12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterds

Leonardo DiCaprio sempat digadang-gadang menjadi pemerannya

Inglourious Basterds (2009) merupakan mahakarya dari sutradara terkenal Hollywood, Quentin Tarantino. Film sejarah ini mengikuti dua plot yang saling terkait tentang orang Yahudi yang ingin membalas dendam terhadap Nazi, yaitu pemilik teater Prancis bernama Shosanna, dan pasukan GI Amerika yang dikenal sebagai Basterds (Bajingan). Film keenam yang digarap Quentin Tarantino ini menjadi film tersukses dari sutradara ini.

Inglourious Basterds dinominasikan untuk delapan Academy Awards termasuk Best Pictures. Film ini memenangkan Aktor Pendukung Terbaik untuk Christoph Waltz, yang memerankan penjahat bernama Hans Landa. Film ini menua dengan baik, jajak pendapat kritikus IndieWire menyematkan film Inglourious Basterds sebagai film Quentin Tarantino terbaik selama satu dekade setelah dirilis.

Namun, sekelas mahakarya Inglourious Basterds ini pastinya dibuat dengan kerja keras yang tidak main-main. Pasalnya, Quentin Tarantino menggarap naskahnya selama bertahun-tahun. Selain itu, aktor dan aktris filmnya dipilih tidak sembarangan. Namun, selama produksi film, ada juga risiko dan konflik yang tidak bisa dihindari. Kita bahas, yuk, fakta-fakta di balik pembuatan Inglourious Basterds.

Baca Juga: 11 Fakta di Balik Pembuatan Film Quentin Tarantino

1. Naskah Inglourious Basterds ditulis sebelum Kill Bill dibuat

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdscuplikan adegan dalam film Kill Bill Vol. 1 (dok. A Band Apart/Kill Bill Vol. 1)

Quentin Tarantino sebenarnya ingin menggarap Inglourious Basterds setelah merilis Jackie Brown (1997). Namun, ia menundanya. Salah satu alasan Quentin Tarantino lebih dulu menggarap Kill Bill Vol. 1 (2003) adalah naskah Inglourious Basterds sedang ia kembangkan lagi.

Akan tetapi, ada juga masalah lain. Pasalnya, sutradara lain juga sedang membuat film Perang Dunia II pada akhir 90-an, seperti Steven Spielberg dengan Saving Private Ryan (1998) dan Terrence Malick dengan The Thin Red Line (1998). Jadi, Kill Bill menjadi pilihan utama Quentin Tarantino untuk menunda Inglourious Basterds yang memang belum siap sepenuhnya.

2. Naskah Inglourious Basterds awalnya dimaksudkan untuk miniseri TV

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdsilustrasi membaca naskah (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu yang sudah menonton semua film Quentin Tarantino pasti tahu kalau film-filmnya berdurasi panjang, di antaranya bahkan berdurasi hampir 3 jam. Naskah Inglourious Basterds juga bisa dibilang cukup tebal. Jadinya, Tarantino sendiri agak kebingungan untuk menggarapnya menjadi film yang layak tayang.

Nah, karena naskah Inglourious Basterds terlalu tebal, Quentin Tarantino khawatir jika filmnya juga akan berdurasi terlalu panjang. Ia bahkan sempat berpikir kalau naskah tebal ini lebih cocok untuk sebuah miniseri TV ketimbang film. Namun, sutradara film The Fifth Element (1997), Luc Besson, meyakinkan Tarantino untuk menjadikan Inglourious Basterds sebagai sebuah film, bukan miniseri.

Hal ini sempat diungkapkan Quentin Tarantino dalam sebuah wawancara dengan sesama pembuat film, Robert Rodriguez, "Saya tidak bisa berhenti menulis. Saya memiliki naskah setebal 100 halaman dan itu juga belum berakhir. Saya masih terus mengerjakannya. Naskah itu terlalu tebal dan sulit diatur. Seharusnya ini menjadi miniseri."

3. Kisah Inglourious Basterds terinspirasi dari Operation Greenup di dunia nyata

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdspotret Franz Weber (kiri), Hans Wijnberg (tengah), dan Fred Mayer (commons.wikimedia.org/US National Archives)

Inglourious Basterds terinspirasi dari sejarah di dunia nyata. Salah satunya tentang Operation Greenup, misi mata-mata di New Orleans. Misi tersebut melibatkan dua anggota Yahudi dari Office of Strategic Services, Frederick Mayer dan Hans Wijnberg. 

Frederick Mayer dan Hans Wijnberg terjun payung ke Austria pada Februari 1945 untuk mencari tahu rencana pertempuran Jerman. Mereka bergabung dengan Franz Weber, seorang mantan perwira Wehrmacht yang menjadi pejuang kemerdekaan. Nah, tokoh ini menginspirasi karakter Hugo Stiglitz di Inglourious Basterds.

Sayangnya, mereka tidak berhasil membunuh Hitler, tetapi mereka berhasil menegosiasikan penyerahan diri Angkatan Darat Jerman di Austria. Frederick Mayer sendiri mengatakan bahwa dia ingin sekali membunuh Nazi, sikap yang ditonjolkan dalam Inglourious Basterds

4. Mengapa judulnya diubah?

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdsposter film Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Awalnya, judul naskah film ini adalah Inglorious Bastards, tetapi diganti menjadi Inglourious Basterds. Sayangnya, Quentin Tarantino tidak mau menjelaskan tentang hal tersebut. Namun, beberapa orang berspekulasi, nih.

Ada yang bilang bahwa penambahan huruf "u" dimaksudkan untuk membedakan film tersebut dari film Enzo G Castellari pada 1979, berjudul The Inglorious Bastards. Bisa juga untuk mencegah pelanggaran, agar judul filmnya tidak terlalu kasar. Di sisi lain, Quentin Tarantino sebenarnya pengidap disleksia, dan ada yang berspekulasi bahwa hal inilah yang memengaruhi gaya penulisan Tarantino.

5. Leonardo DiCaprio dan Adam Sandler menjadi nama yang digadang-gadang untuk membintangi Inglourious Basterds

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious BasterdsLeonardo DiCaprio (kiri) dan Adam Sandler di Berlinale 2024 (commons.wikimedia.org/Talent Agency Guidecommons.wikimedia.org/Elena Ternovaja)

Film-film Tarantino, termasuk Inglourious Basterds, dibintangi oleh aktor dan aktris ternama. Nama Leonardo DiCaprio pun pernah diusung sebagai aktor yang akan memerankan Hans Landa. Ada pula Adam Sandler yang digadang-gadang akan memerankan "The Bear Jew," Sersan Donny Donowitz.

Namun, Quentin Tarantino berpendapat bahwa ia butuh aktor yang punya kemampuan multibahasa, terutama aktor yang fasih berbahasa Jerman. Tarantino akhirnya memilih Christoph Waltz untuk memerankan Hans Landa, yang membawa Waltz memenangkan piala Oscar.

Sementara itu, Adam Sandler tidak bisa memerankan Sersan Donny Donowitz, karena ia sedang syuting film komedi yang disutradarai Judd Apatow, berjudul Funny People (2009). Perannya pun digantikan oleh sutradara, Eli Roth.

Baca Juga: 5 Film Terbaik Karya Quentin Dupieux, Sineas Ahli Eksperimental

6. Quentin Tarantino awalnya tidak mau memilih aktris Diane Kruger dalam Inglourious Basterds

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdscuplikan adegan yang diperankan Diane Kruger dalam Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Saat mempromosikan film The 355 pada 2022, Diane Kruger muncul di podcast Reign with Josh Smith dan ditanyai tentang pendapatnya saat berperan sebagai mata-mata Jerman, Bridget Von Hammersmark, dalam Inglourious Basterds. Kruger bilang bahwa dia bukan aktris pertama yang ditawari peran tersebut. Awalnya, Quentin Tarantino tidak tertarik untuk memilihnya, karena tidak menyukai film yang dibintangi Diane Kruger. Namun, Kruger tidak menyebutkan film mana yang ia maksud itu.

"Satu-satunya alasan mengapa dia [Quentin Tarantino] mengaudisi saya adalah, karena tidak ada lagi yang bisa untuk diaudisi," kata Diane Kruger.

Dia mengaku membeli tiket pesawatnya sendiri ke Jerman untuk audisi tersebut. Kruger kemudian mendapatkan nominasi SAG Awards untuk perannya sebagai Bridget Von Hammersmark. Dia juga menyinggung Quentin Tarantino yang sempat merendahkannya.

7. Christoph Waltz tidak boleh latihan akting dengan aktor lainnya

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdscuplikan adegan yang diperankan Christopher Waltz dalam Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Peran Christoph Waltz sebagai pemburu Yahudi yang terpelajar dan sosiopat, yaitu Hans Landa, sangat dipuji oleh kritikus. Padahal, karier akting Waltz hanya sebatas film-film Jerman. Nah, itu mengapa, Inglourious Basterds menjadi terobosan besar dalam karier akting internasionalnya.

Quentin Tarantino sendiri menyadari betul bakat alami yang dimiliki Christoph Waltz. Itu sebabnya, Tarantino bersikeras untuk memilih Waltz. Tarantino awalnya juga tidak memberitahu Waltz terkait perannya. Waltz juga tidak boleh datang ke tempat latihan akting dengan lawan mainnya.

8. Seorang figuran dipecat karena tidak mengetahui latar belakang perannya

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdscuplikan adegan dalam film Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Quentin Tarantino bisa dibilang sosok yang ambisius dan perfeksionis. Ia memperhatikan semua karakter dalam filmnya, bahkan peran kecil sekalipun. Tarantino berharap agar para aktor dan aktris yang ia pilih untuk memerankan filmnya, berakting dengan sungguh-sungguh.

Hal ini pun diakui oleh aktor Eli Roth, yang berperan sebagai Donny Donowitz dalam Inglourious Basterds. Ia menceritakan bahwa ada seorang figuran yang dipecat oleh Quentin Tarantino, karena tidak bisa menjelaskan latar belakang karakternya dengan baik.

"Kami semua duduk bersama dan setiap orang memiliki naskah dan dialog mereka sendiri," kata Eli Roth. "Quentin bertanya kepada kami satu per satu terkait latar belakang peran kami. Kami harus terus-menerus berbicara tentang peran kami sedetail mungkin. Kemudian, ada satu orang yang tidak tahu, dan dia tidak hadir keesokan harinya. Orang itu adalah figuran."

9. Quentin Tarantino mencekik Diane Kruger dalam salah satu adegan Inglourious Basterds

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdscuplikan adegan yang diperankan Diane Kruger dalam Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Salah satu adegan dalam Inglourious Basterds, di mana Hans Landa mencekik Bridget Von Hammersmark hingga tewas, sebenarnya dilakukan oleh Quentin Tarantino sendiri, bukan Christoph Waltz. Pasalnya, Tarantino tidak yakin jika Christoph Waltz bisa melakukan adegan itu dengan baik, mengingat yang akan dicekik adalah aktris perempuan, Diane Kruger. Kruger sendiri menyetujui hal ini. 

Namun, postingan Diane Kruger di Instagram pada 2018 sangatlah kontroversial. Kruger menulis, "Tarantino memperlakukan saya dengan sangat hormat dan tidak pernah menyalahgunakan kekuasaannya atau memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang tidak saya sukai." Kendati begitu, banyak penonton yang merasa tidak nyaman dengan adegan tersebut.

10. Eli Roth dan pemeran Inglourious Basterds hampir tewas dalam adegan kebakaran

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdscuplikan adegan dalam film Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Diane Kruger bukan satu-satunya pemeran Inglourious Basterds yang mendapat adegan berbahaya. Dalam wawancara pada 2015 dengan HuffPost Live, Eli Roth dan aktor lainnya mengaku hampir tewas terbakar dalam sebuah adegan kebakaran, di mana teater yang dipenuhi Nazi terbakar habis. Adegan itu memang telah diatur sedemikian rupa dan sudah diantisipasi sebelumnya, tetapi api yang membakar panggung saat itu tiba-tiba menyebar tak terkendali.

Eli Roth mengungkap, "Api menyebar begitu cepat. Mereka [kru film] mengatakan jika kami [para pemeran] berada di sana 15 detik lagi, pasti panggung tempat kami berada akan runtuh dan kami semua akan terbunuh."

Eli Roth juga mengatakan bahwa simbol swastika raksasa (simbol Nazi) yang jatuh di teater adalah sebuah kecelakaan. Simbol itu terjatuh akibat kobran api yang membakar kabel baja yang menopangnya.

11. Perbedaan durasi Inglourious Basterds di Festival Film Cannes dan yang ditayangkan di bioskop

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious Basterdscuplikan adegan dalam film Inglourious Basterds (dok. Universal Pictures/Inglourious Basterds)

Inglourious Basterds ditayangkan perdana di Festival Film Cannes 2009, tetapi film yang ditayangkan di sana tidak sama dengan versi yang ditayangkan di bioskop. Film ini disunting dua kali. Disuntingnya pun terkait durasi yang hanya beda satu menit saja, nih.

Inglourious Basterds di bioskop berdurasi satu menit lebih panjang daripada versinya yang ditayangkan di Festival Film Cannes. Quentin Tarantino awalnya menambahkan durasi dua menit dari adegan Basterds dan Letnan Archie Hicox yang ingin bertemu di kedai La Louisiana, serta lelucon Joseph Goebbels yang berhubungan seks dengan penerjemahnya. Namun, dua adegan ini disunting lagi hingga menghasilkan durasi satu menit.

12. Inglourious Basterds adalah film terakhir yang diedit Sally Menke bersama Quentin Tarantino

12 Fakta di Balik Pembuatan Film Inglourious BasterdsSally Menke dan Quentin Tarantino (instagram.com/qt8movie)

Sally Menke adalah editor film Amerika. Ia menyunting setiap film Quentin Tarantino, dari Reservoir Dogs (1992) hingga Inglourious Basterds (2009). Sayangnya, Inglourious Basterds menjadi film terakhir Menke bersama Tarantino.

Kemudian, film terakhir yang disunting Menke adalah Peacock (2010), yang disutradarai oleh Michael Lander. Pasalnya, Menke meninggal dunia saat mendaki di tengah cuaca panas pada 27 September 2010, seperti dilansir The Los Angeles Times. Ia meninggal di usia ke-56.

Sebuah cuplikan behind the scene yang disertakan dalam rilisan DVD dan Blu-ray, Inglourious Basterds, memperlihatkan bagaimana Quentin Tarantino dan para aktornya menyemangati Sally Menke saat Menke harus memotong sebuah adegan. Salah satu dari mereka akan berkata, "Halo, Sally!"

Namun, Fred Raskin, asisten editor Sally Menke dalam film Kill Bill, akan menjadi editor pilihan Quentin Tarantino setelah kematian Menke. Raskin mulai menjadi editor Tarantino sejak film Django Unchained (2012).

Karena menjadi masterpiece Quentin Tarantino, Inglourious Basterds tentunya punya keistimewaannya sendiri. Cerita di balik layarnya pun sangat unik dan menarik. Kira-kira, kalian sudah menonton Inglourious Basterds belum? Jika belum, coba tonton, terutama bagi kamu yang suka film sejarah!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Sejarah Bergenre Komedi Tahun 1990-an

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya