Widow) justru menjalin asmara dengan Bruce Banner, yang diperankan Mark Ruffalo. Saat ditanyai tentang hal ini, Chris Evans dan Jeremy Renner kecewa. Evans bahkan menyebut Black Widow sebagai perempuan jalang. Pernyataan ini pun menuai kontroversi dan dikecam penggemar. Chris Evans dan Jeremy Renner pun mengungkapkan permintaan maaf di Entertainment Weekly.

Baca Juga: 5 Kesalahan Besar Black Widow di MCU, sampai Bikin Avengers Bubar!

6. The Avengers: Age of Ultron menjadi film yang kontroversial dan membuat pusing sutradaranya

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan AntarpihakPenulis, sutradara, dan sekaligus produser, Joss Whedon, saat mengarahkan sebuah adegan di lokasi syuting. (commons.wikimedia.org/Unknown author)

The Avengers: Age of Ultron (2015) menuai banyak kontroversi setelah perilisannya. Misalnya, saat Tony Stark membuat lelucon tentang pemerkosaan menggunakan istilah prima nocta. Lalu, ada juga adegan di mana Black Widow menyebut dirinya monster, setelah dia mengaku disteril secara paksa oleh orang yang menculiknya. Hal ini membuat penggemar geram.

Para petinggi Marvel juga memaksa sutradara Joss Whedon untuk mengubah adegan terkenal dalam The Avengers: Infinity War saat Thor pergi mencari informasi tentang Infinity Stones. Whedon dibuat frustrasi dengan perintah tersebut. Ditambah lagi, Marvel Studios juga memintanya untuk menghapus adegan saat Avengers tiba di pertanian Hawkeye.

Tak hanya itu, studio tersebut juga menyuruh Whedon menghapus adegan di mana para superhero Avengers saat sedang berada di bawah pengaruh Scarlet Witch. Permintaan tersebut membuat Whedon kewalahan. Akhirnya, Whedon mengatakan bahwa ia tidak akan pernah menyutradarai film MCU lagi.

7. Skandal whitewashing dalam Doctor Strange

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihakcuplikan adegan The Ancient One yang diperankan Tilda Swinton dalam Doctor Strange (dok. Marvel Studios/Doctor Strange)

Dalam komik, karakter yang diperankan Tilda Swinton dalam film Doctor Strange (2016), dikenal sebagai The Ancient One, yang merupakan seorang laki-laki tua dari Asia. Namun, saat membuat Doctor Strange ke layar lebar, sutradara Scott Derrickson ingin karakter The Ancient One adalah perempuan Asia. Dia ingin perempuan Asia ini mencerminkan Dragon Lady, yang merupakan stereotip kuno, yang menggambarkan perempuan Asia yang kuat, mendominasi, dan misterius.

Namun, Scott Derrickson berubah pikiran. Dia tidak jadi menggunakan aktris Asia. Derrickson justru mengubah The Ancient One menjadi seorang perempuan Celtic yang diperankan oleh Tilda Swinton. Akibatnya, kritikus dan penggemar kesal dengan tindakan yang dianggap whitewashing itu, di mana karakter The Ancient One yang seharusnya orang Asia diperankan oleh aktris yang bukan orang Asia. Para kritikus menyayangkan mengapa Derrickson tidak memilih aktor atau aktris Asia. Usai kritikan pedas, Derrickson sendiri mengaku menyesal.

8. Karakter Mantis menuai kritikan

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihakcuplikan adegan Mantis dalam Guardians of the Galaxy Vol. 2 (dok. Marvel Studios/Guardians of the Galaxy Vol. 2)

Saat Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017) rilis di bioskop, banyak penggemar yang senang dengan film fiksi ilmiah tersebut. Namun, sebagian penggemar tidak suka dengan karakter Mantis. Dalam komik, Mantis merupakan ikon feminis, yakni perempuan yang kuat dan pejuang yang tangguh karena berhasil mengalahkan Thor, Iron Man, dan Black Panther.

Sayangnya, dalam film garapan James Gunn, sosok mantis yang diperankan oleh Pom Klementieff, justru dikenal pemalu dan penakut. Selain itu, dia menyebut laki-laki kulit putih dengan sebutan "tuan". Beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut merupakan stereotip rasis tentang perempuan Asia yang selalu tunduk.

Selain itu, banyak lelucon Guardians of the Galaxy Vol. 2 yang menjatuhkan harga diri Mantis. Contohnya saja, ketika karakter Drax the Destroyer yang diperankan Dave Bautista, selalu mengejek Mantis dengan sebutan jelek dan menjijikkan. Padahal, seperti yang kamu tahu, Pom Klementieff sendiri bisa dibilang sangat cantik.

Bukan saja beberapa penggemar dan kritikus yang tidak suka dengan penggambaran Mantis di MCU, Steve Englehart, yang ikut menciptakan karakter komik tersebut, mengatakan, "Saya tidak senang dengan penggambaran Mantis. Karakter itu tidak ada hubungannya dengan Mantis."

9. Walt Disney Studio melarang The Los Angeles Times mengulas film Thor: Ragnarok

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihakcuplikan adegan dalam film Thor: Ragnarok (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Thor: Ragnarok)

Kritikus film menjadi bagian penting dari industri Hollywood. Sangking powerful-nya, kritikus film ternyata bisa memengaruhi publik seputar film, lho. Jadi, studio film biasanya mengizinkan kritikus untuk menonton pemutaran awal film mereka. Dengan begitu, ulasan yang bagus dapat membangun perbincangan yang positif terhadap suatu film dan membuat orang bersemangat untuk menonton suatu film di bioskop.

Namun, pada 2017, Walt Disney Studio menolak mengadakan pemutaran awal untuk film Thor: Ragnarok kepada media The Los Angeles Times. Jadi, mengapa Disney tidak memberikan The Los Angeles Times kesempatan untuk mengulas film ini? Nah, pasalnya, surat kabar tersebut menerbitkan cerita bahwa Disney mencari keuntungan dari pemilihan umum di Anaheim, California.

Jelas, Disney tidak suka dengan berita semacam ini. Meskipun tidak pernah menyangkal artikel tersebut, Disney bersikeras untuk melarang surat kabar tersebut mengulas Thor: Ragnarok.

Uniknya, larangan itu hanya berlangsung 4 hari, karena hampir semua jurnalis di AS berdemo untuk menentang studio tersebut. Beberapa organisasi kritikus mewanti-wanti agar film-film Disney tidak masuk dalam nominasi penghargaan film. Media seperti The Washington Post dan The New York Times tidak mau menghadiri acara-acara yang diadakan Walt Disney Studio. Jadi, pada akhirnya, Disney mencabut larangan tersebut.

10. Kontroversi yang menimpa sutradara James Gunn

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan AntarpihakSutradara James Gunn di lokasi syuting di Cleveland pada 2024 (commons.wikimedia.org/Erik Drost)

Mungkin skandal paling terkenal yang pernah melanda MCU adalah kontroversi sutradara James Gunn yang terjadi pada 2018. Saat itu, beberapa pengguna Twitter (sekarang X) men-stalking feed Twitter sang sutradara. Yang bikin mereka terkejut, ada beberapa tweet kontroversial tentang pemerkosaan dan pedofilia, yang ditulis sebagai sebuah lelucon. Namun, tweet semacam itu tidak etis jika dijadikan lelucon. Karena hal ini, Walt Disney Studio memecat Gunn dari waralaba Guardians of the Galaxy.

Namun, pemecatan James Gunn di Twitter sempat viral. Bahkan para pemeran Guardians of the Galaxy mendukung James Gunn untuk kembali ke waralaba tersebut. Mereka pun menandatangani petisi untuk meminta Disney mempekerjakan Gun kembali.

James Gunn sendiri meminta maaf sebesar-besarnya atas tweet tersebut. Ia mengaku telah berubah menjadi pribadi yang lebih baik, mengingat tweet itu ditulis sudah bertahun-tahun yang lalu. , ada yang bilang bahwa pemberitaan James Gun yang dibesar-besarkan ini hanyalah pengalihan isu.

Namun, karena ingin menghindari kontroversi, Disney tetap pada pendiriannya dan menolak untuk menerima James Gunn kembali hingga 2019. Nah, kemudian tersiar kabar bahwa James Gunn dipekerjakan oleh DC untuk menulis dan menyutradarai sekuel The Suicide Squad (2021). Tak lama kemudian, Disney mempekerjakan James Gunn kembali untuk menyelesaikan trilogi fiksi ilmiahnya.

11. Konspirasi yang menimpa Brie Larson

11 Kontroversi Film Marvel, Banyak Perseteruan Antarpihakcuplikan adegan dalam film Captain Marvel (dok. Marvel Studios/Captain Marvel)

Bisa dibilang, Brie Larson sangat tepat untuk memerankan Captain Marvel. Aktris peraih piala Oscar itu punya tekad, empati, dan selera humor yang selaras dengan karakter Carol Danvers. Namun, saat Marvel Studio mengumumkan bahwa Brie Larson akan bergabung dengan MCU, netizen justru kalang kabut. Kemudian, ada beberapa unggahan YouTube dan tweet di Twitter, yang marah-marah kepada Brie Larson, karena membenci laki-laki kulit putih, dan kehadirannya dianggap merusak reputasi MCU.

Pada Februari 2019, Brie Larson bilang bahwa acara jumpa persnya didominasi oleh jurnalis laki-laki kulit putih. Dalam sebuah wawancara dengan Marie Claire, Larson meluruskan bahwa dia ingin melihat lebih banyak jurnalis perempuan dan kritikus kulit berwarna yang menghadiri acara jumpa pers.

Dia hanya mendukung keberagaman, tetapi tak tahu mengapa, para netizen justru memutarbalikkan kata-katanya menjadi kebencian terhadap laki-laki kulit putih. Namun, banyaknya kontroversi yang menimpa Brie Larson ini justru membuat Captain Marvel sukses.

Di mata publik, MCU tidak punya kekurangan sama sekali. Namun, faktanya, ada beberapa kontroversi yang dihadapi MCU, bintang MCU, hingga para penggemarnya. Kira-kira, kontroversi mana, nih, yang buat kamu terkejut?

Baca Juga: Apakah X-23 Bergabung ke Young Avengers di MCU?

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya